Sesungguhnya Daulah Islamiyyah itu adalah janji Allah Ta’ala -In Syaa Allah-
وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ كَمَا ٱسْتَخْلَفَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ ٱلَّذِى ٱرْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّنۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًۭا ۚ يَعْبُدُونَنِى لَا يُشْرِكُونَ بِى شَيْـًۭٔا ۚ وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ
“Allah
telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan
mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan
menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan
orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan
meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan
Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada
dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan
tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang
(tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang
fasik” (An Nuur: 55)
Dan itu merupakan ketentuan Allah
Ta’ala yang sudah digariskan, di mana bila kaum mu’minin mustadl’afin
kembali kepada ajaran Allah dan para thaghut semakin durjana, maka itu
adalah awal tanda kehancuran para thaghut dan keberkuasaan orang-orang
mu’min:
وَنُرِيدُ أَن نَّمُنَّ عَلَى
ٱلَّذِينَ ٱسْتُضْعِفُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةًۭ
وَنَجْعَلَهُمُ ٱلْوَٰرِثِينَ وَنُمَكِّنَ لَهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ وَنُرِىَ
فِرْعَوْنَ وَهَٰمَٰنَ وَجُنُودَهُمَا مِنْهُم مَّا كَانُوا۟ يَحْذَرُونَ
“Dan
Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi
(Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka
orang-orang yang mewarisi (bumi). Dan akan Kami teguhkan kedudukan
mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Firaun dan Haman
beserta tentaranya apa yang selalu mereka khawatirkan dari mereka itu” (Al Qashash: 5-6)
Dan Dia sekarang memperlihatkan
kepada para thaghut dan aparatnya kehancuran diri dan kekuasaan mereka
lewat tangan bala tentara Daulah Khilafah, dan kehancuran mereka akan
terus berkelanjutan dan mereka akan jatuh satu demi satu.
Dan itu dikarenakan syari’at
jihad di atas kejelasan tauhid ditegakkan oleh Daulah Islamiyyah. Dan
ini adalah bukti nyata sabda Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam.
Al Imam Ahmad meriwayatkan
(18406) juga Ath Ath Thayalisiy (439) dan Al Bazzar (2796) dari
Hudzaifah radliyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
تكون النبوة فيكم ما شاء الله أن
تكون، ثم يرفعها إذا شاء أن يرفعها، ثم تكون خلافة على منهاج النبوة، فتكون
ما شاء الله أن تكون، ثم يرفعها إذا شاء الله أن يرفعها، ثم تكون ملكا
عاضا، فيكون ما شاء الله أن يكون، ثم يرفعها إذا شاء أن يرفعها، ثم تكون
ملكا جبرية، فتكون ما شاء الله أن تكون، ثم يرفعها إذا شاء أن يرفعها، ثم
تكون خلافة على منهاج النبوة “.
“Kenabian
itu ada di tengah kalian selama waktu yang Allah kehendaki untuk
berada, kemudian Dia mengangkatnya bila Dia berkehendak untuk
mengangkatnya. Kemudian jadilah khilafah di atas minhaj kenabian, di
mana ia berada di tengah kalian selama waktu yang Allah kehendaki untuk
berada, kemudian Allah mengangkatnya bila Dia berkehendak untuk
mengangkatnya. Kemudian jadilah kerajaan yang menggigit, di mana ia
berada di tengah kalian selama waktu yang Allah kehendaki untuk berada,
kemudian mengangkatnya bila Dia berkehendak untuk mengangkatnya.
Kemudian jadilah kerajaan yang otoriter, di mana ia berada di tengah
kalian selama waktu yang Allah kehendaki untuk berada, kemudian
mengangkatnya bila Dia berkehendak untuk mengangkatnya. Kemudian
muncullah khilafah di atas minhaj kenabian.”
Yaitu fase terakhir umat ini
setelah dikungkung oleh mulkan jabariyyah yang satu demi satu berjatuhan
di tangan mujahidin Daulah Khilafah yang dengan izin Allah Ta’ala akan
sampai ke Indonesia dan bahkan menguasai dunia dengan hukum Allah
Ta’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
ليبلغن هذا الأمر ما بلغ الليل
والنهار ولا يترك الله بيت مدر ولا وبر إلا أدخله الله هذا الدين بعز عزيز
أو بذل ذليل عزا يعز الله به الإسلام وذلا يذل الله به الكفر
“Sungguh
urusan ini benar-benar akan sampai ke seluruh penjuru bumi, dan Allah
tidak membiarkan satu rumah tembok dan rumah bulu-pun melainkan Dia
masukan dien ini ke dalamnya dengan kejayaan orang yang jaya atau dengan
kehinaan orang yang hina, kejayaan yang dengannya Allah jayakan Islam
dan kehinaan yang dengannya Allah hinakan kekafiran.” (Hadits Riwayat Ahmad)
Ini adalah janji Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sedangkan beliau itu tidak berkata kecuali berdasarkan wahyu:
مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلْهَوَىٰٓ إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْىٌۭ يُوحَىٰ
“Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)“ (An Najm: 2-4).
Dan yang dimaksud dengan kehinaan
bagi kekafiran di dalam hadits ini adalah bahwa orang-orang kafir asli
akan dikalahkan dan bertekuk lutut kepada kekuasaan kaum muslimin,
sehingga yang tidak mau masuk Islam di antara mereka mau tidak mau
menjadi orang-orang kafir dzimmiy yang harus menunaikan jizyah kepada
Daulah Islam, Allah Ta’ala berfirman:
قَٰتِلُوا۟ ٱلَّذِينَ لَا
يُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَلَا بِٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَلَا يُحَرِّمُونَ
مَا حَرَّمَ ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ وَلَا يَدِينُونَ دِينَ ٱلْحَقِّ مِنَ
ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ حَتَّىٰ يُعْطُوا۟ ٱلْجِزْيَةَ عَن يَدٍۢ
وَهُمْ صَٰغِرُونَ
“Perangilah
orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada
hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan
oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar
(agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada
mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam
keadaan tunduk.“ (At Taubah: 29)
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
بعثت بالسيف بين يدي الساعة حتى
يعبد الله وحده لا شريك له وجعل رزقي تحت ظل رمحي وجعل الذل والصغار على من
خالف أمري ومن تشبه بقوم فهو منهم
“Aku
diutus dengan pedang sebelum hari kiamat sampai Allah sajalah yang
diibadati lagi tidak ada sekutu bagi-Nya, dan rizqi-ku dijadikan dibawah
bayangan tombakku, serta kehinaan dan kerendahan dijadikan atas orang
yang menyalahi perintahku…” (Riwayat Abu Dawud).
Kita sekarang bisa mengetahui
bagaimana orang-orang kafir nasrani di Raqqah dan Mosul mereka menerima
menjadi Ahli Dzimmah dan menunaikan jizyah kepada Daulah
Khilafah. Sehingga makar atau upaya musuh untuk menghancurkan Daulah
Islam ini tidak akan berhasil, dan justru suatu saat nanti Daulah
Islam-lah yang akan menghapus negara-negara kafir itu dari peta
kekuasaan mereka dan tapal-tapal batas negara-negara itu akan dihapus,
dan ini adalah suatu kepastian yang tidak bisa ditolak, dan pada
gilirannya akan masuk ke negeri ini dengan izin Allah Ta’ala. (Abu
Sulaiman Al Arkhabiliy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar