Senin, 29 September 2014

Perang Salib Baru Dimulai, Perang Akhir Zaman ?

Islam dan kaum Muslimin hari ini tengah diperangi, khususnya Daulah Islam mereka, Daulah Khilafah Islamiyah yang berada di bumi Syam yang diberkahi, oleh koalisi zionis-salibis yang dikomando oleh Amerika dan antek-anteknya. Perang ini tidak hanya menyerang seluruh aspek kehidupan, baik agama, akhlak, kekayaan, dan kehormatan Islam dan kaum Muslimin, bahkan AS dan sekutu-sekutunya dengan lancang membombardir bumi Syam yang diberkahi dengan bom-bom dan rudal najis mereka. Perang ini hakikatnya adalah perang salib baru yang merupakan perang akhir zaman dan akan dimenangkan oleh Islam dan kaum Muslimin meskipun orang-orang musyrikin tidak menyukainya. Allahu Akbar! Hakikat Perang Salib Dr. Muhammad Sayyid Al-Wakil dalam bukunya “Wajah Dunia Islam” menyatakan bahwa dinamakan perang salib karena tentara-tentara kristen menjadikan salib sebagai simbol obsesi suci mereka dan meletakkannya di pundak mereka masing-masing. Urbanus II, Paus pada masa itu, memasang salib di atas lengan para sukarelawan sebagai tanda bahwa perang ini adalah perang suci. Istilah Crusader berasal dari bahasa latin crux yang berarti kayu salib. Padanannya adalah shalibiyyun dari bahasa Arab shalib yang juga berarti kayu salib. Kedua istilah ini menunjukkan simbol Cross atau kayu salib yang mendasari perang salib yang kemudian dikenal dengan istilah Crusade. Dr Muhammad Sayyid Al-Wakil mengatakan, penyebab utama meletusnya perang salib adalah kedengkian orang-orang kristen kepada Islam dan umat Islam karena umat Islam berhasil merebut wilayah-wilayah strategis yang tadinya mereka kuasai, membebaskan seorang budak yang mereka tawan dan mengambil kerajaan yang tadinya mereka genggam. Carole Hillenbrand dalam “Perang Salib” mengatakan Perang Salib, menurut sudut pandang Barat, merupakan serangkaian operasi militer-paling sedikit terdiri atas delapan babak-yang didorong oleh keinginan kaum kristen Eropa untuk menjadikan tempat-tempat suci umat kristen dan terutama Yerusalem masuk ke dalam wilayah perlindungan mereka. Bagi pihak Barat, Perang Salib dimulai tahun 1095, ketika Paus Urbanus II menyerukan maklumat perang sucinya yang terkenal. Sejak saat itu berlakulah perang salib yang berlangsung selama kira-kira dua abad (490 -669 H/1096 -1270 M). Kemenangan silih berganti antara kaum salib dan umat Islam. Pasukan salib pernah menulis surat kepada Paus mengucapkan selamat atas perbuatan mereka dan berkata : “Jika Paus ingin tahu apa yang kami lakukan terhadap musuh-musuh kami, maka percayalah bahwa di Haikal (istana) Sulaiman dan rumah ibadahnya kuda-kuda kami berjalan di lautan darah kaum Muslimin hingga sampai lututnya, demikian penuturan Ibnu Katsir dalam Al Bidayah wan Nihayah sebagaimana dikutip oleh Al Wakil. Perang Salib Baru (Di Masa George Walker Bush) Ahad, 16 September 2011 bertepatan dengan 28/6/1422 Hijriyyah. Presiden AS kala itu, George Walker Bush menyatakan : This crusade, this war on terrorism, is going to take a long time. “Ini adalah perang salib. Ini adalah perang melawan terorisme yang akan memakan waktu lama.” Robert Fisk, Jurnalis senior The Independent London & ahli masalah Timur Tengah mengomentari peryataan Bush kala itu : “Nampaknya Presiden Bush benar-benar yakin bahwa dia tengah memimpin Perang Salib. Beberapa hari yang lalu dia menggunakan istilah ini meskipun dia telah diingatkan.” Syekh Usamah bin Ladin Rahimahullah mengatakan : “Bukankah Bush telah mengatakan: Sesungguhnya perang ini adalah perang salib. Dan bukankah ia juga mengatakan: Sesungguhnya perang ini akan memakan waktu yang sangat lama dan menargetkan 60 negara. Bukankah negara-negara Islam itu kurang lebih 60 negara?” Kurang lebih sepuluh tahun perang salib baru ini berlangsung, dipimpin oleh AS dan sekutu-sekutunya, koalisi yahudi dan nasrani beserta antek-anteknya di seluruh dunia dengan dalih perang melawan terorisme (war on terrorism). Sayangnya, umat Islam banyak yang tidak menyadari dan tidak faham harus bersikap apa. Mereka juga tidak mengerti hakikat perang salib baru tersebut hingga AS dan sekutunya yang merupakan koalisi zionis-salibis mulai menyerang negeri-negeri kaum Muslimin dari Afghanistan hingga Libya hari ini, dengan dalil perang melawan terorisme (war on terrorism). Perang Salib Baru (Di Masa Barack Obama) Kini, Perang Salib Baru tersebut semakin mengerucut, menyisakan hanya dua camp saja, yakni satu camp berada di sisi Obama bersama seluruh sekutu-sekutunya dan di camp satunya adalah Daulah Khilafah Islamiyah yang berada di bumi Syam yang diberkahi. Obama melalui Menlunya, John Kerry telah berhasil mengumpulkan 30 negara untuk berikrar, berkoalisi menjadi tentara Perang Salib Baru untuk memerangi Islam dan kaum Muslimin, pada hari Senin (15/09/2014) di Paris, Perancis. Ke-30 negara tersebut adalah AS, Inggris, Jerman, Perancis, dan Australia. Lalu 10 negara Arab, seperti Lebanon, Jordania, Mesir, Irak, serta enam negara Dewan Kerja Sama Teluk (GGC), yang di dalamnya terdapat Arab Saudi. Koalisi negara-negara pengikut Perang Salib Baru di bawah komando AS itu semakin bertambah, dengan ikutnya Turki di menit-menit terakhir, sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden Turki, Erdogan. Dengan demikian, Perang Salib Baru di bawah komando Obama ini berisikan 40 negara (dengan ribuan pasukan dan peralatan perang canggih) menggempur Daulah Khilafah Islamiyyah, sebuah negara yang baru saja dideklarasikan 1 Ramadhan 1435 Hijriyyah. Tentu saja, Perang Salib Baru ini sangat tidak seimbang, dan sebenarnya bukan hal baru dalam Islam, jika pertempuran-pertempuran yang menentukan (dalam sejarah peradaban Islam dan kaum Muslimin) selalu tidak berimbang, khususnya dalam jumlah pasukan. Dalam Perang Badar, pasukan kaum Muslimin hanya berjumlah 313 orang, sementara pasukan kuffar berjumlah 950. Dalam Perang Uhud lebih dahsyat lagi, 700 orang dari pasukan kaum Muslimin dan dari kafirin berjumlah 3.000 orang. Kedua perang tersebut (Badar dan Uhud) berada di bawah komando langsung Rasulullah SAW. Dalam Perang Yarmuk, di bawah komando Khalid Bin Walid, pasukan kaum Muslimin berjumlah 40.000 orang, sementara musuh berjumlah 240.000 orang. Alhamdulillah dalam ketiga peperangan tersebut, kaum Muslimin mendapatkan kemenangan. Ini adalah janji Allah SWT., bahwa betapa banyak Allah SWT., memberikan contoh bahwa kaum atau jumlah yang sedikit dapat mengalahkan jumlah yang banyak, dengan idzin Allah SWT. Allah SWT., berfirman : “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.s. al-Baqarah: 249). Perang Salib Baru, Perang Akhir Zaman ? Apakah Perang Salib Baru di bawah komando Obama ini merupakan Perang Akhir Zaman, atau yang biasa dikenal dengan istilah Al-Malhamah Al-Kubro ? Wallahu a’lam bis showab! Sebuah hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari Abu Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga bangsa Romawi turun ke medan perang di suatu tempat bernama A’maq atau Dabiq, sehingga ada sekelompok pasukan dari Madinah yang keluar menghadapi mereka. Mereka adalah sebaik-baik penduduk bumi ketika itu. Dan tatkala mereka berhadapan, pasukan Romawi berkata: ‘Biarkanlah kami memerangi orang-orang yang menawan kami! ‘ Kaum muslimin menjawab: ‘Tidak, demi Allah, kami tidak akan membiarkan kalian memerangi saudara-saudara kami.’ Maka terjadilah peperangan antara mereka. Lalu ada sepertiga yang kalah dimana Allah tidak akan mengampuni dosa mereka untuk selamanya, dan sepertiga lagi terbunuh sebagai sebaik-baik para syuhada’ di sisi Allah, dan sepertiga lagi Allah memberikan kemenangan kepada mereka. Mereka tidak akan ditimpa sebuah fitnah untuk selamanya, lalu selanjutnya mereka menaklukkan Kostantinopel. Dan ketika mereka sedang membagi-bagi harta rampasan perang dan tengah menggantungkan pedang-pedang mereka pada pohon zaitun, tiba-tiba setan meneriaki mereka ‘Sesungguhnya Dajjal telah muncul di belakang kalian’ Ketika mereka sedang mempersiapkan peperangan, tiba-tiba datanglah waktu shalat, dan turunlah Nabi Isa bin Maryam Shallallahu ‘alaihi wa Salam, lalu ia mengimami mereka. Dan apabila musuh Allah (Dajjal) melihatnya, niscaya ia akan meleleh sebagaimana garam yang mencair di dalam air, meskipun seandainya saja ia membiarkannya nantinya ia juga akan meleleh lalu binasa akan tetapi Allah menginginkan ia membunuhnya dengan tangannya lalu memperlihatkan kepada mereka darahnya yang berada di ujung tombaknya.” (HR Muslim) Kalau memang Perang Salib Baru ini adalah Perang Akhir Zaman atau Al-Malhamah Al-Kubro yang dijanjikan-wallahu a’lam bis showab-maka itu akan terjadi di A’maq atau Dabiq. Menurut Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas al-Hadith al-Nabawi, Dabiq adalah padang rumput dekat kota Aleppo, Suriah. Di tempat inilah akan terjadi Al Malhamah Al Kubro, pertempuran terdahsyat antara umat Islam dengan Romawi (AS dan sekutunya), dimana mereka mengerahkan 80 bendera yang setiap bendera terdiri dari 12.000 tentara atau 960.000 prajurit. Al Malhamah Al Kubro disebut oleh Rasulullah SAW., sebagai peperangan besar yang tidak ada tandingannya. Jika pasukan musuh, yakni Romawi, alias AS dan sekutu-sekutunya bermarkas di A’maq atau Dabiq, maka pasukan kaum Muslimin bermarkas di Ghuthah, dekat Damaskus, Suriah, Bumi Syam yang diberkahi. Wallahu a’lam bish showwab! Abu Darda meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW., bersabda : “Sesungguhnya kota tempat berkumpulnya kaum Muslimin pada hari berkecamuknya perang yang sengit (Al-Malhamah Al Kubro) ialah Ghuthah, di kota Damsyiq (Damaskus), yang termasuk kota terbaik negeri Syam.” Di dalam Ma’jamul Buldan atau ensiklopedi negeri-negeri, Ghuthah adalah suatu tempat di Suriah saat ini yang dikelilingi gunung-gunung, sungai, dan pohon-pohonan yang di tengah-tengahnya terletak kota Damsyq (Damaskus). Perang Al-Malhamah Al Kubro terjadi selama beberapa hari berturut-turut, dimana 1/3 dari kaum muslimin melarikan diri dari pertempuran, yang mana dosa mereka tidak akan diampuni oleh Allah. Sementara itu, 1/3 lagi mendapatkan syahid, dan sisanya yang 1/3 akan mendapatkan kemenangan yang mana mereka tidak akan tersesat untuk selama lamanya. (Shahih Muslim dalam Al-Fitan wa Asyratus sa’ah 18/21-22) Artinya, di Perang Akhir Zaman tersebut, atau juga dikenal dengan nama Al-Malhamah Al-Kubro, kaum Muslimin-lah yang akan memenangkan pertempuran pada akhirnya. Semoga Allah SWT., memenangkan Daulah Khilafah Islamiyah atas musuh-musuh mereka saat ini, koalisi Salibis dan Zionisme, serta Syi’ah yang bergabung dalam pasukan salib modern. Wallahu’alam bis showwab!

2 komentar:

  1. Wah,,, ini gawat,!!!.Kenyataannya Daulah Islamiyah jauh dari Islam..

    BalasHapus
  2. Wah,,, ini gawat,!!!.Kenyataannya Daulah Islamiyah jauh dari Islam..

    BalasHapus