Selasa, 02 Juni 2015

TIDAK ADA LAGI JIHAD, PERANG TELAH SELESAI: MEREKA BERDUSTA!!!

TIDAK ADA LAGI JIHAD, PERANG TELAH SELESAI: MEREKA BERDUSTA!!!
Deklarasi Daulah Khilafah ini secara tidak langsung telah membuat orang-orang yang dulunya memiliki benih-benih ashobiyah dan kebencian terhadap Syari’at Islam yang tersembunyi, membuat jati diri mereka terbongkar. Mereka tak lagi bisa menahan amarahnya ketika Syari’at Islam diterapkan di setiap sudut bumi Khilafah, melainkan mereka ingin menghancurkannya baik secara lisan, maupun dengan tindakan mereka memerangi dengan tulisan dan senjata api mereka. Keberadaan Daulah Khilafah ini berarti telah membuat orang Mukmin merapat kepadanya, dan telah membuat orang-orang munafik semakin tersesat dengan kesesatannya dan menunjukkan kecenderungannya dalam kemah kekafiran dan kesesatan yang tidak ada keimanan di dalamnya. Dengan demikian, persis dengan apa yang disabdakan oleh Rasululloh Shallallohu ‘alaihi wasallam.
Dari Salamah bin Nufail Al-Kindi ia berkata: Saya duduk di sisi Nabi Shallallohu ‘alaihi wasallam, maka seorang laki-laki berkata, “Ya Rasululloh, orang-orang telah meninggalkan kuda perang dan meletakkan senjata. Mereka mengatakan tidak ada lagi jihad, perang telah selesai.”
Maka Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam menghadapkan wajahnya dan besabda, “Mereka berdusta!!! Sekarang, dan sekaranglah saat peperang itu telah tiba! Akan senantiasa ada kelompok dari umatku, umat yang berperang di atas Al-Haq. Alloh menyesatkan hati-hati sebagian manusia (melalui mereka), dan Alloh memberi rizki umat tersebut—yang berperang—dari hamba-hambanya yang tersesat (berupa ghanimah). Begitulah sampai tegaknya Kiamat, dan sampai datangya janji Alloh.”
“Kebaikan senantiasa tertambat dalam ubun-ubun kuda perang sampai hari kiamat. Dan Alloh telah mewahyukan kepadaku bahwa aku akan diwafatkan. Aku tidak akan kekal di dunia ini, dan kalian akan saling menyusulku, sebagian kalian memerangi sebagian yang lain. Dan kampung halaman kaum beriman adalah Syam.” [HR. An-Nasa’i, Kitab: “Al-Khail”, no. 3561, 6/214]
Na’am, Daulah Khilafah dengan perluasannya ke wilayah Syam telah menciptakan garis pemisah dan membuka kedok orang-orang munafik dan yang memiliki kecenderungan terhadap kaum Sekuler dan Salibis. Di mana kini mereka bersatu padu dalam kemah dan parit kekafiran untuk menghancurkan Daulah Khilafah ini. Berbagai tingkat dan ranah mencoba untuk mengorek-orek dan mencari-cari celah yang kiranya menurut mereka bisa menghancurkan citra Daulah Khilafah. Kaum sekuler mengais-ngais kelompok dan jama’ah kaum muslimin yang antipati dengan Daulah Khilafah yang kiranya menurut mereka bisa dimanfaatkan. Dari situ mereka mengais-ngais ‘fatwa’ sesat yang mereka manfaatkan guna menghancurkan Daulah Khilafah. Mereka hendak memadamkan Cahaya Alloh, sementara Alloh Subhanahu wata’ala hendak menyempurnakan CahayaNya. Dan tidak lain semua peristiwa yang terjadi hari ini adalah ujian bagi orang Mukmin yang jujur keimanannya kepada Alloh Subhanahu wata’ala, Dan agar supaya Alloh Subhanahu wata’ala mengetahui siapa diantara hambanya yang akan membela DienNya dan berperang di JalanNya.
“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu.” [Muhammad: 31]
Oleh karena itu, bagi setiap Mukmin yang telah menyadari hakikat persekutuan dan peperangan Salib ini, maka keberadaan mereka untuk memberikan pertolongan kepada Daulah Khilafah yang terzhalimi dengan segala kemampuan yang mereka sanggupi adalah hal yang harus mereka tempuh. Sebab, peran apa saja pada hari ini adalah sesuatu yang sangat berarti dan akan di catat sebagai amal sholeh di sisi Alloh Subhanahu wata’ala, Lebih khusus lagi adalah dalam rangka untuk mendukung tetap eksisnya Daulah Khilafah yang baru saja dideklarasikan sejak 1 tahun yang lalu. Yang akan membawa kaum muslimin seluruhnya kepada era dan tahapan yang baru dan mengangkat kembali kemuliaan dan kejayaan kaum muslimin di masa mendatang.
Catatan sejarah kejayaan Umat Islam akan kembali terulang. Umat Islam akan kembali menjadi para pemimpin di setiap negeri dan akan menaklukkan setiap wilayah untuk mengatur dunia kepada perintah Alloh Subhanahu wata’ala, Insya Alloh.
Sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Alloh Subhanahu wata’ala dalam firmanNya:
“Dan Alloh telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka (Dien Islam), dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahKu dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku (Alloh). Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah—datangnya janji—itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” [An-Nuur: 55]
Oleh karenanya, wajib bagi setiap muslim yang mampu pada hari ini untuk melakukan hijrah ke Daulah Khilafah, untuk menjadi pendukungnya, menyokongnya, dan menjadi bagian dari bala tentaranya. Sebagai wujud dari menyambut seruan Alloh l:
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Alloh dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Alloh; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. Rabb mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat dari padaNya, keridhaan dan surga, mereka memperoleh didalamnya kesenangan yang kekal. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Alloh-lah pahala yang besar. [At-Taubah: 20-22]
Hari ini adalah hari-hari di mana kaum Salibis akan menegak pahitnya kekalahan. Mereka telah menyaksikannya sendiri bagaimana kaum Muslimin dari berbagai belahan bumi; Indonesia, Jepang, Afrika, Jazirah Arab, Iraq, Syam, Eropa, Amerika, Cina, Hindia, Rusia dan lainnya, mulai berbondong-bondong merapatkan shaf ke barisan Daulah Khilafah. Kaum Muslimin telah bangkit untuk membela Diennya, Daulah Islamnya dan para pemeluknya. Kaum Muslimin tak lagi percaya dengan batasan-batasan teritorial dan nasionalis najis yang dipaksakan kepada kaum muslimin di banyak negeri. Para pendukung Daulah Khilafah telah menghinakan bendera-bendera thogut yang membuat mereka terpecah-pecah selama ini. Kini tinggallah 1 bendera yang mereka miliki, Raayatu Tauhid, yang bernama Al-’Uqab, sebagai bendera yang diwariskan oleh Nabi Shallallohu ‘alaihi wasallam. Dan tinggallah 1 negeri yang mereka miliki, yaitu negeri yang diatur di dalamNya Syari’at Islam, sebagai negeri yang berada di atas Minhaj Kenabian, Negeri Daulah Khilafah Al-Islamiyah.
Inilah bahaya yang sudah difahami oleh kaum salibis yang telah mengguncang singgasana mereka. Karenanya, mereka mulai bertindak sebisa mungkin dan berusaha untuk memerintahkan para budak mereka dari kalangan pemimpin murtad yang menjadi penguasa di negeri-negeri kaum muslimin. Mereka berusaha untuk mengekspos, memfitnah dan mencitra-burukkan setiap kaum muslimin yang pada hari ini memberikan dukungannya kepada Daulah Khilafah. Mereka pun tidak segan-segan untuk melakukan pengintaian dan penangkapan kepada siapa saja di antara kaum muslimin yang hendak melakukan hijrah ke Daulah Khilafah, atau bahkan hanya sekedar menjadi pendukungnya. Seandainya penguasa murtad yang bercokol di negeri kaum muslimin itu tidak memiliki alasan untuk menangkap muhajirin, maka semua itu mudah bagi mereka. Mereka akan membuat sandiwara untuk menangkap muhajirin dan menjerat mereka dengan pasal karet yang dibuat-buat. Sebagaimana yang telah terjadi di negeri ini beberapa waktu yang lalu. Terkait sandiwara dan kriminalisasi hijrahnya 2 kelompok muhajirin (16 WNI yang hijrah dan 16 WNI yang ditawan rezim Indonesia). Kenyataannya, pihak keamanan sendiri mengakui, bahwa mereka (rezim Indonesia) tidak memiliki delik untuk memvonis dan menjerat 16 WNI yang hendak hijrah ke Daulah Khilafah.
Akan tetapi, karena semuanya berangkat dari kedengkian mereka terhadap Islam dan kaum muslimin yang ingin hidup di bawah naungan Syariat Islam, maka layaknya sebuah ungkapan, “Tidak ada syetan yang akan senang dan ridho dengan adanya kaum muslimin yang hidup di bawah aturan Syari’at Islam.” Sehingga, akan mendorong mereka untuk membuat makar dan makar. Mereka membuat sandiwara dan fitnah keji, yang dengan itu mereka hendak merevisi undang-undang kafir mereka yang disebut dengan undang-undang terorisme. Yang pada intinya sudah bisa ditebak, bahwa undang-undang terorisme itu lebih tepat jika dikatakan sebagai undang-undang untuk memerangi Islam dan kaum Muslimin.
“ Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.” [Al-Baqarah: 120]
“Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran, murtad), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” [Al-Baqarah: 217]
Kaum kuffar dan munafikin tidak akan pernah ridha jika kaum muslimin mengangkat agama mereka keatas permukaan untuk dijadikannya sebagai pedoman dan hukum yang mengatur sesama mereka. Bahkan, kaum kuffar dan munafikin tidak pula merasa ridha sedikitpun, walaupun kaum muslimin harus menginggalkan negeri-negeri mereka untuk pindah dan menetap di negeri yang di dalamnya diatur Syari’at Alloh Subhanahu wata’ala, di Daulah Khilafah Al-Islamiyah.
Hal ini adalah sebagaimana yang dialami oleh para Shahabat Rasululloh Shallallohu ‘alaihi wasallam yang ditawan dan dibunuh oleh kafir Quraisy ketika mereka hendak melakukan hijrah ke Madinah dan meninggalkan kampung halamannya, Makkah. Wallohu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar