Senin, 08 Juni 2015

AWAL PEMBEBASAN JERUSALEM DARI IRAQ

AWAL PEMBEBASAN JERUSALEM DARI IRAQ

“Dan Kami tetapkan terhadap Bani Israel dalam Kitab itu, ‘Kamu pasti akan berbuat kerusakan di bumi ini dua kali, dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar’. Maka apabila saat hukuman bagi (kejahatan) yang pertama dari dua (kejahatan) itu datang, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang perkasa, lalu mereka merajalela di kampung-kampung. Dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka, Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak, dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (Majidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai. Mudah-mudahan Robb kamu melimpahkan rahmat kepadamu; tetapi jika kamu kembali (melakukan kejahatan), niscaya Kami kembali (mengazabmu). Dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang kafir.” (QS. Al-Isra’: 4-8).

Ayat-ayat tersebut bercerita mengenai ketetapan Allah bahwa Bani Israel akan melakukan kerusakan di muka bumi ini sebanyak dua kali dan bersikap angkuh yang melampaui batas. Pada saat itulah, Allah kemudian mengutus beberapa hamba-Nya yang memiliki kekuatan yang besar lalu menguasai dan menghancurkan mereka. Kemudian Allah memberikan kemenangan kembali kepada Bani Israel. Namun ketika Bani Israel kembali melakukan kejahatan dan kezaliman maka Allah kembali mengutus suatu kaum yang kembali menguasai dan menghancurkan mereka sebagaimana saat pertama kalinya.

Dalam catatan sejarah bahwa pasukan yang pertama kali menghancurkan bani Israel senagaimana ketapan yang pertama dalam ayat di ats adalah Nebukadnezar, Raja Babilonia. Dalam bukunya Zionis, Gerakan Menaklukkan Dunia, Maulani menjelaskan Setelah Sulaiman as wafat pada tahun 922 SM, pemerintahan Daud terpecah menjadi dua: kerajaan Israel di bawah pimpinan Jeroboam di sebelah utara dan kerajaan Yahudza di sebelah selatan yang dipimpin oleh Rehoboam. Di antara keduanya sering terlibat peperangan panjang hingga masa mereka dihancurkan oleh Bukhtanshar Raja Babilonia pada tahun 587 SM. Pada penyerangan ini terjadi penghancuran terhadap Yerusalem termasuk terhadap Haekal Sulaiman. Mereka berhasil menawan dan membawa banyak orang-orang Yahudi ke Babilonia dan menetap di sana yang dikenal dalam sejarah Yahudi dengan para tawanan orang-orang Babilonia

Abu Al-Khaththab Al-Maqdisi, dalam bukunya Ad-Dalaail Al-Watstaq ‘ala Anna Zawaal Daulah Al-Yahuud min AL-Iraaq. telah memberi sebuah anlisa bahwa beberapa ayat dari QS. Al-Isra’ tersebut, beliau telah menemukan beberapa kesimpulan. Diantaranya:

1. Keruntuhan Negara Yahudi untuk pertama dan kedua kalinya dihancurkan oleh bangsa yang berasal dari Irak, yaitu Bangsa Asiria dan Bangsa Babilonia.

2. Jika mereka kembali melakukan kerusakan di negeri yang diberkahi tersebut maka Allah akan kembali meruntuhkan mereka dengan perantaran bangsa yang berasal dari Irak, sebagaimana pada keruntuhan pertama dan kedua mereka.

3. Pembebasan Palestina pada masa Sahabat dimulai dengan membebaskan Irak. Dari Irak inilah kemudian para Sahabat kemudian berhasil menaklukkan Syam.
4. Jihad melawan ekspansi Salibis pada era Perang Salib juga berasal dari Irak yang dipimpin oleh Sultan Imaduddin Zanki. Dia berhasil menyatukan negeri-negeri kecil yang ada di Syam dan berhasil membebaskan Roha. Tidak lama berselang, dia berhasil dibunuh oleh salah seorang Syi’ah Rafidhah. Dia kemudian digantikan oleh putranya, Nuruddin Mahmud yang berhasil menyatukan total negeri-negeri yang ada di Syam, selain juga sukses meruntuhkan negara Syi’ah Rafidhah di Mesir yang dahulunya menjadi penyebab terlepasnya negeri-negeri yang ada di Syam dari tangan umat Islam. Keruntuhan negara Syi’ah Rafidhah di Mesir tersebut dikomandoi oleh muridnya, Shalahuddin Yusuf Al-Kurdi Al-‘Iraqi. Tidak berhenti di sini, Shalahuddin kemudian berhasil menyatukan Hijaz sehingga kembalilah Irak, Syam, Mesir dan Hijaz di bawah naungan Daulah Islam yang satu. Setelah itulah, Shalahuddin kemudian berhasil membebaskan Baitul Maqdis, sebagaimana yang dicatat oleh para sejarawan.

5. Dalam catatan historis, keruntuhan negera Israel pada pertama dan kedua kalinya berasal dari bangsa yang eksis di Irak. Pun demikian, pembebasan Baitul Maqdis oleh umat Islam sebanyak tiga kali juga berawal dari Irak. Pertama, yang dipimpin oleh Yusya’ bin Nun yang berhasil mengalahkan bangsa bertubuh raksasa. Kedua, yang dipimpin oleh Khalid bin Al-Walid dan ‘Amru bin Al-‘Ash yang berhasil menaklukkan bangsa Romawi. Dan ketiga, di bawah pimpinan Shalahuddin Al-Ayyubi yang berhasil mengusir tentara Salibis. Sunnatullah tidak akan berubah dan sejarah akan terulang dengan sendirinya.

Pengalaman Historis

Menurut Abu Al-Khaththab dengan berpijak catatan historis, tidak pernah sekalipun Palestina dibebaskan sendiri oleh penduduknya. Bahkan ketika tentara Yahudi memasuki Palestina, penduduknya tidak mampu untuk mempertahankannya dan mengusir bangsa Yahudi setelah mereka berhasil menjajah selama beberapa dekade.

Diantara beberapa catatan historis mengenai bukti bahwa sepanjang masa Palestina hanya dibebaskan melalui Irak, yaitu:
1. Penghancuran Negara Israel Utara melalui orang-orang Asiria dibawah pimpinan Salmaneser V pada tahun 722 SM.
2. Penghancuran Negara Yahudza Selatan melalui orang-orang Babilonia yang dipimpin oleh Nebukadnezar II pada tahun 586 SM.
3. Penaklukan Palestina pada masa Sahabat di mulai dengan menaklukkan Irak kemudian merambah ke Syam yang termasuk di dalamnya Palestina.
4. Saat Shalahuddin Al-Ayyubi menaklukkan Syam dan Palestina, pusat Daulah Az-Zankiyah berada di Irak. Dari sanalah keluar instruksi kepada Shalahuddin Al-Ayyubi untuk membebaskan Palestina.

Dari penjelasan keterangan tersebut di atas menurut Abu Al-Khaththab- maka jelaslah beberapa hal berikut, Zaman dahulu, Negara Yahudi pernah tegak berdiri sebanyak dua kali, sementara yang menguasai dan menghancurkan mereka adalah bangsa yang berasal dari Irak. Pembebasan Palestina pada masa Sahabat dimulai dengan membebaskan Irak. Dari Irak inilah para Sahabat kemudian berhasil menaklukkan Syam. Saat pembebasan Baitul Maqdis dari tangan tentara Romawi pada masa Shalahuddin Al-Ayyubi, pusat kepemimpinan dan komando berasal dari Irak. Kemudian berdirilah Negara Yahudi untuk ketiga kalinya, dan sejarahsebagaimana kita ketahui- akan terulang kembali bahwa Palestina tidak akan dibebaskan kecuali dengan berkumpulnya kekuatan umat Islam di bawah kepemimpinan dan komando dari Irak, sebagaimana peristiwa-peristiwa sejarah yang disebutkan sebelumnya. Inshaa Allah dengan izin Allah Daulah Islam panji hitam dari khurashan yang akan membebaskan kembali Yerusalem dari tangan kaum yahudi. sebagaimana hadis rasulullah 

Dari Abu Hurayrah, ia berkata : Bersabda Rasulullah SAW : “Akan muncul dari Khurasan bendera-bendera hitam, dimana tidak ada satupun yang dapat mengusirnya hingga ia tertancap di Iliya (Baitul maqdis).” (HR. Tirmidhi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar