Sabtu, 21 Desember 2013

MEMBEDAKAN SEORANG MUKMIN DENGAN SEORANG MUNAFIK

SALAH-SATU CARA MEMBEDAKAN ANTARA SEORANG MUKMIN DENGAN SEORANG : M U N A F I K ....' .. ADALAH DALAM HAL : J I H A D ....! ! ! AKAN NAMPAK JELAS SIKAP PENGECUT DARI SEORANG YANG MUNAFIK ..!!! .. MUNAFIQIN AKAN LARI/MENGHINDARI JIHAD ! SALAHSATU PENYEBAB KEMUNDURAN UMAT DAN AGAMA ISLAM, KARENA BANYAK-NYA ORANG MUNAFIK YANG ENGGAN BERJIHAD ! -------------------------------- بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Sesungguhnya Allah memerintahkan Rasulullah untuk berjihad semenjak beliau diutus sebagai Nabi, Allah Ta'ala berfirman : وَلَوْ شِئْنَا لَبَعَثْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ نَذِيرًا فَلا تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَجَاهِدْهُمْ بِهِ جِهَادًا كَبِيرًا "Dan andaikata Kami menghendaki, benar-benarlah Kami utus pada tiap-tiap negeri seorang yang memberi peringatan (rasul). Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Qur'an dengan jihad yang besar." --. (QS. Al-Furqon : 51-52). ~ Yaa Ayyuhal Muslimun ~ Ikhwahfillah yang Senantiasa di Rahmati Oleh ALLAH TA'ALA. Saat ini boleh dikata ummat Islam adalah ummat yang paling tertinggal dibanding ummat-ummat beragama lainnya. Ummat Yahudi meski berjumlah hanya 40 juta, namun menguasai ekonomi dan politik dunia. Mereka bisa menguasai masjidil Aqsha tanpa perlawanan berarti dari ummat Islam yang katanya berjumlah 1,2 milyar atau 30 kali lipat lebih banyak dari kaum Yahudi. Ummat Nasrani di Eropa, Australia, AS, sangat maju di bidang teknologi dan menguasai negara-negara Islam secara ekonomi dan politik. Mereka mampu membuat mobil, kapal selam, kapal induk yang mampu memuat ratusan kapal terbang, rudal antar benua, pesawat ulang alik yang mengelilingi bumi, bahkan bisa membuat pesawat ruang angkasa yang bisa melaju jauh hingga melewati planet Saturnus. Bahkan Amerika Serikat dan sekutunya mampu menyerang dan menjajah dan membunuh ummat Islam di Afghanistan dan Irak tanpa perlawanan dari seluruh ummat Islam. Sebagian ummat Islam dengan semangat "Toleransi" justru bekerjasama dengan AS dan Sekutunya yang sebenarnya merupakan kafir harbi. Ummat Islam boleh dikata ummat yang paling miskin, paling bodoh, dan paling suka bertengkar dengan sesama. Syekh Amir Syakib Arsalan menulis satu buku yang mengungkap hal ini dengan judul "Mengapa Ummat Islam Mundur dan Ummat Selainnya Maju?" Sebab pertama kenapa ummat Islam mundur adalah karena ummat Islam sudah tidak mempraktekkan ajaran Islam yang termuat dalam Al Qur'an dan Hadits. Padahal itu adalah pedoman kita agar hidup bahagia dunia dan akhirat. Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Aku tinggalkan bagimu dua perkara, jika kamu berpegang teguh kepada keduanya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya yaitu kitab Allah dan Sunnah Rasul (hadits)".Ditambah lagi Qur'an sendiri menyatakan dalam surat Al-Furqan ayat 30. Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Qur'an itu sesuatu yang tidak diacuhkan". Menyoroti masalah ini Ibnu Taimiyyah mengatakan: "Barang siapa yang tidak membaca Qur'an maka dia telah menjauhi Qur'an, dan barang siapa yang membaca tapi tidak pernah merenungkan isinya maka dia telah menjauhi Qur'an, dan barang siapa yang membaca lalu merenungkan isinya tapi tidak pernah mengamalkannya maka dia telah menjauhi Qur'an pula". Tapi hal ini ditujukan kepada orang yang berbeda kemampuan pemahamannya terhadap Qur"an. Dalam Islam begitu banyak ajaran yang jika dilaksanakan akan bermanfaat bagi ummat Islam sendiri. Sebagai contoh, Nabi berkata bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap Muslim lelaki dan perempuan --. [HR Ibnu Majah). Artinya jika kita mempelajari ilmu yang bermanfaat kita akan mendapat pahala, sedang jika tidak belajar kita akan berdosa. Namun kenyataannya banyak ummat Islam yang malas belajar. Bahkan ada yang beranggapan wanita tidak perlu sekolah tinggi-tinggi toh akhirnya juga tinggal di dapur. Akibatnya ummat Islam jadi bodoh dan terbelakang. Sebaiknya ummat Non Muslim begitu rajin belajar. Tidak hanya S1, tapi juga S2, bahkan S3 dan banyak juga yang tetap belajar meski tidak melalui pendidikan formal seperti Bill Gates yang meski tidak lulus kuliah tapi tetap terus belajar sehingga bisa membuat sistem operasi komputer yang dipakai luas di seluruh dunia. Ummat Non Muslim begitu cerdas hingga mereka bisa membuat pesawat terbang, kapal induk, peluru kendali, mobil, komputer, dan sebagainya, sementara ummat Islam karena bodoh nyaris tidak bisa apa-apa. Nabi juga berkata: "Kebersihan sebagian dari iman." Namun ternyata ummat Islam banyak yang hidup jorok. Bahkan banyak pesantren yang merupakan tempat kaderisasi ulama yang begitu kotor tempat wudlu, kamar mandi, apalagi WC-nya. Saya sempat melihat air yang begitu kotor dan hijau dipakai untuk berwudlu di pesantren. Sebaliknya, ummat Non Muslim hidup begitu bersih. Untuk kamar kecil saja, airnya begitu bersih dan jernih. Bahkan mereka bisa mencari nafkah dengan menjadikan kebersihan sebagai usaha/bisnis mereka. Sebagai contoh perusahaan Swedia, Electrolux, memproduksi berbagai produk kebersihan seperti Vacuum Cleaner, alat pel listrik, dan sebagainya. Unilever merupakan perusahaan Multinasional yang kaya dengan produk kebersihan seperti sabun mandi, shampoo (pembersih rambut), dan juga sabun cuci. Mereka jadi bersih dan makmur dengan menjalankan kebersihan yang sebenarnya merupakan ajaran Islam. Kedua adalah ummat Islam tidak bersatu, tapi berpecah-belah. Padahal ummat Islam diperintahkan untuk bersatu. Allah sudah mengingatkan kepada kita. QS. Ali Imran 3:103. "Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni'mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni'mat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk." Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Akan terpecah belah umatku seperti terpecah-belahnya Yahudi dan Nashrani menjadi 73 golongan, semuanya masuk neraka kecuali kaum yang mengikuti ajaran-ajaranku dan sahabat-sahabatku". Pada zaman Nabi, ummat Islam juga berusaha untuk dipecah-belah dan diadu-domba baik oleh orang kafir Mekkah, mau pun kaum Yahudi misalnya dengan berusaha menimbulkan fanatisme suku antara kelompok Muhajirin dan Anshar. Tapi Nabi berhasil mendamaikan dan mempersatukan mereka. Seharusnya para ulama yang merupakan pewaris Nabi harus berusaha mempersatukan ummat Islam yang terpecah-belah baik dalam kelompok bangsa/negara mau pun aliran. Bahkan ummat Islam juga disusupi oleh kaum munafik yang dipimpin Abdullah bin Ubay bin Salul untuk memecah-belah ummat Islam dari dalam. Kaum munafik ini bahkan membangun masjid guna memecah-belah ummat Islam. "Di antara orang-orang munafik itu ada yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan pada orang-orang mukmin, untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka Sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan." Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta. Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih. --. [QS At Taubah 9:107-108] Ummat Islam bukan hanya tidak shalat di masjid itu (Masjid Dliror), bahkan membakarnya sehingga orang-orang munafik tidak bisa memecah-belah ummat Islam. "Maka mengapa kamu terpecah menjadi dua golongan dalam menghadapi orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan untuk memberi petunjuk kepadanya. Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir seperti mereka. Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolongmu, hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi pelindung, dan jangan pula menjadi penolong" --. [QS An Nisaa' 4:88-89] Surat Al Baqarah ayat 1-20 menjelaskan Muslim yang lurus, orang yang kafir, dan orang yang munafik.Ini agar ummat Islam bisa bersatu dengan Muslim yang lurus dan terhindar dari pecah-belah / adu domba kaum kafir dan munafik. Dengan persatuan, ummat Islam tidak terkalahkan. Tidak hanya kaum kafir Quraisy yang gagal mengalahkan ummat Islam, tapi juga kaum Yahudi, Persia, dan Romawi. Mereka akhirnya takluk di tangan pejuang Islam. Negara-negara Barat maju karena mereka bersatu. Di bawah kepemimpinan Amerika Serikat dan kelompoknya yang disebut NATO, mereka bersatu menyerang ummat Islam di Afghanistan, Iraq, dan juga memberikan dukungan penuh pada Israel yang menjajah Palestina dan menguasai masjid Al Aqsha. Presiden AS, George W Bush mengatakan: "Either with us or against us!". Berjuang bersama kami. Jika tidak berarti melawan kami!" Jika tidak turut berjuang bersama George W Bush, berarti jadi musuh Bush cs. Ummat Islam dulu juga begitu. Ketika bin Malik, Hilal bin Umayyah dan Mararah bin Rabi' tidak ikut berperang, mereka dikucilkan sehingga merasa berdosa: "dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka, hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa merekapun telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja. Kemudian Allah menerima taubat mereka agar mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya Allah-lah Yang maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." --. [QS At Taubah 9:118] Ummat Islam gagal membebaskan masjid Al Aqsha karena politik adu domba dan pecah belah yang dilancarkan oleh AS dan sekutunya. Jika ummat Islam bersatu, tidak mungkin orang-orang kafir mampu memerangi ummat Islam dan menang: "Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti." --. [QS Al Hasyr 59:14] Sering ummat Islam ribut dan bertengkar karena masalah furu'iyah/cabang sehingga akhirnya terpecah-belah dan mudah ditaklukkan musuh. Sebab Ketiga adalah ummat Islam Cinta Dunia dan Takut Mati. Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berkata: "Kamu akan diperebutkan oleh bangsa-bangsa lain sebagaimana orang-orang yang berebut melahap isi mangkok makanan. Para sahabat bertanya, "Apakah saat itu jumlah kami sedikit, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Tidak, bahkan saat itu jumlah kalian banyak sekali tetapi seperti buih air bah (tidak berguna) dan kalian ditimpa penyakit wahan." Mereka bertanya lagi, "Apa itu penyakit wahan, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Kecintaan yang sangat kepada dunia dan takut mati." --. (HR. Abu Dawud) Saat ini mayoritas ummat Islam terlalu cinta dunia dan takut mati. Kebanyakan ummat Islam boleh dikata alergi terhadap perang. Apalagi ada beberapa boneka kelompok Barat yang berusaha melenyapkan ajaran jihad dengan perang dan menggantinya dengan ajaran Damai dan Cinta meski pada saat ini ummat Islam diserang dan dibunuh di Afghanistan, Iraq, dan Palestina. Ajaran Jihad pun berusaha untuk dipersempit sehingga perang tidak termasuk di situ. Allah mewajibkan ummat Islam untuk berperang membela diri dan orang-orang yang dizalimi: "Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan membela orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang dzalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!." --. [QS An Nisaa'4:75] "Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu" --. [QS Al Baqarah 2:190] "Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." --. [QS Al Baqarah 2:216] Dalam Islam kita diperintahkan untuk selalu dalam keadaan siap untuk berperang, sehingga ketika musuh menyerang, kita tidak terbantai dan terjajah: "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)." --. [QS Al Anfaal 8:60] Negara-negara Barat paham mengenai hal ini. Mereka punya semboyan: "Si Vis Pacem Para Bellum". Agar bisa damai, kita harus menyiapkan perang. Artinya jika kita kuat dan siap perang, maka musuh tidak berani menyerang dan memerangi kita sehingga kita bisa hidup damai. Negara-negara Barat maju karena banyak melakukan peperangan. Dari Eropa, mereka berperang menyerang penduduk-penduduk di benua Asia, Afrika, Australia, dan Amerika. Akibatnya saat ini Kanada, Amerika Serikat, Australia, serta negara-negara Amerika Latin seperti Meksiko dan Brazil boleh dikata mayoritas penduduknya dan pemimpinnya berasal dari Eropa. Negara-negara Barat juga melakukan peperangan baik dalam perang Dunia I, Perang Dunia II, Perang Korea, Perang Vietnam, Perang Afghanistan, Perang Iraq, dan sebagainya. Puluhan juta tentara mereka mati karenanya. Tapi musuh yang mereka bunuh (di antaranya ummat Islam) lebih banyak lagi dan mereka berhasil menguasai sumber daya dan kekayaan negara lain sehingga bisa maju dan kaya. Seharusnya ummat Islam harus berani berperang untuk membela diri. Para ulama dan pemuda Islam yang sadar juga harus semangat untuk berperang membela orang-orang yang dijajah: "Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang shabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang shabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti" --. [QS Al Anfaal 8:65] Saat ini kebanyakan ummat Islam takut untuk mati di dalam peperangan. Sebaliknya mati ketika tawuran sekolah, tawuran antar warga, perang Supporter bola, atau mati terinjak dalam konser jadi hal yang biasa ketimbang mati syahid di dalam peperangan. Sebab Keempat mundurnya ummat Islam adalah hilangnya semangat Jihad. Jihad adalah satu kesungguhan untuk berjuang di jalan Allah. Ada hadits dlaif yang berusaha memperkecil makna Jihad sebagai hanya perang melawan hawa nafsu dan bukan berperang. Padahal jihad adalah perjuangan yang sungguh-sungguh sehingga bukan hanya harta saja yang dikorbankan, tapi juga nyawa. Ayat di bawah menjelaskan orang yang berjihad dengan harta dan nyawa jauh lebih tinggi derajadnya ketimbang orang yang tidak ikut berperang: "Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar" --. [QS An Nisaa' 4:95] Ummat Islam ketika perang dulu tidak takut mati. Justru mereka berperang dengan sengit agar bisa mati syahid dan mendapatkan surga: "Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar." --. [QS At Taubah 9:111] Orang-orang kafir heran, ummat Islam bukannya berusaha menghindari mati, tapi justru berusaha mati di dalam peperangan. Sehingga mereka begitu fokus menyerang musuh dan sulit untuk dikalahkan. Dalam Perang Mu'tah, 3.000 pasukan Muslim dengan sabar melawan 200.000 pasukan Romawi. Mereka tidak mundur ketakutan. Justru pasukan Romawi yang mundur ketakutan karena strategi Panglima Muslim, Khalid bin Walid. Ketika ada yang mengusulkan untuk minta bantuan pasukan kepada Nabi, Abdullah bin Rawahah (salah seorang syuhada) berkata: "Demi Allah apa yang tidak kalian sukai sebenarnya justru yang kita cari, yaitu mati syahid. Kita tidak berperang karena jumlah, kekuatan, dan banyaknya personil. Kita perang karena Islam yang dengannya Allah memuliakan kita. Maka berangkatlah karena di sana hanya ada 2 kebaikan: Menang atau Mati Syahid!" --. (Siroh Nabawiyah, Syaikh Shafiyyurrahman al Mubarakfury). Zaid bin Harits, Ja'far bin Abu Thalib, Abdullah bin Rawahah mati syahid. Total hanya 12 pasukan Muslim yang mati syahid. Sementara jumlah tentara Romawi yang gugur lebih banyak lagi. Ibnu 'Umar yang melihat jasad Ja'far mengatakan bahwa ada 70 luka karena tikaman dan sabetan di tubuh Ja'far. Semua di tubuh bagian depan. Itulah kehebatan semangat Jihad yang dimiliki ummat Islam. Meski kalah jumlah dan menghadapi Superpower dunia saat itu, mereka tidak gentar dan menang. Sesungguhnya Jihad adalah semangat yang membuat ummat Islam menjadi kuat dan sulit untuk dizalimi, dijajah, atau dikalahkan. Orang-orang kafir membenci ini dan berusaha menghapusnya dengan memasukkan berbagai ajaran/paham sehingga ummat Islam jauh dari jihad. Misalnya dengan tasawuf, ummat Islam diasyikkan dengan "mujahadah" sehingga lebih asyik menyepi dan "berzikir" ketimbang berjihad. Padahal jihad adalah satu kewajiban: "Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya.." --. [QS Al Hajj 22:78] Jihad adalah pintu atau syarat untuk masuk surga: "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar." --. [QS Ali 'Imran 3:142] "Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Quran dengan jihad yang besar." --. [QS Al Furqan 25:52] Hanya orang yang munafik/tidak beriman yang tidak mau berperang dan berjihad: "Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk tidak ikut berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa." --. [QS At Taubah 9:44] "Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut perang) merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini." Katakanlah: "Api neraka jahannam itu lebih sangat panasnya" jika mereka mengetahui." --. [QS At Taubah 9:81] Sebab Kelima kemunduran Ummat Islam adalah karena tidak mandiri di bidang ekonomi. Saat ini secara ekonomi ummat Islam dikuasai oleh orang-orang kafir. Ummat Islam bukan sebagai produsen atau penghasil. Tapi hanya sebagai pembeli/pemakai. Jika orang-orang kafir mengembargo, maka ummat Islam akan kesulitan. Sumber daya dan kekayaan alam negara-negara Islam saat ini dikuasai oleh orang-orang kafir. Minyak, gas, emas, tembaga, perak, boleh dikata dikelola oleh Multi National Company (MNC) dari negara-negara Barat yang perekonomiannya didominasi Yahudi bekerjasama dengan segelintir pemimpin Muslim yang korup. Ummat Islam hanya mendapat persentase yang amat kecil. Akibatnya ummat Islam jadi miskin, sementara orang-orang kafir bertambah kaya. Ummat Islam sering kesulitan dana untuk membangun masjid, sekolah-sekolah Islam dan tidak mampu menyantuni fakir miskin dan anak Yatim. Banyak anak-anak miskin yang berkeliaran di jalan mencari makan. Nabi Muhammad bukan hanya mengadakan boikot terhadap produk asing. Tapi bahkan melarang orang-orang kafir masuk ke kota Mekkah. Padahal saat itu perekonomian masih dikuasai oleh orang-orang kafir. Ketika sebagian orang Islam ada yang khawatir nanti bisa susah/miskin, Allah menghibur mereka: "Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." --. [QS At Taubah 9:28] Justru dengan melarang orang-orang kafir masuk, ummat Islam malah mandiri di bidang ekonomi dan menjadi lebih makmur. Sebagai contoh, jika minyak, gas, emas, tembaga, perak, dan sebagainya dikelola oleh ummat Islam sendiri, maka semua keuntungan masuk ke tangan ummat Islam. Bukan recehan kecil yang hanya nol sekian persen yang diberikan oleh orang-orang kafir tersebut. Dengan begitu ummat Islam bisa makmur dan kuat. Kemiskinan bisa dikurangi. Sebab Keenam kemunduran ummat Islam adalah ummat Islam tidak bisa menentukan prioritas (Tertib/urutan kepentingan) bersama yang harus dikerjakan bersama. Sering ummat Islam mengerjakan hal-hal yang tidak penting dan tidak segera ketimbang hal yang sangat penting dan mendesak. Padahal berbagai ajaran Islam seperti shalat, haji, wudlu, dan sebagainya merupakan pendidikan tentang mengerjakan sesuatu menurut urutan yang benar/tertib. Ummat Islam harus bisa menentukan mana pekerjaan yang harus diselesaikan lebih dulu, dan mana yang bisa dikerjakan kemudian. Ummat Islam juga sering gagal menentukan musuh mana dulu yang harus dilawan sekarang dan yang mana bisa dilakukan kemudian. Sering ummat Islam perang sesama mereka sementara lawan yang harus diserang seperti Israel yang menjajah Palestina atau AS yang menjajah Iraq dan Afghanistan justru aman dari mulut dan tangan ummat Islam. Sebagai contoh kita menyaksikan perang Iraq melawan Iran yang menewaskan 2 juta ummat Islam, kemudian Iraq melawan Kuwait dan Saudi yang juga menewaskan banyak korban. Di saat yang sama negara-negara yang berperang dan mengorbankan nyawa jutaan rakyatnya ini tidak ada satu pun yang menyerang Israel untuk membebaskan Masjidil Aqsha. Nabi Muhammad dan para sahabat tidak pernah ribut apalagi perang dengan sesama. Bahkan ketika kelompok munafik Abdullah bin Ubay memecah-belah ummat Islam sehingga dari 1.000 pasukan Muslim, 300 membelot ke Abdullah bin Ubay, Nabi tidak memeranginya. Kata Nabi, jika aku membunuhnya, nanti orang akan berkata bahwa ummat Islam saling bunuh. Nabi juga menandatangani perjanjian damai dan kerjasama pertahanan dengan orang-orang Yahudi untuk menghadapi serangan kaum kafir Mekkah. Ketika kaum Yahudi berkhianat, baru Nabi memerangi mereka. Jadi Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bertindak cerdas untuk menentukan lawan yang harus diserang dan mana yang diajak bekerjasama. Bukan memerangi seluruh dunia. Sebab Ketujuh mundurnya ummat Islam adalah ummat Islam gagal menemukan hal yang bermanfaat. Dari Abu Hurairoh ra, dia berkata: "Rosululloh sholallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Sebagian tanda dari baiknya keislaman seseorang ialah ia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya." --. (Hadits hasan, diriwayatkan Tirmidzi dan lainnya) "Gemarlah kepada hal-hal yang berguna bagimu" --. [hr. Muslim] Negara Barat maju karena banyak menemukan dan membuat hal yang berguna baik untuk orang lain mau pun diri mereka sendiri. Mereka membuat mobil dan kapal terbang sehingga orang bisa bepergian dengan cepat dan nyaman. Mereka membuat handphone dan telepon sehingga orang bisa berbicara dengan saudara dan temannya meski terpisah jauh sekali. Mereka membuat berbagai peralatan yang bermanfaat bagi kita semua seperti vacuum cleaner dan sebagainya. Dengan menggemari hal yang bermanfaat, mereka memberikan manfaat bagi orang lain dan diri mereka sendiri. Sebab kedelapan adalah ummat Islam tidak menguasai media massa. Akibatnya ketika Islam dicitrakan sebagai teroris dan hukum Islam dilecehkan, ummat Islam tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan tidak jarang ummat Islam diadu-domba dengan berbagai pemberitaan di media massa. Memang ummat Islam punya media cetak dan radio meski pembacanya tidak sebanyak media yang dimiliki oleh kelompok non Muslim dan sekuler. Contohnya di Indonesia oplah majalah Islam hanya 100 ribu atau kurang dengan pembaca kurang dari 500 ribu orang. Kurang dari 0,3% dari total penduduk Indonesia. Bahkan untuk TV Nasional yang dapat menjangkau 200 juta penduduk Indonesia, tidak ada TV yang dimiliki oleh ummat Islam. Semuanya dimiliki kelompok Non Muslim atau sekuler. Bahkan 2 di antara TV Nasional di Indonesia dikuasai oleh Konglomerat Media Yahudi: Rupert Murdoch. Di dunia boleh dikata media massa dikuasai oleh Non Muslim. Media massa terkemuka seperti TV CNN, majalah Time, New York Time dikuasai oleh mereka. Begitu pula dengan Hollywood yang film-filmnya ditonton jutaan orang. Tak jarang di film tersebut selain dipropagandakan gaya hidup sex bebas juga ummat Islam digambarkan sebagai teroris. Padahal media massa sangat penting untuk menyampaikan berita. Mukjizat terbesar Nabi Muhammad adalah Al Qur'an yang artinya "Bacaan" atau informasi. Salah satu tugas utama Nabi adalah menyampaikan berita: "Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah." --. [QS Al Ahzab 33:47] "Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan" --. [QS Al Baqarah 2:119] "Sesungguhnya Kami mengutus kamu sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan" --. [QS Al Fath 48:8] Tentu saja untuk menyampaikan berita itu kepada masyarakat luas diperlukan berbagai media. Nabi melakukannya dengan berpidato ke masyarakat luas, dakwah dari mulut ke mulut, menyampaikan utusan, dan juga mengirim surat. Tak jarang banyak berita yang memojokkan ummat Islam dan justru membela aliran-aliran sesat. Ini karena media massa dikuasai kelompok yang tidak senang dengan Islam. Oleh karena itu ummat Islam harus menguasai media massa agar ummat Islam bisa mendapatkan berita dari sumber yang benar. Bukan berita dari orang-orang fasik yang memojokkan Islam: "Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." --. [QS Al Hujuraat 49:6] Tentu saja kekurangan dana menyebabkan ummat Islam tidak dapat menguasai media massa. Tapi dengan media massa juga ummat Islam sebetulnya bisa menggalang dana. Untuk itu Islamic Broadcasting Forum (www.islamicbroadcasting.wordpress.com) dengan keterbatasan dana yang dimiliki berusaha mengembangkan TV Komunitas yang biayanya berkisar Rp 50-500 juta per TV agar dakwah Islam bisa lebih luas. Tentunya ini tidak akan berhasil jika tidak dilakukan secara berjama'ah oleh seluruh ummat Islam. -------------------------------------------------------- "Apapun alasanya, jangan perlambat perjalanan jihad anda dengan membiarkan orang munafik hadir diantara perjuangan ini dan mengekang setiap langka anda." الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ (٦٧) 67. orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang Munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. mereka telah lupa kepada Allah, Maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik. --. (QS. Al baraah 67) Cinta dunia dan takut mati adalah salah satu sifat orang munafik, mereka melaksanakan ibadah hanya karena ingin terlihat baik dimata seluiruh manusia, walau kenyataanya hatinya yang ia busukan penuh kebencian dan ketidak ikhlasan, jikalau mereka berperang melawan orang kafir, merka sama sekali tidak memberikan keuntungn bagi islam yang mereka lakukan hanya mempersempit ruang jihad pada Alloh, dan menyebarakan keraguan dalam hatinya. لَوْ خَرَجُوا فِيكُمْ مَا زَادُوكُمْ إِلا خَبَالا وَلأوْضَعُوا خِلالَكُمْ يَبْغُونَكُمُ الْفِتْنَةَ وَفِيكُمْ سَمَّاعُونَ لَهُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ (٤٧) 47. jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka, dan tentu mereka akan bergegas maju ke muka di celah-celah barisanmu, untuk Mengadakan kekacauan di antara kamu; sedang di antara kamu ada orang-orang yang Amat suka mendengarkan Perkataan mereka. dan Allah mengetahui orang-orang yang zalim. --. (QS. Al baraah 47) Memang benar mengajak seorang hamba Alloh untuk berjuajuang melawan thaghut adalah wajib, Karena itu adalah bagian dari amar ma’ruf nahi munkar, tapi jangan memaksa orang-orang tidak mau berjihad untuk berjihad, mereka yang dalam hatinya sudah menolak jihad sebaiknya jangan terlalu ditekan untuk berjihad, orang yang setengah hati dijalan Allooh hanya akan menyusahkan umat, apa bila mereka tertangkap orang kafir mereka tidak terlalu sulit diajak menjadi intelejen jika uang sudah berkompromi, mereka tidak perlu dipaksa oleh orang kafir untuk kembali kejalan kekafiran setelah ia ada didalam kebenran, karena memang orang munafik itu berjihad dengan terbaksa, sekiranya di medan jihad nanti ia bertemu dengan tempat persembunyian mereka akan berbondong-bondomng menuju tempat itu لَوْ يَجِدُونَ مَلْجَأً أَوْ مَغَارَاتٍ أَوْ مُدَّخَلا لَوَلَّوْا إِلَيْهِ وَهُمْ يَجْمَحُونَ (٥٧) 57. Jikalau mereka memperoleh tempat perlindunganmu atau gua-gua atau lobang-lobang (dalam tanah) niscaya mereka pergi kepadanya dengan secepat-cepatnya. --. (QS.Al baraah 57) Mereka adalah orang-orang yang setengah hati dalam keimanan pada Alloh, orang yang merellakan dirinya kehilangan gelar syahid, orang yang ridho hokum Alloh di nomor duakan, orang yang rela bumi Alloh dijajah oleh orang kafir, mereka hanya orang munafik, sejenis orang kafir yang menjadi muslim karena tidak mau dianggap orang kafir. Jangan terlalu heran melihat orang munafik yang amat sangat penakut, karena memang mereka sama sekali tidak ada niat untuk berjihad selain tidak ingin hilang setatus muslimnya. Sekiranya mereka menemukan jalan untuk tetap disebut muslim tanpa berjihad mereka akan memilih jalan itu. Orang munafik adalah seburuk-buruknya orang kafir, orang munafik adalah orang kafir yang keseharianya tak lepas dari kebohongan, nasihat baginya adalah sekedar kata, ibadah baginya hanya sekedar sarat. Mereka tidak berani menjadi orang kafir dan tidak mau menjadi seorang muslim, mereka tidak mau menjadi orang kafir bukan karena takut pada Alloh, mereka takut kehialangan pengakuan manusia sebagai orang yang baik, mereka menyembah dirinya sendiri dia menjadikan dirinya adalah tuhan. Orang munafik sedikit beda dengan fir’aun, persamaanya mereka sama sama mengaggap dirinya adalah pengatur /rabb, perbedaanya firaun beranbisi tampil memplokamirkan dirinya memiliki kekuasaan Alloh, orang munafik menyembunyikan hasratnya untuk itu dalam hati jika mereka punya kesempatan seperti firaun niscahya ia melakukanya, mereka berdua mengakui dirinya adalah salah, namun pengakuan itu telah lama ia lupakan Karena sibuk dengan egonya. وَمَا مَنَعَهُمْ أَنْ تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقَاتُهُمْ إِلا أَنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ وَلا يَأْتُونَ الصَّلاةَ إِلا وَهُمْ كُسَالَى وَلا يُنْفِقُونَ إِلا وَهُمْ كَارِهُونَ (٥٤) 54. dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan RasulNya dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan. --. (QS.Al baraah 54) يَحْلِفُونَ بِاللَّهِ لَكُمْ لِيُرْضُوكُمْ وَاللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَقُّ أَنْ يُرْضُوهُ إِنْ كَانُوا مُؤْمِنِينَ (٦٢) 62. mereka bersumpah kepada kamu dengan (nama) Allah untuk mencari keridhaanmu, Padahal Allah dan Rasul-Nya Itulah yang lebih patut mereka cari keridhaannya jika mereka adalah orang-orang yang mukmin. --. (QS.Al baraah 62) Begitu rapihnya orang munafik seringkali mebuat kita tidak mengenal siapa merreka sebenranya, karena kekafiranya ia sembunyikan dalam hatinya, cara untuk meliahat dai adalah orang munafik adalah denga cara membuat dia mengeluarkan kebusukan dalam hatinya, kita bisa meliahtanya dengan cara mencoba meminta padanganya tentang wala dan bara, jika ia bersegera membenarkanya ia mungkin adalah seorang mukmin sejati, tapi ada beberapa dari orang munafik yang mengatakan ia berwala pada Alloh namun sifatnya sering kali mencerminkan bahwa dirinya bukanlah seorang beriman, seprti tidak mengerjakan sunah saat seseorang disekitarnya tidak memandangnya atau saat ia bersama oran yang malas beribadah, tidak melaksankan perintah Alloh saat orang sekitar tidak meririknya, hari ini ada banyak ustad terkenal yang yang pernah memahami apa itu arti jihad namun mereka tidak mengeksposenya, mengakui beriman pada Alloh tapi tidak terlihat pembelaanya terhada denul islam. Orang munafik paling berani menampakan kekafiranya saat ia berada disekitar sesamanya, cobalah ceritakan sedikit kebaikan yang biasa media masa dedikasihkan pad adedengkot kafirin seperti, obama bush, sby, Suharto, atau tokoh kafir terkenal dan terdekat. Lihat apakah mefreka masih saja memujinya. Kemunafikan bisa hadir jika ia sering mengakrabkan dirinya dengan kekafiran, dan berbagai macam tindakan kafir, termasuk lahwal hadist, orang yang terbiasa mendengarkan ocehan tak becguna bagi akhirat akan sangat jauh dari jalan Alloh. Serta berbagai hal yang kurang bermanfaat. Dan itinya jika ingin melihat seseorang munafik atau bukan lihatlah perwalaanya pada Alloh dan rasululloh shallohu alaihi wasalam. Cabalah kita melihat sejarah isra dan miraz nabi shallohu alaihi wasalam saat orang kafir menuduh muhamad adalah gila, karena nabi slallohu alaihi wasalam mengaku dirinya telah melakukan poerjalanan dari masjidil haram menuju masjid al aqksa serta langit dalam satu malam, biasanya dalam keadaan orang kafir memojokan kaum muslimin dalam sekala besar-besaran orang munafik tampil begitu eksis dengan kekafiranya. Orang yang beriman saat itu lebih baik diam dari pada ikut menghina nabi shalallohu alaihi wasalam, dan orang yang imanya sangat tinggi akan tapil dan membela nabi disaat seperti itu, seprti abu abakar radiallohu anu yang mengtakan pembenranan apapun terhadap nabi shallohu alaihi wasalam meskipun akalnya belum sanggup menerimanya. Atau kita coba melihat peristiwa haditsul iki saat aisyah radialloha difitnah yelah berjinah, orang-orang munafik mulai memunculkan ketidak setiaan pada rasululloh shallohu aliahi wasalam dengan menuduh aisyah istri rasululloh shallaohu alaihi wasama telah berjinah, orang munafik memiliki cirri khas tidak setia, saat melihat sedikit kejanggalan ia segera berfikir negative, menyebarkan berita palsu, menuduh, mencerca, mereka tidak peltu bukti yang kuat untuk menuduh kaum muslimin, mereka cukup menemukan kecanggalan, melupakan semua kebenaran, dan menjadkan kejanggalan itu sebagai sumber kesalahan besar dengan mengait ngaitkan kesalahan. Itu terjadi karena mereka sebenranya tidak terlalu suka dengan islam. Kita bisa melihat kebiasaan orang munafik yang paling sering dia kerjakan yaitu berkeluh kesah ssat melaksanakan perintah Alloh, saat mereka shalat subuh mereka bermalas-malasan, saat mereka, saat mereka dipinta untuk menembus padang pasir dan meninggalkan makah dalam berhijrah kita bisa lihat orang yang masih menyimpan keingkaran pada Alloh, saat terjadinya perjanjian antara rasululoh shalallohu alaihi wa salam dengan orang kafir dimakah, dimana perjanjian itu menyudutkan umat islam, kita dapat melihat mereka yang munafik dan tak punya kepentingan untuk mencari ridho Alloh cepat atau lambat pergi dari madinah menuju makah bersama thaghut, mereka keimananya dipertanyakan. Apakah mereka melupakan balasan yang Alloh diberikan atas kesabaran mereka? Mereka bukanya lupa mereka tidak beriman dengan adanya janji Alloh, juga tak yakin surga dan neraka. Hari ini orang-orang yang enggan berjihad dijalan Alloh adalah orang munafik, mereka hanya mencari dunia, merka beriman pada sebagian dan kufur sebagian, mereka cepat atau lambat akan menjadi kafir jika terus menjaga kemunafikan dalam hatinya, alasan tidak berjihad karena sulit tidak bisa diterima, walau memang benar jihad adalh sulit tapi lngat Alloh tidak pernah menjanjikan kemudahan dalam menuju keridhoanya, Alloh tak pernah menjajikan kemudahan untuk memenangkan perang ini, kecuali bagi mereka yang khusuk dalam ketakwaan. إِنَّمَا يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَارْتَابَتْ قُلُوبُهُمْ فَهُمْ فِي رَيْبِهِمْ يَتَرَدَّدُونَ (٤٥) 45. Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu(mencari-cari alasan untuk tidak berjihad), hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari Kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keraguannya. --. (QS.Al baraah 45) Hari kita harus melihat siapa yang mukmin sejati dan siapa yang muslim imitasi (orang munafik), mereka orang orang munafik sangat jelas terlihat dari ibadahnya yang pas-pasan, prasangkanya terhadap orang-orang yang berjihad sangata buruk, perwalaanya terhada thagut yang begitu menjijikan, ketakutanya terhadap jihad yang sangat memalukan, pengakuanya sebagai seorang muslim yang begitu terlihat jelas munafiknya, atau alasnya yang bertele-tele saat kesalahanya terbongkar. Ketika kesalahnya terbongkar setengahnya mereka berkata “kami hanya main-main ” Padahal dienulloh bukanlah permaina atau canda tawa, jika kesalahnya telah terbongkar total mereka bekillah dengan ucapan “ KAMI MEMINTA MAAF”, saat merka meminta maaf ktakanlah padanya “KALIAN TIDAK PERLU MEMINTA MAAF” dan perhatiakan kedua bola matanya yang menatap penuh kebencian dan kepalsuan, tatapan matanya tak pernah berdustaa, apa yang dilukiskan dimatanya adalah cerminan isi hatinya yang busuk. يَحْذَرُ الْمُنَافِقُونَ أَنْ تُنَزَّلَ عَلَيْهِمْ سُورَةٌ تُنَبِّئُهُمْ بِمَا فِي قُلُوبِهِمْ قُلِ اسْتَهْزِئُوا إِنَّ اللَّهَ مُخْرِجٌ مَا تَحْذَرُونَ (٦٤) وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ (٦٥)لا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ إِنْ نَعْفُ عَنْ طَائِفَةٍ مِنْكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ (٦٦) 64. orang-orang yang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka: "Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan rasul-Nya)." Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti itu. 65. dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya Kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok ?" 66. tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa. --. (QS.Al baraah 64 66) Begitulah orang munafik yang menjadi benalu peradaban, jangan meniru kebiasaan orang munafik jika anda tidak ingin nasibnya senaas orang-orang munafik, jangan mendukana kewalaan, jangan mengajak orang yang bersikeras tidak mau berjihad untul berjihad, kemungkinan besar mereka adalah orang munafik, cukuplah Alloh dan orang-orang beriman yang menjadi penolong kita. Dalam berjihad banyak-banyaklah berdoa, jangan memperbanyak tindakan sia-sia apa lagi lahwal hadist jika tidak ingin menjadi orang munafik. Sesunguhnyakkemunafikan adalah dosa syrik yang paling besar . إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا (٤٨) 48. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. An nisa 48 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انْفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى الأرْضِ أَرَضِيتُمْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الآخِرَةِ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الآخِرَةِ إِلا قَلِيلٌ (٣٨)إِلا تَنْفِرُوا يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا أَلِيمًا وَيَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ وَلا تَضُرُّوهُ شَيْئًا وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (٣٩) 38. Hai orang-orang yang beriman, Apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit. 39. jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. --. (QS. Al baraah 38 39) ini adalah kenyataan yang terlewatkan dan seharusnya diketahui kaum muslimin, namun pada kenyataanya hal ini jarang sekali dipahami orang-orang yang mengaku bahwa dirinya seorang umat islam, umat yang diselamtkan Alloh dihari tiada perlindungan selain lindunganya. Saya tulis ini diatas perjuangan, untuk mencari ridho Alloh dan demi kemajuan islam, bukan demi perpecahan karena ini demi sebuah persatuan, tak peduli kita ada dibelah bumi manapun, dimasa apapun, dan bersama siapapun, saya harapkan kita semua menjadi satu umat yang diridhoi Alloh. -------------------------- Alkisah, ketika hampir setiap harinya, cuaca panas kota Madinah begitu menyengat. Terik matahari yang menyinari kota Madinah terasa mendidihkan ubun-ubun. Cuaca yang begitu panas tersebut membuat sebagian penduduk Madinah lebih senang tidur-tiduran dibawah pohon kurma. Karena ada sedikit kesejukkan kala angin sepoi berhembus. Mereka menyaksikan buah-buah kurma yang hampir ranum, panennya tinggal nunggu hari, membuat siapapun makin betah untuk berlama-lama di situ. Inilah cuaca kota Madinah pada bulan Rajab 9 H. Disaat cuaca demikian, Rasulullah saw sebagai pemimpin Madinah kala itu menitahkan kaum muslimin untuk berangkat ke Tabuk. Sebuah kota yang terletak ratusan mil dari Madinah. Bukan untuk refreshing. Bukan pula untuk berdagang. Tetapi mereka diperintahkan ke Tabuk hanya untuk berjihad. Mempersembahkan harta dan jiwa di jalan Allah Ta'ala Disaat inilah ujian keimanan begitu berat. Selain cuaca yang begitu panas. Juga kondisi ekonomi yang sedang krisis, membuat sebagian orang merasa sangat berat untuk melaksanakan perintah ini. Orang mukmin yang jujur serta merta melaksanakan perintah beliau saw. Tanpa tawar menawar. Mereka mengusahakan dana dengan berbagai macam cara. Hingga ada yang menjual perhiasan dan warisannya. Sebagian yang tidak mendapatkan bekal, datang kepada Rasul dengan meneteskan air mata. Mereka memohon kepada Rasulullah untuk diperkenankan berangkat. Dengan semangat yang memuncak mereka ingin bersama Rasulullah pergi berjihad, mendampingi beliau yang telah berumur 62 tahun. Di tengah hiruk pikuk mempersiapkan diri untuk berjihad di perang Tabu, ada sebagian penduduk Madinah yang mencari-cari alasan untuk tidak berjihad. Padahal mereka memiliki kemampuan. Mereka adalah orang-orang munafik. Parahnya lagi, mereka bukan hanya meminta izin untuk tidak berjihad Lebih dari itu, mereka memprovokasi kaum muslimin untuk tidak berangkat. “Jangan berangkat, cuaca begitu panas.” Kata mereka. kisah provokasi yang dilakukan oleh munafikin untuk menggagalkan jihad ini diabadikan oleh Allah swt dalam surat At Taubah ayat 81. فَرِحَ الْمُخَلَّفُونَ بِمَقْعَدِهِمْ خِلَافَ رَسُولِ اللَّهِ وَكَرِهُوا أَنْ يُجَاهِدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَقَالُوا لَا تَنْفِرُوا فِي الْحَرِّ قُلْ نَارُ جَهَنَّمَ أَشَدُّ حَرًّا لَوْ كَانُوا يَفْقَهُونَ “Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut perang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah. Mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah dan mereka berkata: “Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini.” Katakanlah: “Api neraka jahannam itu lebih sangat panas(nya)” jika mereka mengetahui.” --. (at-Taubah: 81) Munafik, Memusuhi Jihad Sepanjang Hayat Al Qur’an menjelaskan aneka ragam sifak munafikin. Dari sekian sifat tersebut ada tiga perkara yang sering disebut-sebut al Qur’an sekaligus menjadi barometer menilai kemunafikan seseorang. Ketiganya adalah tentang Al-Wala’ wal Baro’, Berhukum kepada Allah, dan Jihad fi sabilillah. Boleh dikata, jika ingin menguji seseorang apakah ia munafik atau tidak, mungkin alat yang paling ampuh untuk menguji dengan ketiga hal tersebut, terutama tentang jihad. Setidaknya provokasi kaum munafikin terhadap jihad dapat dilihat dalam dua hal; Pertama; Memprovokasi jihad dan mujahidin. Misalnya dengan memberikan gambaran yang mengerikan tentang jihad. Jihad identik denganh kekerasan, radikal, tidak berperikemanusiaan dan lain sebagainya. Kedua: Menghalang-halangi manusia untuk terlibat dalam aktifitas jihad. Bisa jadi dengan menghalangi manusia untuk mengifakkan harta bagi aktifitas jihad dan mujahidin. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan, dulu sebagian kaum muslimin dihasung oleh Rasulullah saw agar menginfakkan hartanya untuk jihad. Akhirnya berbondong-bondong kaum muslimin menginfakkan hartanya semampunya. Ada yang menginfakkan hartanya hingga dipikul diatas punggung mereka, lalu orang-orang munafik mengomentari, “Dia ingin berbangga dan dipuji.” Ketika sebagian kaum muslimin hanya mampu menginfakkan segantang, orang-orang munafik mengomentari, “Allah tidak membutuhkan hanya segantang.” Begitulah lidah api orang munafik. Selalu memprovokasi orang yang berbuat baik, terutama dalam jihad. Munafik Abu-Abu, Munafik Hari Ini Bagi sebagian kalangan, mungkin tidak begitu setuju dengan istilah diatas, munafik abu-abu. Dan mungkin ini istilah baru dalam terminologi Islam. Tidak lain yang kami maksud hanya untuk menggambarkan sekelompok munafikin hari ini yang begitu susah dibe SALAH-SATU CARA MEMBEDAKAN ANTARA SEORANG MUKMIN DENGAN SEORANG : M U N A F I K ....' .. ADALAH DALAM HAL : J I H A D ....! ! ! AKAN NAMPAK JELAS SIKAP PENGECUT DARI SEORANG YANG MUNAFIK ..!!! .. MUNAFIQIN AKAN LARI/MENGHINDARI JIHAD ! SALAHSATU PENYEBAB KEMUNDURAN UMAT DAN AGAMA ISLAM, KARENA BANYAK-NYA ORANG MUNAFIK YANG ENGGAN BERJIHAD ! -------------------------------- بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Sesungguhnya Allah memerintahkan Rasulullah untuk berjihad semenjak beliau diutus sebagai Nabi, Allah Ta'ala berfirman : وَلَوْ شِئْنَا لَبَعَثْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ نَذِيرًا فَلا تُطِعِ الْكَافِرِينَ وَجَاهِدْهُمْ بِهِ جِهَادًا كَبِيرًا "Dan andaikata Kami menghendaki, benar-benarlah Kami utus pada tiap-tiap negeri seorang yang memberi peringatan (rasul). Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Qur'an dengan jihad yang besar." --. (QS. Al-Furqon : 51-52). ~ Yaa Ayyuhal Muslimun ~ Ikhwahfillah yang Senantiasa di Rahmati Oleh ALLAH TA'ALA. Saat ini boleh dikata ummat Islam adalah ummat yang paling tertinggal dibanding ummat-ummat beragama lainnya. Ummat Yahudi meski berjumlah hanya 40 juta, namun menguasai ekonomi dan politik dunia. Mereka bisa menguasai masjidil Aqsha tanpa perlawanan berarti dari ummat Islam yang katanya berjumlah 1,2 milyar atau 30 kali lipat lebih banyak dari kaum Yahudi. Ummat Nasrani di Eropa, Australia, AS, sangat maju di bidang teknologi dan menguasai negara-negara Islam secara ekonomi dan politik. Mereka mampu membuat mobil, kapal selam, kapal induk yang mampu memuat ratusan kapal terbang, rudal antar benua, pesawat ulang alik yang mengelilingi bumi, bahkan bisa membuat pesawat ruang angkasa yang bisa melaju jauh hingga melewati planet Saturnus. Bahkan Amerika Serikat dan sekutunya mampu menyerang dan menjajah dan membunuh ummat Islam di Afghanistan dan Irak tanpa perlawanan dari seluruh ummat Islam. Sebagian ummat Islam dengan semangat "Toleransi" justru bekerjasama dengan AS dan Sekutunya yang sebenarnya merupakan kafir harbi. Ummat Islam boleh dikata ummat yang paling miskin, paling bodoh, dan paling suka bertengkar dengan sesama. Syekh Amir Syakib Arsalan menulis satu buku yang mengungkap hal ini dengan judul "Mengapa Ummat Islam Mundur dan Ummat Selainnya Maju?" Sebab pertama kenapa ummat Islam mundur adalah karena ummat Islam sudah tidak mempraktekkan ajaran Islam yang termuat dalam Al Qur'an dan Hadits. Padahal itu adalah pedoman kita agar hidup bahagia dunia dan akhirat. Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Aku tinggalkan bagimu dua perkara, jika kamu berpegang teguh kepada keduanya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya yaitu kitab Allah dan Sunnah Rasul (hadits)".Ditambah lagi Qur'an sendiri menyatakan dalam surat Al-Furqan ayat 30. Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Qur'an itu sesuatu yang tidak diacuhkan". Menyoroti masalah ini Ibnu Taimiyyah mengatakan: "Barang siapa yang tidak membaca Qur'an maka dia telah menjauhi Qur'an, dan barang siapa yang membaca tapi tidak pernah merenungkan isinya maka dia telah menjauhi Qur'an, dan barang siapa yang membaca lalu merenungkan isinya tapi tidak pernah mengamalkannya maka dia telah menjauhi Qur'an pula". Tapi hal ini ditujukan kepada orang yang berbeda kemampuan pemahamannya terhadap Qur"an. Dalam Islam begitu banyak ajaran yang jika dilaksanakan akan bermanfaat bagi ummat Islam sendiri. Sebagai contoh, Nabi berkata bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap Muslim lelaki dan perempuan --. [HR Ibnu Majah). Artinya jika kita mempelajari ilmu yang bermanfaat kita akan mendapat pahala, sedang jika tidak belajar kita akan berdosa. Namun kenyataannya banyak ummat Islam yang malas belajar. Bahkan ada yang beranggapan wanita tidak perlu sekolah tinggi-tinggi toh akhirnya juga tinggal di dapur. Akibatnya ummat Islam jadi bodoh dan terbelakang. Sebaiknya ummat Non Muslim begitu rajin belajar. Tidak hanya S1, tapi juga S2, bahkan S3 dan banyak juga yang tetap belajar meski tidak melalui pendidikan formal seperti Bill Gates yang meski tidak lulus kuliah tapi tetap terus belajar sehingga bisa membuat sistem operasi komputer yang dipakai luas di seluruh dunia. Ummat Non Muslim begitu cerdas hingga mereka bisa membuat pesawat terbang, kapal induk, peluru kendali, mobil, komputer, dan sebagainya, sementara ummat Islam karena bodoh nyaris tidak bisa apa-apa. Nabi juga berkata: "Kebersihan sebagian dari iman." Namun ternyata ummat Islam banyak yang hidup jorok. Bahkan banyak pesantren yang merupakan tempat kaderisasi ulama yang begitu kotor tempat wudlu, kamar mandi, apalagi WC-nya. Saya sempat melihat air yang begitu kotor dan hijau dipakai untuk berwudlu di pesantren. Sebaliknya, ummat Non Muslim hidup begitu bersih. Untuk kamar kecil saja, airnya begitu bersih dan jernih. Bahkan mereka bisa mencari nafkah dengan menjadikan kebersihan sebagai usaha/bisnis mereka. Sebagai contoh perusahaan Swedia, Electrolux, memproduksi berbagai produk kebersihan seperti Vacuum Cleaner, alat pel listrik, dan sebagainya. Unilever merupakan perusahaan Multinasional yang kaya dengan produk kebersihan seperti sabun mandi, shampoo (pembersih rambut), dan juga sabun cuci. Mereka jadi bersih dan makmur dengan menjalankan kebersihan yang sebenarnya merupakan ajaran Islam. Kedua adalah ummat Islam tidak bersatu, tapi berpecah-belah. Padahal ummat Islam diperintahkan untuk bersatu. Allah sudah mengingatkan kepada kita. QS. Ali Imran 3:103. "Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni'mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni'mat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk." Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Akan terpecah belah umatku seperti terpecah-belahnya Yahudi dan Nashrani menjadi 73 golongan, semuanya masuk neraka kecuali kaum yang mengikuti ajaran-ajaranku dan sahabat-sahabatku". Pada zaman Nabi, ummat Islam juga berusaha untuk dipecah-belah dan diadu-domba baik oleh orang kafir Mekkah, mau pun kaum Yahudi misalnya dengan berusaha menimbulkan fanatisme suku antara kelompok Muhajirin dan Anshar. Tapi Nabi berhasil mendamaikan dan mempersatukan mereka. Seharusnya para ulama yang merupakan pewaris Nabi harus berusaha mempersatukan ummat Islam yang terpecah-belah baik dalam kelompok bangsa/negara mau pun aliran. Bahkan ummat Islam juga disusupi oleh kaum munafik yang dipimpin Abdullah bin Ubay bin Salul untuk memecah-belah ummat Islam dari dalam. Kaum munafik ini bahkan membangun masjid guna memecah-belah ummat Islam. "Di antara orang-orang munafik itu ada yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan pada orang-orang mukmin, untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka Sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan." Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta. Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih. --. [QS At Taubah 9:107-108] Ummat Islam bukan hanya tidak shalat di masjid itu (Masjid Dliror), bahkan membakarnya sehingga orang-orang munafik tidak bisa memecah-belah ummat Islam. "Maka mengapa kamu terpecah menjadi dua golongan dalam menghadapi orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan untuk memberi petunjuk kepadanya. Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir seperti mereka. Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolongmu, hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi pelindung, dan jangan pula menjadi penolong" --. [QS An Nisaa' 4:88-89] Surat Al Baqarah ayat 1-20 menjelaskan Muslim yang lurus, orang yang kafir, dan orang yang munafik.Ini agar ummat Islam bisa bersatu dengan Muslim yang lurus dan terhindar dari pecah-belah / adu domba kaum kafir dan munafik. Dengan persatuan, ummat Islam tidak terkalahkan. Tidak hanya kaum kafir Quraisy yang gagal mengalahkan ummat Islam, tapi juga kaum Yahudi, Persia, dan Romawi. Mereka akhirnya takluk di tangan pejuang Islam. Negara-negara Barat maju karena mereka bersatu. Di bawah kepemimpinan Amerika Serikat dan kelompoknya yang disebut NATO, mereka bersatu menyerang ummat Islam di Afghanistan, Iraq, dan juga memberikan dukungan penuh pada Israel yang menjajah Palestina dan menguasai masjid Al Aqsha. Presiden AS, George W Bush mengatakan: "Either with us or against us!". Berjuang bersama kami. Jika tidak berarti melawan kami!" Jika tidak turut berjuang bersama George W Bush, berarti jadi musuh Bush cs. Ummat Islam dulu juga begitu. Ketika bin Malik, Hilal bin Umayyah dan Mararah bin Rabi' tidak ikut berperang, mereka dikucilkan sehingga merasa berdosa: "dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka, hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa merekapun telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja. Kemudian Allah menerima taubat mereka agar mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya Allah-lah Yang maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." --. [QS At Taubah 9:118] Ummat Islam gagal membebaskan masjid Al Aqsha karena politik adu domba dan pecah belah yang dilancarkan oleh AS dan sekutunya. Jika ummat Islam bersatu, tidak mungkin orang-orang kafir mampu memerangi ummat Islam dan menang: "Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti." --. [QS Al Hasyr 59:14] Sering ummat Islam ribut dan bertengkar karena masalah furu'iyah/cabang sehingga akhirnya terpecah-belah dan mudah ditaklukkan musuh. Sebab Ketiga adalah ummat Islam Cinta Dunia dan Takut Mati. Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berkata: "Kamu akan diperebutkan oleh bangsa-bangsa lain sebagaimana orang-orang yang berebut melahap isi mangkok makanan. Para sahabat bertanya, "Apakah saat itu jumlah kami sedikit, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Tidak, bahkan saat itu jumlah kalian banyak sekali tetapi seperti buih air bah (tidak berguna) dan kalian ditimpa penyakit wahan." Mereka bertanya lagi, "Apa itu penyakit wahan, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Kecintaan yang sangat kepada dunia dan takut mati." --. (HR. Abu Dawud) Saat ini mayoritas ummat Islam terlalu cinta dunia dan takut mati. Kebanyakan ummat Islam boleh dikata alergi terhadap perang. Apalagi ada beberapa boneka kelompok Barat yang berusaha melenyapkan ajaran jihad dengan perang dan menggantinya dengan ajaran Damai dan Cinta meski pada saat ini ummat Islam diserang dan dibunuh di Afghanistan, Iraq, dan Palestina. Ajaran Jihad pun berusaha untuk dipersempit sehingga perang tidak termasuk di situ. Allah mewajibkan ummat Islam untuk berperang membela diri dan orang-orang yang dizalimi: "Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan membela orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang dzalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!." --. [QS An Nisaa'4:75] "Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu" --. [QS Al Baqarah 2:190] "Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." --. [QS Al Baqarah 2:216] Dalam Islam kita diperintahkan untuk selalu dalam keadaan siap untuk berperang, sehingga ketika musuh menyerang, kita tidak terbantai dan terjajah: "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)." --. [QS Al Anfaal 8:60] Negara-negara Barat paham mengenai hal ini. Mereka punya semboyan: "Si Vis Pacem Para Bellum". Agar bisa damai, kita harus menyiapkan perang. Artinya jika kita kuat dan siap perang, maka musuh tidak berani menyerang dan memerangi kita sehingga kita bisa hidup damai. Negara-negara Barat maju karena banyak melakukan peperangan. Dari Eropa, mereka berperang menyerang penduduk-penduduk di benua Asia, Afrika, Australia, dan Amerika. Akibatnya saat ini Kanada, Amerika Serikat, Australia, serta negara-negara Amerika Latin seperti Meksiko dan Brazil boleh dikata mayoritas penduduknya dan pemimpinnya berasal dari Eropa. Negara-negara Barat juga melakukan peperangan baik dalam perang Dunia I, Perang Dunia II, Perang Korea, Perang Vietnam, Perang Afghanistan, Perang Iraq, dan sebagainya. Puluhan juta tentara mereka mati karenanya. Tapi musuh yang mereka bunuh (di antaranya ummat Islam) lebih banyak lagi dan mereka berhasil menguasai sumber daya dan kekayaan negara lain sehingga bisa maju dan kaya. Seharusnya ummat Islam harus berani berperang untuk membela diri. Para ulama dan pemuda Islam yang sadar juga harus semangat untuk berperang membela orang-orang yang dijajah: "Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang shabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang shabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti" --. [QS Al Anfaal 8:65] Saat ini kebanyakan ummat Islam takut untuk mati di dalam peperangan. Sebaliknya mati ketika tawuran sekolah, tawuran antar warga, perang Supporter bola, atau mati terinjak dalam konser jadi hal yang biasa ketimbang mati syahid di dalam peperangan. Sebab Keempat mundurnya ummat Islam adalah hilangnya semangat Jihad. Jihad adalah satu kesungguhan untuk berjuang di jalan Allah. Ada hadits dlaif yang berusaha memperkecil makna Jihad sebagai hanya perang melawan hawa nafsu dan bukan berperang. Padahal jihad adalah perjuangan yang sungguh-sungguh sehingga bukan hanya harta saja yang dikorbankan, tapi juga nyawa. Ayat di bawah menjelaskan orang yang berjihad dengan harta dan nyawa jauh lebih tinggi derajadnya ketimbang orang yang tidak ikut berperang: "Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar" --. [QS An Nisaa' 4:95] Ummat Islam ketika perang dulu tidak takut mati. Justru mereka berperang dengan sengit agar bisa mati syahid dan mendapatkan surga: "Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar." --. [QS At Taubah 9:111] Orang-orang kafir heran, ummat Islam bukannya berusaha menghindari mati, tapi justru berusaha mati di dalam peperangan. Sehingga mereka begitu fokus menyerang musuh dan sulit untuk dikalahkan. Dalam Perang Mu'tah, 3.000 pasukan Muslim dengan sabar melawan 200.000 pasukan Romawi. Mereka tidak mundur ketakutan. Justru pasukan Romawi yang mundur ketakutan karena strategi Panglima Muslim, Khalid bin Walid. Ketika ada yang mengusulkan untuk minta bantuan pasukan kepada Nabi, Abdullah bin Rawahah (salah seorang syuhada) berkata: "Demi Allah apa yang tidak kalian sukai sebenarnya justru yang kita cari, yaitu mati syahid. Kita tidak berperang karena jumlah, kekuatan, dan banyaknya personil. Kita perang karena Islam yang dengannya Allah memuliakan kita. Maka berangkatlah karena di sana hanya ada 2 kebaikan: Menang atau Mati Syahid!" --. (Siroh Nabawiyah, Syaikh Shafiyyurrahman al Mubarakfury). Zaid bin Harits, Ja'far bin Abu Thalib, Abdullah bin Rawahah mati syahid. Total hanya 12 pasukan Muslim yang mati syahid. Sementara jumlah tentara Romawi yang gugur lebih banyak lagi. Ibnu 'Umar yang melihat jasad Ja'far mengatakan bahwa ada 70 luka karena tikaman dan sabetan di tubuh Ja'far. Semua di tubuh bagian depan. Itulah kehebatan semangat Jihad yang dimiliki ummat Islam. Meski kalah jumlah dan menghadapi Superpower dunia saat itu, mereka tidak gentar dan menang. Sesungguhnya Jihad adalah semangat yang membuat ummat Islam menjadi kuat dan sulit untuk dizalimi, dijajah, atau dikalahkan. Orang-orang kafir membenci ini dan berusaha menghapusnya dengan memasukkan berbagai ajaran/paham sehingga ummat Islam jauh dari jihad. Misalnya dengan tasawuf, ummat Islam diasyikkan dengan "mujahadah" sehingga lebih asyik menyepi dan "berzikir" ketimbang berjihad. Padahal jihad adalah satu kewajiban: "Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya.." --. [QS Al Hajj 22:78] Jihad adalah pintu atau syarat untuk masuk surga: "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar." --. [QS Ali 'Imran 3:142] "Maka janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Quran dengan jihad yang besar." --. [QS Al Furqan 25:52] Hanya orang yang munafik/tidak beriman yang tidak mau berperang dan berjihad: "Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk tidak ikut berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa." --. [QS At Taubah 9:44] "Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut perang) merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini." Katakanlah: "Api neraka jahannam itu lebih sangat panasnya" jika mereka mengetahui." --. [QS At Taubah 9:81] Sebab Kelima kemunduran Ummat Islam adalah karena tidak mandiri di bidang ekonomi. Saat ini secara ekonomi ummat Islam dikuasai oleh orang-orang kafir. Ummat Islam bukan sebagai produsen atau penghasil. Tapi hanya sebagai pembeli/pemakai. Jika orang-orang kafir mengembargo, maka ummat Islam akan kesulitan. Sumber daya dan kekayaan alam negara-negara Islam saat ini dikuasai oleh orang-orang kafir. Minyak, gas, emas, tembaga, perak, boleh dikata dikelola oleh Multi National Company (MNC) dari negara-negara Barat yang perekonomiannya didominasi Yahudi bekerjasama dengan segelintir pemimpin Muslim yang korup. Ummat Islam hanya mendapat persentase yang amat kecil. Akibatnya ummat Islam jadi miskin, sementara orang-orang kafir bertambah kaya. Ummat Islam sering kesulitan dana untuk membangun masjid, sekolah-sekolah Islam dan tidak mampu menyantuni fakir miskin dan anak Yatim. Banyak anak-anak miskin yang berkeliaran di jalan mencari makan. Nabi Muhammad bukan hanya mengadakan boikot terhadap produk asing. Tapi bahkan melarang orang-orang kafir masuk ke kota Mekkah. Padahal saat itu perekonomian masih dikuasai oleh orang-orang kafir. Ketika sebagian orang Islam ada yang khawatir nanti bisa susah/miskin, Allah menghibur mereka: "Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." --. [QS At Taubah 9:28] Justru dengan melarang orang-orang kafir masuk, ummat Islam malah mandiri di bidang ekonomi dan menjadi lebih makmur. Sebagai contoh, jika minyak, gas, emas, tembaga, perak, dan sebagainya dikelola oleh ummat Islam sendiri, maka semua keuntungan masuk ke tangan ummat Islam. Bukan recehan kecil yang hanya nol sekian persen yang diberikan oleh orang-orang kafir tersebut. Dengan begitu ummat Islam bisa makmur dan kuat. Kemiskinan bisa dikurangi. Sebab Keenam kemunduran ummat Islam adalah ummat Islam tidak bisa menentukan prioritas (Tertib/urutan kepentingan) bersama yang harus dikerjakan bersama. Sering ummat Islam mengerjakan hal-hal yang tidak penting dan tidak segera ketimbang hal yang sangat penting dan mendesak. Padahal berbagai ajaran Islam seperti shalat, haji, wudlu, dan sebagainya merupakan pendidikan tentang mengerjakan sesuatu menurut urutan yang benar/tertib. Ummat Islam harus bisa menentukan mana pekerjaan yang harus diselesaikan lebih dulu, dan mana yang bisa dikerjakan kemudian. Ummat Islam juga sering gagal menentukan musuh mana dulu yang harus dilawan sekarang dan yang mana bisa dilakukan kemudian. Sering ummat Islam perang sesama mereka sementara lawan yang harus diserang seperti Israel yang menjajah Palestina atau AS yang menjajah Iraq dan Afghanistan justru aman dari mulut dan tangan ummat Islam. Sebagai contoh kita menyaksikan perang Iraq melawan Iran yang menewaskan 2 juta ummat Islam, kemudian Iraq melawan Kuwait dan Saudi yang juga menewaskan banyak korban. Di saat yang sama negara-negara yang berperang dan mengorbankan nyawa jutaan rakyatnya ini tidak ada satu pun yang menyerang Israel untuk membebaskan Masjidil Aqsha. Nabi Muhammad dan para sahabat tidak pernah ribut apalagi perang dengan sesama. Bahkan ketika kelompok munafik Abdullah bin Ubay memecah-belah ummat Islam sehingga dari 1.000 pasukan Muslim, 300 membelot ke Abdullah bin Ubay, Nabi tidak memeranginya. Kata Nabi, jika aku membunuhnya, nanti orang akan berkata bahwa ummat Islam saling bunuh. Nabi juga menandatangani perjanjian damai dan kerjasama pertahanan dengan orang-orang Yahudi untuk menghadapi serangan kaum kafir Mekkah. Ketika kaum Yahudi berkhianat, baru Nabi memerangi mereka. Jadi Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bertindak cerdas untuk menentukan lawan yang harus diserang dan mana yang diajak bekerjasama. Bukan memerangi seluruh dunia. Sebab Ketujuh mundurnya ummat Islam adalah ummat Islam gagal menemukan hal yang bermanfaat. Dari Abu Hurairoh ra, dia berkata: "Rosululloh sholallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Sebagian tanda dari baiknya keislaman seseorang ialah ia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya." --. (Hadits hasan, diriwayatkan Tirmidzi dan lainnya) "Gemarlah kepada hal-hal yang berguna bagimu" --. [hr. Muslim] Negara Barat maju karena banyak menemukan dan membuat hal yang berguna baik untuk orang lain mau pun diri mereka sendiri. Mereka membuat mobil dan kapal terbang sehingga orang bisa bepergian dengan cepat dan nyaman. Mereka membuat handphone dan telepon sehingga orang bisa berbicara dengan saudara dan temannya meski terpisah jauh sekali. Mereka membuat berbagai peralatan yang bermanfaat bagi kita semua seperti vacuum cleaner dan sebagainya. Dengan menggemari hal yang bermanfaat, mereka memberikan manfaat bagi orang lain dan diri mereka sendiri. Sebab kedelapan adalah ummat Islam tidak menguasai media massa. Akibatnya ketika Islam dicitrakan sebagai teroris dan hukum Islam dilecehkan, ummat Islam tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan tidak jarang ummat Islam diadu-domba dengan berbagai pemberitaan di media massa. Memang ummat Islam punya media cetak dan radio meski pembacanya tidak sebanyak media yang dimiliki oleh kelompok non Muslim dan sekuler. Contohnya di Indonesia oplah majalah Islam hanya 100 ribu atau kurang dengan pembaca kurang dari 500 ribu orang. Kurang dari 0,3% dari total penduduk Indonesia. Bahkan untuk TV Nasional yang dapat menjangkau 200 juta penduduk Indonesia, tidak ada TV yang dimiliki oleh ummat Islam. Semuanya dimiliki kelompok Non Muslim atau sekuler. Bahkan 2 di antara TV Nasional di Indonesia dikuasai oleh Konglomerat Media Yahudi: Rupert Murdoch. Di dunia boleh dikata media massa dikuasai oleh Non Muslim. Media massa terkemuka seperti TV CNN, majalah Time, New York Time dikuasai oleh mereka. Begitu pula dengan Hollywood yang film-filmnya ditonton jutaan orang. Tak jarang di film tersebut selain dipropagandakan gaya hidup sex bebas juga ummat Islam digambarkan sebagai teroris. Padahal media massa sangat penting untuk menyampaikan berita. Mukjizat terbesar Nabi Muhammad adalah Al Qur'an yang artinya "Bacaan" atau informasi. Salah satu tugas utama Nabi adalah menyampaikan berita: "Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah." --. [QS Al Ahzab 33:47] "Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan" --. [QS Al Baqarah 2:119] "Sesungguhnya Kami mengutus kamu sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan" --. [QS Al Fath 48:8] Tentu saja untuk menyampaikan berita itu kepada masyarakat luas diperlukan berbagai media. Nabi melakukannya dengan berpidato ke masyarakat luas, dakwah dari mulut ke mulut, menyampaikan utusan, dan juga mengirim surat. Tak jarang banyak berita yang memojokkan ummat Islam dan justru membela aliran-aliran sesat. Ini karena media massa dikuasai kelompok yang tidak senang dengan Islam. Oleh karena itu ummat Islam harus menguasai media massa agar ummat Islam bisa mendapatkan berita dari sumber yang benar. Bukan berita dari orang-orang fasik yang memojokkan Islam: "Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." --. [QS Al Hujuraat 49:6] Tentu saja kekurangan dana menyebabkan ummat Islam tidak dapat menguasai media massa. Tapi dengan media massa juga ummat Islam sebetulnya bisa menggalang dana. Untuk itu Islamic Broadcasting Forum (www.islamicbroadcasting.wordpress.com) dengan keterbatasan dana yang dimiliki berusaha mengembangkan TV Komunitas yang biayanya berkisar Rp 50-500 juta per TV agar dakwah Islam bisa lebih luas. Tentunya ini tidak akan berhasil jika tidak dilakukan secara berjama'ah oleh seluruh ummat Islam. -------------------------------------------------------- "Apapun alasanya, jangan perlambat perjalanan jihad anda dengan membiarkan orang munafik hadir diantara perjuangan ini dan mengekang setiap langka anda." الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ (٦٧) 67. orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang Munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. mereka telah lupa kepada Allah, Maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik. --. (QS. Al baraah 67) Cinta dunia dan takut mati adalah salah satu sifat orang munafik, mereka melaksanakan ibadah hanya karena ingin terlihat baik dimata seluiruh manusia, walau kenyataanya hatinya yang ia busukan penuh kebencian dan ketidak ikhlasan, jikalau mereka berperang melawan orang kafir, merka sama sekali tidak memberikan keuntungn bagi islam yang mereka lakukan hanya mempersempit ruang jihad pada Alloh, dan menyebarakan keraguan dalam hatinya. لَوْ خَرَجُوا فِيكُمْ مَا زَادُوكُمْ إِلا خَبَالا وَلأوْضَعُوا خِلالَكُمْ يَبْغُونَكُمُ الْفِتْنَةَ وَفِيكُمْ سَمَّاعُونَ لَهُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ (٤٧) 47. jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka, dan tentu mereka akan bergegas maju ke muka di celah-celah barisanmu, untuk Mengadakan kekacauan di antara kamu; sedang di antara kamu ada orang-orang yang Amat suka mendengarkan Perkataan mereka. dan Allah mengetahui orang-orang yang zalim. --. (QS. Al baraah 47) Memang benar mengajak seorang hamba Alloh untuk berjuajuang melawan thaghut adalah wajib, Karena itu adalah bagian dari amar ma’ruf nahi munkar, tapi jangan memaksa orang-orang tidak mau berjihad untuk berjihad, mereka yang dalam hatinya sudah menolak jihad sebaiknya jangan terlalu ditekan untuk berjihad, orang yang setengah hati dijalan Allooh hanya akan menyusahkan umat, apa bila mereka tertangkap orang kafir mereka tidak terlalu sulit diajak menjadi intelejen jika uang sudah berkompromi, mereka tidak perlu dipaksa oleh orang kafir untuk kembali kejalan kekafiran setelah ia ada didalam kebenran, karena memang orang munafik itu berjihad dengan terbaksa, sekiranya di medan jihad nanti ia bertemu dengan tempat persembunyian mereka akan berbondong-bondomng menuju tempat itu لَوْ يَجِدُونَ مَلْجَأً أَوْ مَغَارَاتٍ أَوْ مُدَّخَلا لَوَلَّوْا إِلَيْهِ وَهُمْ يَجْمَحُونَ (٥٧) 57. Jikalau mereka memperoleh tempat perlindunganmu atau gua-gua atau lobang-lobang (dalam tanah) niscaya mereka pergi kepadanya dengan secepat-cepatnya. --. (QS.Al baraah 57) Mereka adalah orang-orang yang setengah hati dalam keimanan pada Alloh, orang yang merellakan dirinya kehilangan gelar syahid, orang yang ridho hokum Alloh di nomor duakan, orang yang rela bumi Alloh dijajah oleh orang kafir, mereka hanya orang munafik, sejenis orang kafir yang menjadi muslim karena tidak mau dianggap orang kafir. Jangan terlalu heran melihat orang munafik yang amat sangat penakut, karena memang mereka sama sekali tidak ada niat untuk berjihad selain tidak ingin hilang setatus muslimnya. Sekiranya mereka menemukan jalan untuk tetap disebut muslim tanpa berjihad mereka akan memilih jalan itu. Orang munafik adalah seburuk-buruknya orang kafir, orang munafik adalah orang kafir yang keseharianya tak lepas dari kebohongan, nasihat baginya adalah sekedar kata, ibadah baginya hanya sekedar sarat. Mereka tidak berani menjadi orang kafir dan tidak mau menjadi seorang muslim, mereka tidak mau menjadi orang kafir bukan karena takut pada Alloh, mereka takut kehialangan pengakuan manusia sebagai orang yang baik, mereka menyembah dirinya sendiri dia menjadikan dirinya adalah tuhan. Orang munafik sedikit beda dengan fir’aun, persamaanya mereka sama sama mengaggap dirinya adalah pengatur /rabb, perbedaanya firaun beranbisi tampil memplokamirkan dirinya memiliki kekuasaan Alloh, orang munafik menyembunyikan hasratnya untuk itu dalam hati jika mereka punya kesempatan seperti firaun niscahya ia melakukanya, mereka berdua mengakui dirinya adalah salah, namun pengakuan itu telah lama ia lupakan Karena sibuk dengan egonya. وَمَا مَنَعَهُمْ أَنْ تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقَاتُهُمْ إِلا أَنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ وَلا يَأْتُونَ الصَّلاةَ إِلا وَهُمْ كُسَالَى وَلا يُنْفِقُونَ إِلا وَهُمْ كَارِهُونَ (٥٤) 54. dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan RasulNya dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan. --. (QS.Al baraah 54) يَحْلِفُونَ بِاللَّهِ لَكُمْ لِيُرْضُوكُمْ وَاللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَقُّ أَنْ يُرْضُوهُ إِنْ كَانُوا مُؤْمِنِينَ (٦٢) 62. mereka bersumpah kepada kamu dengan (nama) Allah untuk mencari keridhaanmu, Padahal Allah dan Rasul-Nya Itulah yang lebih patut mereka cari keridhaannya jika mereka adalah orang-orang yang mukmin. --. (QS.Al baraah 62) Begitu rapihnya orang munafik seringkali mebuat kita tidak mengenal siapa merreka sebenranya, karena kekafiranya ia sembunyikan dalam hatinya, cara untuk meliahat dai adalah orang munafik adalah denga cara membuat dia mengeluarkan kebusukan dalam hatinya, kita bisa meliahtanya dengan cara mencoba meminta padanganya tentang wala dan bara, jika ia bersegera membenarkanya ia mungkin adalah seorang mukmin sejati, tapi ada beberapa dari orang munafik yang mengatakan ia berwala pada Alloh namun sifatnya sering kali mencerminkan bahwa dirinya bukanlah seorang beriman, seprti tidak mengerjakan sunah saat seseorang disekitarnya tidak memandangnya atau saat ia bersama oran yang malas beribadah, tidak melaksankan perintah Alloh saat orang sekitar tidak meririknya, hari ini ada banyak ustad terkenal yang yang pernah memahami apa itu arti jihad namun mereka tidak mengeksposenya, mengakui beriman pada Alloh tapi tidak terlihat pembelaanya terhada denul islam. Orang munafik paling berani menampakan kekafiranya saat ia berada disekitar sesamanya, cobalah ceritakan sedikit kebaikan yang biasa media masa dedikasihkan pad adedengkot kafirin seperti, obama bush, sby, Suharto, atau tokoh kafir terkenal dan terdekat. Lihat apakah mefreka masih saja memujinya. Kemunafikan bisa hadir jika ia sering mengakrabkan dirinya dengan kekafiran, dan berbagai macam tindakan kafir, termasuk lahwal hadist, orang yang terbiasa mendengarkan ocehan tak becguna bagi akhirat akan sangat jauh dari jalan Alloh. Serta berbagai hal yang kurang bermanfaat. Dan itinya jika ingin melihat seseorang munafik atau bukan lihatlah perwalaanya pada Alloh dan rasululloh shallohu alaihi wasalam. Cabalah kita melihat sejarah isra dan miraz nabi shallohu alaihi wasalam saat orang kafir menuduh muhamad adalah gila, karena nabi slallohu alaihi wasalam mengaku dirinya telah melakukan poerjalanan dari masjidil haram menuju masjid al aqksa serta langit dalam satu malam, biasanya dalam keadaan orang kafir memojokan kaum muslimin dalam sekala besar-besaran orang munafik tampil begitu eksis dengan kekafiranya. Orang yang beriman saat itu lebih baik diam dari pada ikut menghina nabi shalallohu alaihi wasalam, dan orang yang imanya sangat tinggi akan tapil dan membela nabi disaat seperti itu, seprti abu abakar radiallohu anu yang mengtakan pembenranan apapun terhadap nabi shallohu alaihi wasalam meskipun akalnya belum sanggup menerimanya. Atau kita coba melihat peristiwa haditsul iki saat aisyah radialloha difitnah yelah berjinah, orang-orang munafik mulai memunculkan ketidak setiaan pada rasululloh shallohu aliahi wasalam dengan menuduh aisyah istri rasululloh shallaohu alaihi wasama telah berjinah, orang munafik memiliki cirri khas tidak setia, saat melihat sedikit kejanggalan ia segera berfikir negative, menyebarkan berita palsu, menuduh, mencerca, mereka tidak peltu bukti yang kuat untuk menuduh kaum muslimin, mereka cukup menemukan kecanggalan, melupakan semua kebenaran, dan menjadkan kejanggalan itu sebagai sumber kesalahan besar dengan mengait ngaitkan kesalahan. Itu terjadi karena mereka sebenranya tidak terlalu suka dengan islam. Kita bisa melihat kebiasaan orang munafik yang paling sering dia kerjakan yaitu berkeluh kesah ssat melaksanakan perintah Alloh, saat mereka shalat subuh mereka bermalas-malasan, saat mereka, saat mereka dipinta untuk menembus padang pasir dan meninggalkan makah dalam berhijrah kita bisa lihat orang yang masih menyimpan keingkaran pada Alloh, saat terjadinya perjanjian antara rasululoh shalallohu alaihi wa salam dengan orang kafir dimakah, dimana perjanjian itu menyudutkan umat islam, kita dapat melihat mereka yang munafik dan tak punya kepentingan untuk mencari ridho Alloh cepat atau lambat pergi dari madinah menuju makah bersama thaghut, mereka keimananya dipertanyakan. Apakah mereka melupakan balasan yang Alloh diberikan atas kesabaran mereka? Mereka bukanya lupa mereka tidak beriman dengan adanya janji Alloh, juga tak yakin surga dan neraka. Hari ini orang-orang yang enggan berjihad dijalan Alloh adalah orang munafik, mereka hanya mencari dunia, merka beriman pada sebagian dan kufur sebagian, mereka cepat atau lambat akan menjadi kafir jika terus menjaga kemunafikan dalam hatinya, alasan tidak berjihad karena sulit tidak bisa diterima, walau memang benar jihad adalh sulit tapi lngat Alloh tidak pernah menjanjikan kemudahan dalam menuju keridhoanya, Alloh tak pernah menjajikan kemudahan untuk memenangkan perang ini, kecuali bagi mereka yang khusuk dalam ketakwaan. إِنَّمَا يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَارْتَابَتْ قُلُوبُهُمْ فَهُمْ فِي رَيْبِهِمْ يَتَرَدَّدُونَ (٤٥) 45. Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu(mencari-cari alasan untuk tidak berjihad), hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari Kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keraguannya. --. (QS.Al baraah 45) Hari kita harus melihat siapa yang mukmin sejati dan siapa yang muslim imitasi (orang munafik), mereka orang orang munafik sangat jelas terlihat dari ibadahnya yang pas-pasan, prasangkanya terhadap orang-orang yang berjihad sangata buruk, perwalaanya terhada thagut yang begitu menjijikan, ketakutanya terhadap jihad yang sangat memalukan, pengakuanya sebagai seorang muslim yang begitu terlihat jelas munafiknya, atau alasnya yang bertele-tele saat kesalahanya terbongkar. Ketika kesalahnya terbongkar setengahnya mereka berkata “kami hanya main-main ” Padahal dienulloh bukanlah permaina atau canda tawa, jika kesalahnya telah terbongkar total mereka bekillah dengan ucapan “ KAMI MEMINTA MAAF”, saat merka meminta maaf ktakanlah padanya “KALIAN TIDAK PERLU MEMINTA MAAF” dan perhatiakan kedua bola matanya yang menatap penuh kebencian dan kepalsuan, tatapan matanya tak pernah berdustaa, apa yang dilukiskan dimatanya adalah cerminan isi hatinya yang busuk. يَحْذَرُ الْمُنَافِقُونَ أَنْ تُنَزَّلَ عَلَيْهِمْ سُورَةٌ تُنَبِّئُهُمْ بِمَا فِي قُلُوبِهِمْ قُلِ اسْتَهْزِئُوا إِنَّ اللَّهَ مُخْرِجٌ مَا تَحْذَرُونَ (٦٤) وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ (٦٥)لا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ إِنْ نَعْفُ عَنْ طَائِفَةٍ مِنْكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ (٦٦) 64. orang-orang yang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka: "Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan rasul-Nya)." Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti itu. 65. dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya Kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok ?" 66. tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa. --. (QS.Al baraah 64 66) Begitulah orang munafik yang menjadi benalu peradaban, jangan meniru kebiasaan orang munafik jika anda tidak ingin nasibnya senaas orang-orang munafik, jangan mendukana kewalaan, jangan mengajak orang yang bersikeras tidak mau berjihad untul berjihad, kemungkinan besar mereka adalah orang munafik, cukuplah Alloh dan orang-orang beriman yang menjadi penolong kita. Dalam berjihad banyak-banyaklah berdoa, jangan memperbanyak tindakan sia-sia apa lagi lahwal hadist jika tidak ingin menjadi orang munafik. Sesunguhnyakkemunafikan adalah dosa syrik yang paling besar . إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا (٤٨) 48. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. An nisa 48 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انْفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى الأرْضِ أَرَضِيتُمْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الآخِرَةِ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الآخِرَةِ إِلا قَلِيلٌ (٣٨)إِلا تَنْفِرُوا يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا أَلِيمًا وَيَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ وَلا تَضُرُّوهُ شَيْئًا وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (٣٩) 38. Hai orang-orang yang beriman, Apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit. 39. jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. --. (QS. Al baraah 38 39) ini adalah kenyataan yang terlewatkan dan seharusnya diketahui kaum muslimin, namun pada kenyataanya hal ini jarang sekali dipahami orang-orang yang mengaku bahwa dirinya seorang umat islam, umat yang diselamtkan Alloh dihari tiada perlindungan selain lindunganya. Saya tulis ini diatas perjuangan, untuk mencari ridho Alloh dan demi kemajuan islam, bukan demi perpecahan karena ini demi sebuah persatuan, tak peduli kita ada dibelah bumi manapun, dimasa apapun, dan bersama siapapun, saya harapkan kita semua menjadi satu umat yang diridhoi Alloh. -------------------------- Alkisah, ketika hampir setiap harinya, cuaca panas kota Madinah begitu menyengat. Terik matahari yang menyinari kota Madinah terasa mendidihkan ubun-ubun. Cuaca yang begitu panas tersebut membuat sebagian penduduk Madinah lebih senang tidur-tiduran dibawah pohon kurma. Karena ada sedikit kesejukkan kala angin sepoi berhembus. Mereka menyaksikan buah-buah kurma yang hampir ranum, panennya tinggal nunggu hari, membuat siapapun makin betah untuk berlama-lama di situ. Inilah cuaca kota Madinah pada bulan Rajab 9 H. Disaat cuaca demikian, Rasulullah saw sebagai pemimpin Madinah kala itu menitahkan kaum muslimin untuk berangkat ke Tabuk. Sebuah kota yang terletak ratusan mil dari Madinah. Bukan untuk refreshing. Bukan pula untuk berdagang. Tetapi mereka diperintahkan ke Tabuk hanya untuk berjihad. Mempersembahkan harta dan jiwa di jalan Allah Ta'ala Disaat inilah ujian keimanan begitu berat. Selain cuaca yang begitu panas. Juga kondisi ekonomi yang sedang krisis, membuat sebagian orang merasa sangat berat untuk melaksanakan perintah ini. Orang mukmin yang jujur serta merta melaksanakan perintah beliau saw. Tanpa tawar menawar. Mereka mengusahakan dana dengan berbagai macam cara. Hingga ada yang menjual perhiasan dan warisannya. Sebagian yang tidak mendapatkan bekal, datang kepada Rasul dengan meneteskan air mata. Mereka memohon kepada Rasulullah untuk diperkenankan berangkat. Dengan semangat yang memuncak mereka ingin bersama Rasulullah pergi berjihad, mendampingi beliau yang telah berumur 62 tahun. Di tengah hiruk pikuk mempersiapkan diri untuk berjihad di perang Tabu, ada sebagian penduduk Madinah yang mencari-cari alasan untuk tidak berjihad. Padahal mereka memiliki kemampuan. Mereka adalah orang-orang munafik. Parahnya lagi, mereka bukan hanya meminta izin untuk tidak berjihad Lebih dari itu, mereka memprovokasi kaum muslimin untuk tidak berangkat. “Jangan berangkat, cuaca begitu panas.” Kata mereka. kisah provokasi yang dilakukan oleh munafikin untuk menggagalkan jihad ini diabadikan oleh Allah swt dalam surat At Taubah ayat 81. فَرِحَ الْمُخَلَّفُونَ بِمَقْعَدِهِمْ خِلَافَ رَسُولِ اللَّهِ وَكَرِهُوا أَنْ يُجَاهِدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَقَالُوا لَا تَنْفِرُوا فِي الْحَرِّ قُلْ نَارُ جَهَنَّمَ أَشَدُّ حَرًّا لَوْ كَانُوا يَفْقَهُونَ “Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut perang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah. Mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah dan mereka berkata: “Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini.” Katakanlah: “Api neraka jahannam itu lebih sangat panas(nya)” jika mereka mengetahui.” --. (at-Taubah: 81) Munafik, Memusuhi Jihad Sepanjang Hayat Al Qur’an menjelaskan aneka ragam sifak munafikin. Dari sekian sifat tersebut ada tiga perkara yang sering disebut-sebut al Qur’an sekaligus menjadi barometer menilai kemunafikan seseorang. Ketiganya adalah tentang Al-Wala’ wal Baro’, Berhukum kepada Allah, dan Jihad fi sabilillah. Boleh dikata, jika ingin menguji seseorang apakah ia munafik atau tidak, mungkin alat yang paling ampuh untuk menguji dengan ketiga hal tersebut, terutama tentang jihad. Setidaknya provokasi kaum munafikin terhadap jihad dapat dilihat dalam dua hal; Pertama; Memprovokasi jihad dan mujahidin. Misalnya dengan memberikan gambaran yang mengerikan tentang jihad. Jihad identik denganh kekerasan, radikal, tidak berperikemanusiaan dan lain sebagainya. Kedua: Menghalang-halangi manusia untuk terlibat dalam aktifitas jihad. Bisa jadi dengan menghalangi manusia untuk mengifakkan harta bagi aktifitas jihad dan mujahidin. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan, dulu sebagian kaum muslimin dihasung oleh Rasulullah saw agar menginfakkan hartanya untuk jihad. Akhirnya berbondong-bondong kaum muslimin menginfakkan hartanya semampunya. Ada yang menginfakkan hartanya hingga dipikul diatas punggung mereka, lalu orang-orang munafik mengomentari, “Dia ingin berbangga dan dipuji.” Ketika sebagian kaum muslimin hanya mampu menginfakkan segantang, orang-orang munafik mengomentari, “Allah tidak membutuhkan hanya segantang.” Begitulah lidah api orang munafik. Selalu memprovokasi orang yang berbuat baik, terutama dalam jihad. Munafik Abu-Abu, Munafik Hari Ini Bagi sebagian kalangan, mungkin tidak begitu setuju dengan istilah diatas, munafik abu-abu. Dan mungkin ini istilah baru dalam terminologi Islam. Tidak lain yang kami maksud hanya untuk menggambarkan sekelompok munafikin hari ini yang begitu susah dibe

"UCAPKAN SELAMAT NATAL" HUKUMNYA HARAM

Perayaan Natal 25 Desember Antara Dogma dan Toleransi (Umat Kristen & Islam Harus Tahu) By. Irena Handono (Mantan Biarawati) Kristen HARUS TAHU : Sebagian besar Umat Kristen percaya bahwa Yesus yang di anggap sebagai Tuhan lahir tgl 25 Desember (Tuhan kok lahir dari perut manusia ya...? ), padahal penetapan kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember, sama sekali tidak didukung oleh data otentik. Bibel sendiri sebagai kitab suci pemeluk agama Kristen sama sekali tidak bisa membuktikannya. Sejarah hanya mencatat bahwa perayaan Natal baru disahkan pada abad ke-4 Masehi. Sumber-sumber Kristen yang Menolak Natal: 1. Catolic Encyclopedia, edisi 1911 tentang Christmas: �Natal bukanlah upacara gereja yang pertama... melainkan ia diyakini berasal dari Mesir, perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari., kemudian dijadikan kelahiran Yesus." Dalam buku yang sama, tentang -NATAL DAY- dinyatakan sebagai berikut : �Di dalam kitab suci tidak ada seorang pun yang mengadakan upacara atau penyelenggaraan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanyalah orang-orang kafir saja (seperti Firaun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini.� 2. Encyclopedia Britanica, edisi 1946 menyatakan : �Natal bukanlah upacara gereja abad pertama, Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakan dan Bibel juga tidak pernah menyelenggarakannya. Upacara ini diambil oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala.� 3. Encyclopedia Americana, edisi tahun 1944 menyatakan : �Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen. Pada umumnya umat kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran tersebut.......�. (Perjamuan Suci, yang termaktub dalam kitab Perjanjian Baru hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus)..... Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad ke-4 M. Pada abad ke-5 M. Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari �Kelahiran Dewa Matahari�. Sebab tidak seorangpun mengetahui hari kelahiran Yesus.� 4. THE PLAIN TRUTH ABOUT CHRISTMAS By Herbert W. Armstrong : "Natal adalah acara ritual yang berasal dari masa Babilonia kuno yang belum mengenal agama yang benar. Tradisi ini diwariskan puluhan abad yang lampau sampai kepada kita." 5. Pemimpin umat Katolik Roma sedunia Paus Benediktus XVI melalui buku berjudul "Jesus of Nazareth: The Infancy Narratives", menyatakan : "perhitungan tentang kelahiran Yesus yang selama ini diyakini adalah keliru." (Baca Disini : http://bit.ly/18wagaE ) Nah lho... Paus Benediktus saja mengakui bahwa Tanggal Yesus lahir KELIRU... Jadi Untuk Umat Kristen silahkan RENUNGKAN sendiri... UNTUK UMAT ISLAM : Natal yang dirayakan tanggal 25 Desember adalah upacara yang dilakukan umat kristiani untuk memperingati hari kelahiran Yesus - yang mereka anggap sebagai Tuhan - (Yesus). Mengucapkan Selamat Natal berarti mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan ! Ini adalah kesyirikan yang NYATA ! Bahwa barang siapa berkenyakinan bahwa Tuhan itu lebih dari satu, Tuhan itu mempunyai anak dan Isa Al Masih itu anaknya, maka orang itu kafir dan musyrik, berdasarkan atas : 1. Al Qur`an surat Al maidah ayat 72 : �Sesunguhnya telah kafir orang2 yang berkata sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putra Maryam. Padahal Al Masih sendiri berkata : Hai bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu, Sesungguhnya orang yang mempersekutukan ( sesuatu dengan ) Allah, maka pasti Allah mangharamkan kepadanya sorga dan tempatnya ialah neraka, tidak adalah bagi orang zalim itu seorang penolongpun.� 2. Al Qur`an surat Al Maidah ayat 73 : �Sesungguhnya kafirlah orang2 yang mengatakan : Bahwa Allah itu adalah salah satu dari yang tiga (Tuhan itu ada tiga ), padahal tidak ada Tuhan selain Tuhan Yang Maha Esa. Jika mereka tidak berhanti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang � orang kafir itu akan disentuh siksaan yang pedih.� Keterangan lengkap + Video : http://duniamuallaf.blogspot.com/2013/12/ irena-handono-mantan-biarawati- perayaan.html#more Jelaslah bahwa Natal bukan urusan duniawi, sosial dan seremonial semata, tapi perayaan doktrin ketuhanan Yesus yang sungguh sangat berlawanan dengan aqidah Islamiyah. Namun yang ironis, mengapa umat Islam kok malah ikut-ikutan memeriahkan Natal ? Padahal hukum mengucap selamat Natal (apalagi ikut merayakan) dalam Islam sudah sangat jelas, haram... Semoga umat Islam bisa mengetahui, mana yang disebut Toleransi (untuk urusan dunia), mana yang merupakan bagian dari akidah... ::: Perayaan Natal 25 Desember Antara Dogma dan Toleransi ::: (Umat Kristen & Islam Harus Tahu) By. Irena Handono (Mantan Biarawati) Kristen HARUS TAHU : Sebagian besar Umat Kristen percaya bahwa Yesus yang di anggap sebagai Tuhan lahir tgl 25 Desember (Tuhan kok lahir dari perut manusia ya...? ), padahal penetapan kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember, sama sekali tidak didukung oleh data otentik. Bibel sendiri sebagai kitab suci pemeluk agama Kristen sama sekali tidak bisa membuktikannya. Sejarah hanya mencatat bahwa perayaan Natal baru disahkan pada abad ke-4 Masehi. Sumber-sumber Kristen yang Menolak Natal: 1. Catolic Encyclopedia, edisi 1911 tentang Christmas: �Natal bukanlah upacara gereja yang pertama... melainkan ia diyakini berasal dari Mesir, perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari., kemudian dijadikan kelahiran Yesus." Dalam buku yang sama, tentang -NATAL DAY- dinyatakan sebagai berikut : �Di dalam kitab suci tidak ada seorang pun yang mengadakan upacara atau penyelenggaraan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanyalah orang-orang kafir saja (seperti Firaun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini.� 2. Encyclopedia Britanica, edisi 1946 menyatakan : �Natal bukanlah upacara gereja abad pertama, Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakan dan Bibel juga tidak pernah menyelenggarakannya. Upacara ini diambil oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala.� 3. Encyclopedia Americana, edisi tahun 1944 menyatakan : �Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen. Pada umumnya umat kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran tersebut.......�. (Perjamuan Suci, yang termaktub dalam kitab Perjanjian Baru hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus)..... Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad ke-4 M. Pada abad ke-5 M. Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari �Kelahiran Dewa Matahari�. Sebab tidak seorangpun mengetahui hari kelahiran Yesus.� 4. THE PLAIN TRUTH ABOUT CHRISTMAS By Herbert W. Armstrong : "Natal adalah acara ritual yang berasal dari masa Babilonia kuno yang belum mengenal agama yang benar. Tradisi ini diwariskan puluhan abad yang lampau sampai kepada kita." 5. Pemimpin umat Katolik Roma sedunia Paus Benediktus XVI melalui buku berjudul "Jesus of Nazareth: The Infancy Narratives", menyatakan : "perhitungan tentang kelahiran Yesus yang selama ini diyakini adalah keliru." (Baca Disini : http://bit.ly/18wagaE ) Nah lho... Paus Benediktus saja mengakui bahwa Tanggal Yesus lahir KELIRU... Jadi Untuk Umat Kristen silahkan RENUNGKAN sendiri... UNTUK UMAT ISLAM : Natal yang dirayakan tanggal 25 Desember adalah upacara yang dilakukan umat kristiani untuk memperingati hari kelahiran Yesus - yang mereka anggap sebagai Tuhan - (Yesus). Mengucapkan Selamat Natal berarti mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan ! Ini adalah kesyirikan yang NYATA ! Bahwa barang siapa berkenyakinan bahwa Tuhan itu lebih dari satu, Tuhan itu mempunyai anak dan Isa Al Masih itu anaknya, maka orang itu kafir dan musyrik, berdasarkan atas : 1. Al Qur`an surat Al maidah ayat 72 : �Sesunguhnya telah kafir orang2 yang berkata sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putra Maryam. Padahal Al Masih sendiri berkata : Hai bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu, Sesungguhnya orang yang mempersekutukan ( sesuatu dengan ) Allah, maka pasti Allah mangharamkan kepadanya sorga dan tempatnya ialah neraka, tidak adalah bagi orang zalim itu seorang penolongpun.� 2. Al Qur`an surat Al Maidah ayat 73 : �Sesungguhnya kafirlah orang2 yang mengatakan : Bahwa Allah itu adalah salah satu dari yang tiga (Tuhan itu ada tiga ), padahal tidak ada Tuhan selain Tuhan Yang Maha Esa. Jika mereka tidak berhanti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang � orang kafir itu akan disentuh siksaan yang pedih.� Keterangan lengkap + Video : http://duniamuallaf.blogspot.com/2013/12/ irena-handono-mantan-biarawati- perayaan.html#more Jelaslah bahwa Natal bukan urusan duniawi, sosial dan seremonial semata, tapi perayaan doktrin ketuhanan Yesus yang sungguh sangat berlawanan dengan aqidah Islamiyah. Namun yang ironis, mengapa umat Islam kok malah ikut-ikutan memeriahkan Natal ? Padahal hukum mengucap selamat Natal (apalagi ikut merayakan) dalam Islam sudah sangat jelas, haram... Semoga umat Islam bisa mengetahui, mana yang disebut Toleransi (untuk urusan dunia), mana yang merupakan bagian dari akidah...