Tahukah kita,
ternyata salah seorang pimpinan mujahidin berpengaruh di dunia abad ini
adalah keturunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sang
Khalifah, Amirul Mukminin Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi ternyata masih
memiliki garis keturunan (nasab) dari Nabi Muhammad SAW.
Ketika
revolusi Islam di Suriah pecah, kaum sesat Syiah yang dikenal begitu
mengagungkan ahlul bait (bahkan sampai tingkat menuhankan) senantiasa
mempropagandakan bahwa para mujahidin merupakan pembenci ahlul bait.
Namun, fakta ini sama sekali membungkam propaganda busuk kaum Syiah.
Sebab realitanya mujahidin begitu mencintai ahlul bait sebagaimana sabda
Rasulullah SAW:
“Dan Ahli
baitku. Aku ingatkan kalian kepada Allah tentang Ahli Baitku, aku
ingatkan kalian kepada Allah tentang Ahli Baitku, aku ingatkan kalian
kepada Allah tentang Ahli Baitku.” (HR. Muslim)
“Cintailah
Allah atas kenikmatannya yang diberikanNya kepadamu sekalian dan
cintailah aku dengan mencintai Allah dan cintailah ahlul-baitku karena
mencintaiku” (HR. At-Tirmidzi,ia mengatakan hadits ini Hasan Gharib).
Bahkan para
mujahidin yang kini giat berjihad di Suriah setelah berhasil mengusir
penjajah Amerika dari Iraq telah membaiatnya sebagai Khalifah,
sebagaimana deklarasi yang disampaikan oleh juru bicara Khilafah, Syaikh
Abu Muhammad Al-Adnani Asy-Syami pada hari Ahad 1 Ramadhan 1435 H.
Jika dilihat
dari tinjauan syari’ah, bukankah yang paling berhak memegang
kepemimpinan kaum muslimin adalah Quraisy dan bukankah Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang terbaik dari kalangan
Quraisy?
“Sesungguhnya
urusan (pemerintahan/khilafah) ini ada di tangan Quraisy. Tidak seorang
pun yang memusuhi mereka melainkan Allah akan membuatnya
terjungkal/tersungkur ke tanah, selama mereka menegakkan agama (Islam).”
(HR. Bukhari)
Selanjutnya,
guna menepis tuduhan bahwa khalifah yang dideklarasikan oleh para
mujahidin tersebut tidak jelas identitasnya, penting memperkenal siapa
sebenarnya Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi. Beliau memiliki nama asli Dr.
Ibrahim bin Awwad bin Ibrahim Ali al-Badri al-Samarrai, yang lahir di
Sammara, Irak, pada 1971. Sedangkan ia memiliki nama lain, Syaikh Abu
Bakar Al-Baghdadi, adapun kota Baghdad merupakan tempatnya menimba ilmu.
Untuk lebih
lengkapnya, berikut ini adalah silsilah nasab Syaikh Ibrahim bin Awad
bin Ibrahim bin Ali bin Muhammad Badri al-Quraisyi al-Husaini atau Abu
Bakar Al-Baghdadi –hafidzahullah- yang dikutip dari risalah Maddul
Ayaadii Li Bai’atil Baghdadiy, yang ditulis oleh Abu Humam Al Atsariy.
Beliau adalah Asy Syaikh Al Mujahid dan ahli ibadah yang zuhud. Amirul
Mu’minin dan Panglima tentara-tentara dien ini, Abu Bakar Al Qurasyiy Al
Husaini Al Baghdadi semoga Allah menjaganya dan melindunginya serta
membimbing langkah-langkahnya di atas kebaikan dan kebenaran.
Beliau berasal
dari keturunan ‘Urmusy Ibnu Ali Ibnu ‘Ied Ibnu Badriy Ibnu Badruddien
Ibnu Khalil Ibnu Husen Ibnu Abdillah Ibnu Ibrahim Al Awwaah Ibnu Asy
Syarif Yahya ‘Izzuddien Ibnu Asy Syarif Basyir Ibnu Majid Ibnu ‘Athiyyah
Ibnu Ya’la Ibnu Duwaid Ibnu Majid Ibnu Abdirrahman Ibnu Qasim Ibnu Asy
Syarif Idris Ibnu Ja’far Azzakiy Ibnu ‘Ali Al Hadiy Ibnu Muhammad Al
Jawwad Ibnu Ali Ar Ridla Ibnu Musa Al Kadhim Ibnu Ja’far Ash Shadiq Ibnu
Muhammad Al Baqir Ibnu Ali Zainal ‘Abidien Ibnu Al Husen putra Ali Ibnu
Abi Thalib dan Fathimah Binti Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam. Demikian garis keturunan beliau.
Selain itu,
Syaikh Abu Bakr al-Husaini hafizhahullah tumbuh di lingkungan yang baik
dan dibesarkan untuk mencintai agama. Sehingga ia pun melanjutkan studi
akademis di fakultas syariah hingga meraih gelar sarjana, kemudian
melanjutkan pendidik tingkat magister dalam studi Al-Quran, dan
menyelesaikan pendidikan tingkat doktoral dalam bidang fiqih di
Universitas Islam Bagdad.
Saat invasi AS
ke Irak, Abu Bakar Albagdady juga ikut mengangkat senjata melawan kafir
AS. Beliau pada awalnya bergabung dalam Jamaat Jaysh Ahl al-Sunnah
wa-l-Jamaah (JJASJ), di mana ia menjabat sebagai kepala komite syariah.
Abu Bakar Albagdady dan kelompoknya kemudian bergabung dengan Majelis
Syuro Mujahidin (MSM) yang dibentuk oleh berbagai faksi jihad dan
dipimpin oleh Abu Mush’ab Azzarqawi pada tahun 2006. Kemudian beliau
menjabat sebagai anggota komite syariah MSM. MSM kemudian mendirikan
Negara Islam Irak pada tahun 2006, beliau menjadi pengawas umum komite
syariah Negara Islam Irak dan anggota dari dewan konsultatif senior.
Jika ditinjau
dari pendidikan dan latar belakang yang dipaparkan di atas, memang amat
tepat jika mujahidin memilih Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi sebagai
khalifah. Tentunya kaum muslimin berharap semoga perjuangan Syaikh Abu
Bakar Al-Baghdadi dan para mujahidin lainnya kelak bisa melenyapkan
kezaliman dan menghantarkan pada tegaknya Islam di seluruh muka bumi.
Pesan Syeikh Abu Bakar Albagdady kepada Kaum Muslimin di Bulan Ramadhan 1435 H
Berikut adalah tausiah beliau kepada kaum muslimin, maka kenalilah beliau melaui tausiahnya:
Segala puji
bagi Allah, kami memuji-Nya, meminta pertolongan-Nya dan memohon
ampunan-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan jiwa kami dan
dari keburukan amal kami. Siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, niscaya
tidak akan ada yang mampu menyesatkannya, sedangkan siapa yang Dia
sesatkan niscaya tidak akan ada yang mampu memberinya petunjuk. Aku
bersaksi bahwa tidak ada ilah yang hak selain Allah semata yang tiada
sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa
sallamadalah hamba dan utusan-Nya.
“Hai
orang-orang beriman, bertaqwalah kalian kepada Allah dengan
sebenar-benar taqwa dan jangan kalian mati melainkan dalam keadaan
berserah diri (sebagai muslim)” (QS. Ali Imran : 102).
“Hai manusia,
bertaqwalah kalian kepada Robb kalian yang telah menciptakan kalian dari
jiwa yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari
(diri)nya. Dan dari dirinya (Allah) mengembangbiakkan laki-laki dn
perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya
kalian saling meminta dan (peliharalah)hubungan kekeluargaan.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kalian” (QS. An Nisa : 1
).
“Ha orang-orang
beriman, bertaqwalah kelian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang
benar. Niscaya Allah akan memperbaiki amal kalian dan mengampuni dosa
kalian. Dan barang siapa yang mentaati Allah dan Rosul-Nya, maka sungguh
dia telah menang dengan kemenangan yang besar” (QS. Al Ahzab : 70 -71).
Allah Ta’ala berfirman :
“Hai
orang-orang beriman, telah diwajibkan kepada kalian untuk berpuasa
sebagaimana yang tekah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian
supaya kalian bertaqwa” (QS. Al Baqoroh : 183).
Dan Allah Ta’ala berfirman :
“Bulan Ramadhan
adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al Quran sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk tersebut dan
pembeda (antara yang hak dengan yang batil). Karena itu, siapa yang
berada dalam bulan itu hendaklah dia berpuasa” (QS. Al Baqoroh : 185).
Kami ucapkan
selamat kepada umat Islam di bumi belahan timur dan barat dengan
datangnya bulan Ramadhan yang berbarokah. Kami juga memuji Allah
subhanahu Wa Ta’ala yang telah menghantarkan kita pada bulan yang utama
ini. Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah R.A. yang berkata
: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barang siapa
yang berpuasa pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala
Allah, niscaya diampunilah dosanya yang telah lalu.”
Beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda : “Barang siapa yang sholat
malam pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala Allah,
niscaya diampunilah dosanya yang telah lalu”.
Maka, selamat
bagi kalian wahai hamba-hamba Allah karena Allah telah menghantarkan
kalian pada bulan yang mulia ini. Pujilah Allah dan bersyukurlah
kepada-Nya yang telah memanjangkan usia kalian dan memudahkan kalian
untuk memperbaiki apa yang pernah luput dari kalian. Maka, sambutlah
Ramadhan dengan taubat nashuha dan tekad yang jujur.
“Hai
orang-orang beriman, bertaubatlah kalian kepada Allah dengan taubat
nashuha, mudah-mudahan Robb kalian mengampuni kesalahan-kesalahan kalian
dan memasukkan kalian ke dalam surga yang mengalir dibawahnya
sungai-sungai. Pada hari, ketika Allah tidak akan mengecewakan Nabi dan
orang-orang yang beriman bersamanya” (QS. At Tahrim : 8).
“Dan
bersegeralah kalian menuju ampunan dari Rabb kalian dan surga yang
luasnya seluas langit dan bumi, yang dipersiapkan untuk orang-orang yan
bertaqwa” (QS. Ali Imran : 133).
Tidak ada
amalan di bulan yang utama ini ataupun yang ada pada bulan yang lain
yang lebih utama dari pada berjihad di jalan Allah. Maka, manfaatkanlah
kesempatan ini dan berjalanlah diatas manhaj salafus shalih kalian.
Tolonglah agama Allah dengan berjihad di jalan Allah. Bangkitlah wahai
para Mujahid di jalan Allah! Terorlah musuh-musuh Allah dan kejarlah
kematian di tempat yang kalian perkiraan, karena dunia ini akan segera
musnah lagi fana, sedangkan akhirat akan kekal abadi.
“Maka,
janganlah kalian lemah dan mengajak damai, karena kalianlah yang lebih
unggul. Dan Allah (pun ) bersama kalian dan Dia tidak akan mengurangi
segala amal kalian” (QS. Muhammad : 35).
“Sesungguhnya kehidupan dunia adalah permainan dan senda gurau” (QS. Muhammad : 36).
“Dan kehidupan
dunia ini tidak lain adalah senda gurau dan permainan, sedangkan negeri
akhirat adalah benar-benar kehidupan yang sebenarnya, jika mereka
mengetahui” (QS. Al ‘Ankabut : 64).
“Dan kebajikan
yang terus menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Rabbmu dan lebih
baik untuk menjadi harapan” (QS. Al Kahfi : 46).
Alangkah
bahagianya orang yang meninggal di bulan Ramadhan dan menghadap Rabbnya
pada salah satu hari diantara hari-hari yang penuh ampunan.
Wahai para
mujahid di jalan Allah, jadilah kalian sebagai para rahib di malam hari
dan ksatria di siang hari. Dinginkanlah hati kaum mukminin dan
perlihatkanlah kepada para Thaghut sesuatu yang mereka takutkan dari
kalian.
Wahai para
Mujahid, inilah agama Allah, inilah barang dagangan Allah. Inilah jiwa
yang satu dan ajal yang telah ditentukan yang tidak akan bisa diajukan
ataupun ditangguhkan. Inilah surga dan neraka, bahagia dan celaka.
Adapun agama Allah maka ia akan ditolong, Allah yang telah berjanji
untuk menolongnya. Adapun barang dagangan Allah, maka harganya adalah
mahal.
“Ketahuilah bahwa barang dagangan Allah itu adalah mahal. Ketahuilah bahwa barang dagangan Allah adalah surga”.
Adapun jiwa,
maka alangkah hinanya nyawa tersebut. Alangkah celakanya jiwa tersebut.
Alangkah menderitanya jiwa jika tidak mencari apa yang berada di sisi
Allah dan menolong agama Allah …!!!
Demi Allah,
kita tidak akan menjadi mujahid jika kita masih bakhil dengan jiwa dan
harta kita. Demi Allah, kita tidak akan pernah bisa menjadi orang yang
jujur jika kita tidak mengerahkannya dalam rangka meninggikan kalimat
Allah dan menolong agama Allah.
“Sesungguhnya
Allah telah membeli dari orang-orang beriman jiwa dan harta mereka
dengan balasan surga. Mereka berperang di jalan Allah sehingga mereka
membunuh dan terbunuh. Sebagai janji Allah yang benar di dalam kitab
Taurot, Injil dan Al Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya
selain dari Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang kalian
lakukan dengan Allah. Dan itulah kemenangan yang besar” (QS. At Taubah :
111).
Senjata …
senjata … wahai para tentara Daulah !! … Perang … perang !! Janganlah
kalian tertipu atau futur … !! Waspadalah … Dunia telah datang kepada
kalian seraya menunduk kalah. Sepaklah dengan kaki-kaki kalian, injaklah
dengan kaki-kaki kalian dan campakkanlah dia di belakang punggung
kalian, karena apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal.
Sesungguhnya
umat Islam sedang menanti jihad kalian, perang kalian dengan penuh
harap. Di berbagai tempat kalian memiliki saudara-saudara yang sedang
didera siksaan buruk. Kehormatan yang dirampas, darah yang tertumpah,
para tawanan yang menjerit dan berteriak, para anak yatim dan para janda
yang mengadu, para ibu hamil yang memelas, masjid-masjid yang dikotori,
kehormatan yang dicabik-cabik dan hak-hak yang terampas, di Cina,
India, Palestina, Shomalia, Jazirah Arab, wilayah qoqaz, Syam, Mesir dan
Iraq. Di Indonesia, Afghanistan dan Philipina. Di Ahwas dan Iran. Di
Pakistan, Tunisia, Libia, Aljazair dan Maroko. Di timur dan barat.
Bersemangatlah!
Bersemangatlah wahai para tentara daulah Islam! Sesungguhnya
saudara-saudara kalian di berbagai belahan bumi menantikan bantuan
kalian dan mengawasi serangan-serangan kalian. Cukuplah bagi kalian
pemandangan di Afrika Tengah yang telah kalian dengar, dan yang
sebelumnya juga pernah terjadi di Burma, dan yang tidak terliput adalah
lebih dahsyat. Maka, demi Allah kita pasti akan balas! Demi Allah, kita
pasti akan balas meskipun dikemudian hari! kita pasti akan balas! Kita
pasti akan membayar satu sha’ dengan beberapa sha’, satu sukat dengan
beberapa sukat! (artinya kita pasti akan balas mereka dengan
berlipat-lipat)
“Dan (bagi) orang-orang yang jika diperlakukan secara dzalim maka mereka akan membela diri” (QS. Asy Syuro : 39).
Dan orang yang
memulai adalah yang lebih dzolim, dan sebentar lagi dengan izin Allah
akan tiba hari di mana seorang muslim akan berjalan di mana-mana sebagai
majikan yang mulia lagi terhormat, dengan kepala terangkat dan penuh
wibawa. Tidak akan ada yang berani mengusiknya melainkan dia akan
dihukum, dan tidak akan ada tangan buruk yang terjulur kepadanya
melainkan akan dipotong.
Hendaklah dunia
tahu, bahwa kami pada hari ini berada pada zaman baru. Hendaklah orang
yang lalai segera sadar. Hendaklah orang yang masih terlelap segera
bangun. Hendaklah segera sadar orang yang tersisih dan terhina bahwa
umat Islam pada hari ini telah memiliki kata-kata yang tinggi yang
sentiasa didengungkan dan kaki-kaki yang berat. Kata-kata yang akan
memperdengarkan kepada dunia dan memahamkan kepada mereka tentang arti
Irhab (teror). Dan Kaki-kaki yang akan menginjak berhala nasionalis,
menghancurkan patung demokrasi dan membongkar kebusukannya. Maka,
dengarlah wahai umat Islam …. Dengarlah dan sadarlah … bangun dan
bangitlah … Telah tiba saatnya bagi anda untuk membebaskan diri dari
belenggu kelemahan, dan bangkit menghadapi para thaghut, yaitu para
penguasa pengkhianat, antek-antek Salibis dan atheis serta para penjaga
keamanan orang-orang Yahudi.
Wahai umat Islam ….
Dunia pada hari
ini terbagi dalam 2 kubu dan 2 parit, tidak ada yang ketiga. Yaitu kubu
Islam dan Iman, dan kubu kekafiran dan kemunafikan. Kubu umat Islam dan
para mujahidin di setiap tempat, dan kubu Yahudi dan Salibis beserta
para sekutu mereka. Mereka juga bersama bangsa-bangsa kafir dan berbagai
alirannnya yang lain, yang dikomandoi oleh Amerika dan Rusia dan
digerakkan oleh Yahudi.
Kaum muslimin
telah terpecah setelah khilafah mereka runtuh, kemudian negara mereka
lenyap. Kekafiran pun mampu menghinakan dan melemahkan umat Islam serta
menguasai mereka di setiap tempat, menyerobot kekayaan dan tanah-tanah
mereka serta merampas hak-hak mereka, yaitu dengan jalan peperangan dan
penjajahan mereka terhadap negeri-negeri kaum muslimin, serta mengangkat
para penguasa boneka pengkhianat yang memerintah kaum muslimin dengan
api dan besi, dengan meneriakkan slogan-slogan bohong seperti peradaban,
perdamaian, kerukunan, kebebasan, demokrasi, sekuler, kebangkitan,
nasionalis, cinta tanah air dan slogan-slogan dusta lainnya.
Para penguasa
tersebut hingga kini masih bekerja keras untuk memperbudak umat Islam
dan memisahkan mereka dari agama mereka dengan slogan-slogan tersebut.
Seorang muslim terpaksa harus melepaskan agamanya dan kufur kepada
Allah, tunduk dengan undang-undang Barat dan Timur buatan manusia lagi
syirik dengan segala kehinaan dan ketundukan, dan hidup sebagai pengekor
yang hina dan terhina seraya mengulang-ulang slogan-slogan tersebut.
Keinginannya terkekang, dan kehormatannya terampas. Atau jika tidak,
maka dia akan dikucilkan, diperangi dan diusir atau dibunuh atau
dipenjara atau disiksa dengan keji dengan tuduhan sebagai teroris.
Jadi teror
adalah anda kufur terhadap slogan-slogan tersebut dan beriman kepada
Allah. Teror adalah anda berhukum dengan syareat Allah. Teror adalah
anda beribadah kepada Allah sebagaimana yang diperintahkannya. Teror
adalah anda menolak kehinaan, kekalahan, ketundukan dan pengekoran.
Teror adalah jika seorang muslim hidup merdeka, mulia dan terhormat
sebagai seorang muslim. Teror adalah anda meuntut hak-hak anda dan tidak
surut darinya.
Jadi, tidak
termasuk teror jika umat Islam dibantai, rumah-rumah mereka dibakar di
Burma, tubuh mereka dicincang-cincang di Philipina, Indonesia dan Kasmir
serta perut-perut mereka dibelah.
Tidak termasuk
teror jika umat Isam dibantai dan diusir di Kaukasus. Bukan termasuk
teror jika mereka dibuatkan kuburan masal di Bosnia dan Herzegovina dan
anak-anak mereka dikristenkan. Bukan termasuk teror jika rumah-rumah
umat Islam dihancurkan di Palestina, tanah mereka diserobot, kehormatan
mereka dilecehkan, para wanita suci mereka diperkosa dan para Mujahidin
di Sinai dan yang lain dibombardir.
Bukan termasuk
teror jika umat Islam didera dengan siksaan yang buruk, mereka dikubur,
dihinakan, dilecehkan, dan mereka dilarang untuk mendapatkan hak
terkecil mereka di Turkistan Timur dan Iran.
Bukanlan teror
jika penjara-penjara dipenuhi umat Islam dimana-mana. Bukanlan teror
jika kesucian diperangi dan hijab dilarang di Prancis, Tunisia dan
lainnya sedangkan perbuatan mesum dan perzinaan disebar luaskan.
Bukanlah teror jika Allah dihina, agama dicela dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam diolok-olok.
Bukanlah teror
jika umat Islam di Afrika Timur disembelih dan pancung seperti unta
tanpa ada yang menangis dan mengingkari. Semua ini bukanlah dianggap
teror, tetapi ini adalah kebebasan, demokrasi, perdamaian, keamanan dan
kerukunan. Hasbunallah wa ni’mal wakil.
“Dan tidaklah
mereka menyiksa (orang-orang beriman) melainkan karena orang-orang
beriman itu beriman kepada Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji”
(QS. Al Buruj : 8).
Wahai umat Islam di mana saja ….
Bergembiralah
dan berharaplah yang baik, angkatlah kepala kalian tinggi-tinggi, karena
pada hari ini kalian telah memiliki Negara dan Khilafah berkat karunia
Allah. Yang akan mengembalikan kemuliaan dan kehormatan kalian,
menuntutkan hak-hak dan kekuasaan kalian.
Sebuah negara
yang di dalamnya orang-orang ‘Ajm dan Arab bersaudara, begitu juga yang
berkulit putih dan yang hitam, dan yang datang dari timur maupun barat.
Sebuah Khilafah yang akan menyatukan Orang Kaukakus , India, Cina, Syam,
Yaman, Mesir, Maroko, Amerika, Prancis, German dan Australia. Allah
menyatukan hati-hati mereka, dan dengan nikmat Allah mereka bersaudara
dan saling cinta berdiri dalam satu parit, satu sama lain saling
membela, satu sama lain saling melindungi dan satu sama lain saling
menebus. Darah mereka tercampur di bawah satu panji dan satu tujuan di
dalam satu kubu. Mereka menikmati dan bersuka ria dengan nikmat ini,
yaitu kenikmatan ukhuwah imaniyah, yang mana jika para raja mecicipi
rasanya, niscaya mereka akan meninggalkan kerajaan mereka dan memerangi
mereka karenanya. Segala puji dan syukur bagi Allah.
Kemarilah
menuju daulah kalian wahai Umat Islam …. Ya, daulah kalian … kemarilah
…!! Suriah bukan hanya milik orang-orang Suriah dan Iraq bukan hanya
milik orang-orang Suriah. Sesungguhnya bumi ini adalah milik Allah yang
diwariskan kepada siapa saja yang Dia kehendaki diantara para hamba-Nya,
dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang bertaqwa.
Negara ini (Khilafah) adalah negara umat Islam dan bumi ini adalah bumi umat Islam, semua umat Islam.
Wahai umat Islam di mana saja …
Barang siapa
yang mampu berhijrah ke daulah Islam hendaklah dia berhijrah, karena
berhijrah ke negeri Islam adalah wajib. Allah Ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya
orang-orang yang dimatikan oleh para Malaikat dalam keadaan mendholimi
diri sendiri, para Malaikat bertanya : “bagaimana kalian ini ?”. Mereka
menjawab : “ Kami adalah orang yang lemah di muka bumi (Mekkah)”. Para
malaikat bertanya : “Bukankah bumi Allah itu luas sehingga kamu bisa
berhijrah di dalamnya ??!!”. Maka mereka tempatnya adalah neraka
jahanam, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali” (QS. An Nisa : 97).
Wahai Umat Islam, berlarilah menuju Allah membawa agama kalian sebagai Muhajirin.
“Dan barang
siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya dia akan mendapatkan di muka
bumi itu tempat hijrah yang luas dan rejeki yang banyak. Dan barang
siapa yang keluar dari rumahnya untuk berijrah kepada Allah dan
Rosul-Nya kemudian kematian menimpanya, maka sungguh pahalanya telah
ditetapkan di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha penyayang”
(QS. An Nisa : 100).
Dan kami
khususkan seruan kami untuk para penuntut ilmu, para ahli fikih,dan para
dai terutama para qadhi (hakim) dan orang-orang yang memiliki kemampuan
baik di bidang militer, administrasi, pelayanan, para dokter dan para
insinyur di segala specialisasi dan bidang, kami memobilisasi mereka
untuk berangkat dan mengingatkan mereka untuk bertaqwa kepada Allah,
karena berangkat ke medan perang adalah wajib ‘ain atas mereka karena
umat Islam sangat membutuhkan mereka. Manusia banyak yang tidak
mengetahui agama mereka dan haus akan orang yang akan mengajarkan dan
memahamkan mereka. Maka, bertaqwalah kepada Allah wahai hamba-hamba
Allah…!!!
Wahai para tentara daulah Islam ….
Janganlah
kalian ciut karena banyaknya musuh kalian, karena Allah bersama kalian,
dan saya tidak mengkhawatirkan musuh di luar kalian atas kalian, saya
juga tidak khawatir kalian akan kebutuhan kalian atau jatuh miskin,
karena Allah Ta’ala telah menjamin untuk Nabi kalian Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bahwa Dia tidak akan membinasakan mereka dengan kelaparan
atau menjadikan musuh mengalahkan kalian sehingga mereka akan merampas
kekayaan kalian, Dia juga menjadikan rizki kalian berada dibawah naungan
tombak-tombak kalian, tetapi yang aku khawatirkan akan menimpa kalian
adalah musuh dari internal kalian, yaitu dari dosa-dosa kalian dan dari
jiwa kalian.
Bersikap
toleranlah dan jangan saling bersengketa, bersatulah dan jangan
berselisih dan bertaqwalah kepada Allah dalam yang tersembunyi dan yang
nampak pada kalian, yang zahir dan yang batin. Jauhilah maksiat dan
keluarkanlah dari barisan kalian orang yang menampakkan kemaksiatan
secara terang-terangan.
Jauhilah oleh
kalian sikap ujub, terbuai dan sombong. Jangan kalian terpesona dengan
kemenangan-kemenangan kalian. Memelaslah kepada Allah dan bersikap
tawadhu’lah. Janganlah kalian membanggakan diri dihadapan hamba-hamba
Allah yang lain dan jangan kalian meremehkan musuh kalian meskipun
kalian lebih kuat dan jumlah kalian lebih banyak.
Saya wasiatkan
kepada kalian untuk berbuat baik kepada umat Islam dan penduduk Ahlus
Sunnah, berjagalah (di malam hari, pent.) demi menjaga keamanan dan
istirahat mereka dan jadilah kalian penolong mereka. Hadapilah keburukan
mereka dengan kebaikan dan temanilah mereka selalu. Kedepankanlah sikap
memaafkan dan toleransi, bersabarlah, kuatkanlah kesabaran dan
beribathlah. Ketahuilah bahwa pada hari ini kalian adalah para penjaga
agama dan pelindung wilayah kekuasaan Islam. Dihadapan kalian akan
banyak ujian dan pertempuran, dan sebaik-baik tempat adalah tempat di
mana darah kalian akan tertumpah karenanya: yaitu ketika membebaskan
para tawanan umat Islam, di bawah tembok-tembok penjara para Thaghut.
Maka, Persiapkanlah logistik kalian, dan berbekallah dengan taqwa, serta
berdisiplinlah untuk terus membaca Al Qur’an, mentadabburi dan
mengamalkannya.
Inilah pesan
saya kepada kalian, jika kalian komitmen dengannya niscaya kalian akan
mampu menakhlukkan Roma dan kalian benar-benar akan menguasai bumi insya
Allah.
“Wahai Rabb
kami, kami beriman dengan apa yang telah Engkau turunkan dan kami telah
mengikuti Rosul, maka tetapkanlah kami bersama orang-orang yang
bersaksi” ( QS. Ali Imran : 53)
Masa Lalu Sang Khalifah
Rabu (18/02/15) di jejeraing sosial twitter ramai membicarakan tentang foto-foto dekumentasi Khalifah Abu Bakar al-Baghdadi al-Husaini, pemimpin Islamic State (IS), dengan hastag #نشر_وثائق_البغدادي_إفلاس.
Menurut akun@arab_affair, foto-foto tersebut ia dapatkan dari akun twitter@markito0171 yang berbahasa Inggris, dimana ia yang pertama kali mempublikasikan dokumentas foto-foto tersebut dengan judul “New Documents of #Islamic State Leader Abu Bakr al-Baghdadi”.
Salah satu dokumen tersebut menunjukkan kartu kewarganegaraan Irak yang dikeluarkan pada tahun 1987. Menurut informasi yang tertulis dalam kartu itu, nama Abu Bakar al-Baghdadi adalah Ibrahim Awad Ibrahim. Ayahnya bernama Awad Ibrahim dan ibunya bernama Aliyah Husein, tahun kelahiran 1971dan tempat lahir Samarra.
Sementara itu, foto ijasah akademiknya di sekolah umum menunjukkan nilai-nilai yang bagus. Nilai matematika al-Baghdadi 98 dan nilai Geografinya 90. Foto yang lain adalah ketika Syaikh Abu Bakr al-Baghdadi al-Husaini berada di penjara Amerika “Boka” di sebelah selatan Irak.
Foto ini terungkap setelah 10 tahun. Abu bakar albagday atau Khalifah Ibrahim pernah ditangkap AS 10 tahun lalu, namun AS tak menyadari bahwa tokoh itu kelak menjadi musuh nomor satunya. Sebelumnya Ibrahim memang seorang tokoh Ulama di Irak, dan ikut sebuah jamaah jihad saat invasi AS. Namun saat itu beliau bukanlah pemimpin, sehingga AS tak menganggapnya penting.
Adanya dokumen-dokumen ini menunjukkan bahwa Syeikh Abu Bakar Albagdady tidak majhul sebagaimana dituduhkan oleh oran-orang yang kurang pengetahuan. Latar belakangnya pun jelas, dan bukan sebagaimana disangkakan oleh para pendengkinya. Beliau adalah Doktor dan keturunan Nabi Muhammad SAW, maka sangat pantaslah beliau diangkat oleh Ahlul Halli Wal Aqdi sebagai Khalifah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar