Rabu, 17 Juni 2015

SIAPA PENDUSTA SIAPA KHAWARIJ…?! . BANTAHAN TANGGAPAN MUQAWAMAH USTADZ ABU HATAF SAIFUL RASUL & KDI MEDIA

SIAPA PENDUSTA SIAPA KHAWARIJ…?!
.
BANTAHAN TANGGAPAN MUQAWAMAH
USTADZ ABU HATAF SAIFUL RASUL & KDI MEDIA
.
DIMUROJA’AH & DITA’LIQ OLEH :
SYAR’I KHILAFAH DAWLAH ISLAMIYYAH MEDIA
ABUL HASAN AL-KINDY AL-JAZRAWY –ROJIN AFWA RABBIH-
.
Pengantar dari SYAR’I HALAMAN KHILAFAH DAWLAH ISLAMIYYAH
الحمد لله معز الإسلام بنصره ومذل الشرك بقهره ومصرف الأمور بأمره ومستدرج الكافرين بمكره الذي قدر الأيام دولا بعدله والصلاة والسلام على من أعلى الل8ه منار الإسلام بسيفه. أما بعده
Sesungguhnya seorang mu’min, terutama mujahid, akan diuji oleh Allah ‘Azza wa Jalla unuk membuktikan keimanan mereka, apakah shodiq atau kadzib. Allah Ta’ala berfimran:
ألم, أحسب الناس أن يتركوا أن  يقولوا آمنا وهم لا يفتنون, ولقد فتن الذين من قبلهم وليعلمن الذين صدقوا وليعلمن الكاذبين
“Alif Laam Miim. Apakah manusia menyangka mereka akan dibiarkan begitu saja mengucapkan kami beriman padahal mereka belum diuji, sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka. Maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang shadiq (benar) dan pasti mengetahui orang-orang kadzib (dusta imannya)” [Al-Ankabu:1-3]
Maka, jangan mengira jalan ini akan mudah. Akan ada badai yang menghadang. Maka terhempaslah mereka yang tidak kuat dalam menghadapi badai. Perkuatlah iman dan akidah. Akidah yang mengakar tak akan tergoyahkan oleh terjangan badai fitnah dalam berbagai bentuk.
Pakailah barometer Al-Qur’an dan Sunnah serta gunakanlah tabayyun agar kita tidak tersesat. Karena berbagai ujian akan mendera, terutama ujian syubuhat. Dan yang lebih dahsyat dari itu semua adalah fitnah dari orang-orang yang mengklaim berintima kepada Tauhid dan Jihad, namun mereka siang malam tak henti-hentinya memfitnah Ahlut Tauhid yang memerangi Ahlusy Syirki wat Tandid. “Pisau” fitnah mereka, mereka hujamkan di punggung Junudusy Syari’ah yang selalu menghadang makar Junudul Qibab wal Adhrihah dari kalangan rafidhah.
Alangkah berat dan sakitnya tikaman mereka dibanding tikaman orang-orang akfir dan murtad.
وطعن ذوي القربى أشد مضاضة
على المرء من وقع الحسام المهند
Oleh karena itu, apa yang dilakukan oleh Muqawamah memang benar-benar ujian bagi Muwahhidin, dimana selain “menikam” ikhwah Daulah Islamiyyah dan anshornya, mereka juga berusaha “menyuntikkan” syubuhat-syubuhat tentang Daulah Islamiyyah dan anshornya yang mereka jual atas nama “FAKTA & KESAKSIAN” lalu akhirnya berujung pada VONIS SERAMPANGAN. Ya vonis serampangan ya ikhwah sebagaimana yang telah diungkap oleh Ustadz Abu Hataf dalam menanggapi tulisan Abu Jihad yang menyinggung masalah Daulah dan Syaikh Aman Abdurrahman.
Sebenarnya dalam tulisan Al-Ustadz Al-Fadhil  Abu Hataf membantah secara SUBSTANSIAL tulisan Abu Jihad berupa fitnahnya kepada Daulah Islamiyyah dan Syaikh Aman Abdurrahman. Sangat substansial. Begiu juga dengan kaidah dalam syahadah.
Namun sepertinya Muqawamah tidak membaca baik-baik tulisan beliau dengan cermat dan mencari hal-hal yang tidak substansial, perkara-perkara HAMISYIYAH, lalu bertele-tele dan berpanjang-panjang dalam membantah. Seperti kata Ustadz Abu Hataf kalau Abu Jihad tidak mendatangkan saksi. Padahal Ustadz Abu Hataf sudah menjelaskan maksud saksi dan aturan mainnya. Namun, Muqawamah memotong perkataan beliau dan menganggap bahwa mereka tak ada saksi, maka tergopoh-gopohlah mereka mengumpulkan “saksi-saksi” dan komentar-komentar dari orang-orang yang mereka anggap kompeten padahal intinya itu adalah SYAHADATUL KHASHMI, dimana selain syahadah mereka tertolak, Daulah dan anshornya pun sudah membongkar ketidakbetulan “kesaksian-kesaksian” yang mereka sodorkan.
Itulah jika kebencian dan kedengkian sudah menguat (Wallah A’lam ma fi shudurihim), akal pun sudah tidak digunakan untuk menimbang dan mencerna dengan baik. Yang ada hanya kejelekan dan kejelekan, kalau tidak maka dicarilah kejelakan itu. Maka benarlah apa yang dikatakan oleh Imam Syafi’i
وعين الرضا عن كل عيب كليلة
ولكن عين السخط تبدي المساويا
Dan untuk membenarkan tuduhannya, Muqawamah mencari-mencari sesuatu yang sebenarnya bukan menjadi substansi untuk menuduh bahwa Daulah Islamiyyah adalah takfiry dan khawarij, begiu juga dengan anshornya. Maka, banner KDI pun mereka coba analisa sendiri bahwa seolah-olah mereka sudah dikafirkan. Na’udzu Billah, apakah kalian senang kalau kami ini mengkafirkan kalian sehingga kalian bisa dapat sesuatu pembenaran dan bisa jadi jualan kalian kepada syababul ummah?
Kalimat tauhid yang kami hilangkan dari logo Muqawamah tidak lain unuk menjaga kalimat dari segala kesan dari editan itu kalau kami menistakan kalimat tauhid. Maka, kami hilangkan kalimat itu. Bukan tidak mengakui kalimat tauhid itu ada pada kalian. MA’ADZALLAH
Lalu bekas tembakan yang diarahkan kepada logo Muqawamah, kalau seandainya benar itu peluru yang diarahkan, apakah lalu itu menjadi patokan takfir atau penghalalan darah kalian. Lalu hal itu sama dengan membunuh? Kalau memang sama, kami minta dalilnya. Lalu kalau seandainya gambar itu sama dengan membunuh hukumnya, maka apakah orang yang mengatakan “SAYA BUNUH KAMU!” itu ditegakkan hukum qishosh kepadanya? Maka inilah hal-hal HAMISYIYAH yang kalian besar-besarkan dan sungguh Ahlussunnah jauh dari menghukumi hal-hal yang muhtamal.
Kalau seandainya itu jadi ukuran, maka apa hukumnya kalian mengedit kepala Syaikh Al-‘Adnani dan menaruhnya di badan At-Thoghut Al-Mujrim At-Tafih Al-Ghabiy Mu’ammar Al-Qadzdzafi. Apakah kalian menthoghutkan beliau? Apakah kalian mengatakan wajib mengkafirkannya? Wal ‘iyadzu billah
Begitu juga dengan sikap dari Syaikh Aman yang diklaim oleh mereka yang datang ke Kembang Kuning bahwa mereka memberi salam kepada Syaikh dan tidak dijawab. Taruhlah kalau itu benar, apakah lantas itu sebagai takfir???
Apakah kalian lupa dengan pelajaran yang disampaikan oleh Syaikhul Qo’idah wa Imamuha, Abu Abdillah Usamah bin Ladin -taqabbalahullah wa alhaqaniyallahu bih-, tentang syarah hadits Ka’ab bin Malik?? Saat Ka’ab memberikan salam kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka Rasulullah pun tak memberikan jawab.
وَآتِي رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَأُسَلِّمُ عَلَيْهِ وَهُوَ فِي مَجْلِسِهِ بَعْدَ الصَّلاَةِ، 
فَأَقُولُ فِي نَفْسِيهَلْ حَرَّكَ شَفَتَيْهِ بِرَدِّ السَّلاَمِ عَلَيَّ أَمْ لاَ؟ ثُمَّ أُصَلِّي قَرِيبًا مِنْهُ، فَأُسَارِقُهُ النَّظَرَ، فَإِذَا أَقْبَلْتُ عَلَى صَلاَتِي أَقْبَلَ إِلَيَّ، وَإِذَا التَفَتُّ نَحْوَهُ أَعْرَضَ عَنِّي.
حَتَّى إِذَا طَالَ عَلَيَّ ذَلِكَ مِنْ جَفْوَةِ النَّاسِ مَشَيْتُ حَتَّى تَسَوَّرْتُ جِدَارَ حَائِطِ أَبِي قَتَادَةَ، وَهُوَ ابْنُ عَمِّي وَأَحَبُّ النَّاسِ إِلَيَّ، فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ، فَوَاللَّهِ مَا رَدَّ عَلَيَّ السَّلاَمَ.
[SHAHIHUL BUKHORI JUZ 4 BAB HADITS KA’AB BIN MALIK]
Lantas apakah rasulullah dan Abu Qatadah mengkafirkan sahabat Ka’ab ya jama’ah? Ini menunjukkan betapa besar hukuman bagi mereka yang tidak ada udzur kemudian meninggalkan ma’rokah sampai-sampai rasulullah tidak menjawab salam mereka. Namun hal itu bukan merupakan takfir kepada mereka. Maka, mereka saja yang menjadi sahabat mendapat hukuman sampai tidak dijawab salamnya oleh Nabi karena tidak ikut jihad, maka apakah gerangan bagi mereka yang tidak berangkat berjihad namun siang malam hanya untuk menjelek-jelekkan mereka yang berjihad bahkan melaksanakan kewajiban ummat yang selama beberapa dekade tidak dilaksanakan yaitu NASHBUL IMAM AWIL KHALIFAH. Maka, renungkanlah ya ahibbati fillah.
Sebenarnya untuk mengetahui apakah anshor Daulah Islamiyyah, khususnya Ustadz Abu Hataf, mengakafirkan mereka atau tidak, sebenarnya kalian bisa dapat mengetahuinya dengan SAAANGAT JELAS pada kesimpulan beliau. MEREKA ADALAH IKHWANUNA LAKIN BAGHAU ‘ALAINA? Garis bawahilah kata-kata IKHWANUNA. Dan sebagai saudara, kami tidak ingin kalian larut dalam ketergelinciran kalian meskipun kami sedikit keras dalam membantah kalian.
Semoga kita diberikan keteguhan dalam kebenaran dan diberikan taufiq oleh Allah Jalla fi ‘Ulah.
WALLAHU WALIYYU DZALIKA WAL QODIRU ‘ALAIH
Bantahan Al-Ustadz Al-Fadhil Abu Hataf Saiful Rasul -hafizhahullah wa fakka asrah-
Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, Aku bersaksi bahwa tidak ada ilaah yang berhak di sembah selain-NYA. DIA lah Robb yang Kuasa memberikan petunjuk dan menyesatkan hamba-NYA. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk maka tidak ada yang mampu menyesatkannya dan barang siapa yang di sesatkan Allah maka tidak ada yang bisa menolaknya,shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah untuk Nabi dan Rasul akhir zaman, Muhammad dan keluarganya. Aku bersaksi bahwa Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam adalah hamba sekaligus Nabi dan Rasul yang Allah utus di akhir zaman sebagai pembimbing bagi manusia dan jin ke jalan yang lurus dan agar menjauhi jalan orang-orang yang menyimpang, Amma ba’du.
اللهم رب جبريل وميكائيل وإسرافيل فاطر السماوات والأرض عالم الغيب والشهادة أنت تحكم بين عبادك فيما كانوا فيه يختلفون أهدني لما اختلف فيه من الحق بإذنك إنك تهدي من تشاء إلى صراطٍ مستقيم
Ya Allah Rabbnya Jibril dan Mikail serta Israfil, Pencipta langit dan bumi, yang Maha mengetahui perkara ghaib dan yang nampak, Engkaulah yang menghukumi antara hamba-MU dalam perkara-perkara yang mereka perselisihkan, bimbinglah aku terhadap apa yang aku perselisihkan kepada yang haq dengan  izin-MU, sesungguhnya Engkau akan memberi petunjuk siapa yang Engkau kehendaki ke arah jalan yang lurus (HR muslim No:770,Tirmidzi No:342,Nasai No:1625,Ibnu majah No:1357 dan Abu daud No:767)
Siang hari Rabu, tanggal 18 Februari 2015 sampai kepada kami sebuah artikel yang di tulis oleh Redaksi situs Muqawamah berjudul “BENAR MEREKA ADALAH PENDUSTA DAN KHAWARIJ (catatan Redaksi Muqawamah atas bantahan Abu hataf saiful Rasul) diposting pada Februari 16, 2015, yang berjumlah 40 halaman. Demikian yang ada pada kami, seperti dalam judul arikel itu adalah sebagai bentuk jawaban atau bantahan atau tanggapan Situs Muqawamah terhadap tulisan kami yang lalu “MEREKALAH YANG PENDUSTA DAN TUKANG FITNAH!! BUKAN DAULAH!!” di mana tulisan kami ini adalah bantahan dari tulisan Mas Abu Jihad “Adab dan Akhlaq Khawarij Modern, Studi Kritis atas kesesatan Manhaj Aman Abdurrahman”.
Menurut kami mengkritisi tulisan kami di atas adalah haknya semua pihak dan bagi kami itu tidaklah masalah terlebih bagi pihak yang mungkin merasa “terdhalimi” dengan tulisan tersebut, sangatlah wajar jika Muqawamah menjadi pihak yang terdepan dalam membantah karena mungkin -wallahu a’lam- merekalah yang merasa paling “terdhalimi” ketimbang Mas Abu Jihad yang kami bantah, dan tentunya adalah menjadi hak kami untuk mejawab kritikan Muqawamah dan argumen-argumen mereka yang kami pandang perlu diluruskan, untuk itulah tulisan ini hadir insyaaAllah.
Dalam tulisannya Muqawamah memberikan Lima catatan, satu catatan ditujukan khusus untuk Ikhwah di KDI (Khilafah Dawlah Islamiyyah) dan Empat lainnya khusus untuk kami, dan jawaban kami ini -insyaaAllah- akan terfokus terhadap hal-hal yang diarahkan kepada kami, bukan sekedar untuk membela diri kami pribadi tapi yang lebih penting adalah untuk membela Daulah yang terus-menerus mereka tuduh sebagai Khawarij tanpa BUKTI!! Ya…tanpa bukti..!! adapun “bukti” dan “saksi” yang Muqawamah tunjukkkan dalam bantahannya tersebut berapapun banyaknya jumlah mereka tidaklah diterima dan tidak bernilai sama sekali sebagai bukti dan saksi!! Kenapa?? InsyaaAllah kami akan jelaskan di tempatnya.
Pertama : Sebelumnnya kami ingin menyampaikan kepada semua pihak, baik pendukung maupun pendengki Daulah, bahwa kami sebelum ini tidak pernah punya urusan dengan Muqawamah, bahkan sampai detik ini kami tidak tahu dan tidak kenal siapa orang-orang yang ada di dalam situs yang menurut kami -wallahu a’lam- di antara yang paling Ghulat kedengkiannya kepada Daulah, jadi yang harus di ketahui, Muqawamah lah yang memulai “perang terbuka” dengan kami.
Kedua: Di antara prinsip kami adalah menghindari sebisa mungkin me-muayyan dalam penyebutan nama baik individu maupun kelompok yang kami kritik dan kami nasehati selama kelompok atau individu tersebut kami pandang adalah kaum muslimin yang baik yang tidak kelewatan dalam kesesatannya dan ke dhalimannya, jika kami harus menyebut mereka, itu di karenakan adanya keharusan dalam perkara tersebut, seperti Mas Abu Jihad dan Muqawamah misalnya kami harus menyebut namanya karena kami dituntut untuk menunjukkan nama penulis artikel yang kami bantah, biasanya kami hanya menggunakan kalimat: Mereka atau ya qaum, dan lain-lain tanpa harus menyebut muayyannya secara terbuka. Adapun tujuannya kami kira semua sudah bisa memahami, jika kemudian ditemui atau di dapati ada di antara ucapan kami yang menyelisihi hal di atas maka itu merupakan kekhilafan kami sebagai manusia biasa.
Ketiga: Allah SWT yang Maha Tahu bagaimana kami sudah berusaha semaksimal mungkin mencari tahu siapa orang-orang yang berkompeten di Muqawamah untuk menyelesaikan segala hal yang kami pandang harus didiskusikan dengan mereka. Selama ini kami sudah cukup bersabar dengan sepak terjang Muqawamah yang menurut kami -wallahu a’lam” adalah situs yang paling brutal dalam menyerang Daulah. Namun Qadarullah wa ma sya fa’al Nihil..!!
Sampai detik ini kami tidak tahu secara pasti siapa yang bertanggungjawab di situs tersebut yang bisa kami ajak bicara secara pribadi sehingga tidak perlu “gontok-gontokan” di internet. Kami pernah menghubungi Ustadz yang berpengaruh yang menurut keyakinan kami merupakan bagian atau paling tidak tahu seluk beluk Muqawamah untuk mencari tahu siapa Muqawamah dan si penulis yang telah menuduh Daulah sebagai Khawarij itu?! Namun beliau tidak memberi tahu.
Tapi bisa menyampaikan kepada yang bersangkutan, bukankah demikian wahai Ustadz yang ana mengenal antum dan antum mengenal ana?! Wahai Ustadz yang helmnya pernah jatuh…wahai Ustadz yang hamba fakir pernah menangis di hadapan antum untuk minta bisa berangkat bergabung dengan para ikhwah yang sedang bertempur habis-habisan dengan tentara dan polisi Thaghut di tanggal 22?! Demi Allah bersaksilah untuk mereka…bersaksilah bahwa putra antum ini tidak berdusta!! Ya…ana putra antum…putra antum yang –in syaa Allah- belum serta tidak akan menjadi anak DURHAKA!!
Tidakkah antum lihat Muqawamah telah menuduh ana sebagai TUKANG FITNAH SEJATI!! ana tidak sama sekali merasa risih dengan tuduhan itu, namun ana merasa kasihan dengan si penuduh yang tidak tahu dan tidak faham dengan ungkapan-ungkapan yang ana lontarkan.Ustadz, ajari dan jelaskanlah kepada mereka akan makna ungkapan-ungkapan itu karena seorang Bapak lebih faham dengan tabiat anaknya dari pada orang lain.
Juga kepada antum wahai yang pernah dijadwalkan untuk mulazamah kepada Syaikh Maulana Manshur, bukankah kami tidak bohong saat kami mengatakan bahwa kami pernah menawarkan kepada anda untuk menyelesaikan persoalan anda dan para ikhwah yang bersama anda dengan Ustadz Abu Sulaiman dengan diskusi interen, namun Anda menolaknya dengan alasan tidak ada juri?! Bukankah kami tidak berbohong saat kami merengek kepada anda supaya jangan diputus hubungan antara kita dalam diskusi yang terakhir, namun anda tetap bersikukuh untuk memutus hubungan karena merasa sudah tidak ada titik temu?! Bersaksilah bahwa saat kami mengatakan kami telah berusaha menempuh jalan “sembunyi-sembunyi” untuk mencari solusi akan perselisihan kita kami tidaklah sedang berdusta!! Wallahu a’lam bi sawwab.
Sekarang tiba saatnya -dengan izin Allah- kami mulai memberikan jawaban untuk Muqawamah atas apa yang mereka tulis,dengan memohon pertolongan hanya kepada Allah SWT kami katakan:
JAWABAN UNTUK CATATAN PERTAMA (hal:2-7)
➡Muqawamah mengatakan: Demikian pula apa yang di lakukan oleh website “Khilafah Dawla Islamiyyah” atas wawancara Syaikh Al Maqdisi dengan Ra’ya Channel baru-baru ini. Begitu jelas dan gamblangnya pembahasan yang beliau sampaikan, namun website ini MENCOBA MENGKABURKAN penjelasan Syaikh yang terang benderang ini dengan sebuah ARTIKEL MURAHAN yang berjudul “Apakah Syaikhuna Abu Muhammad Al- maqdisi telah Berubah atau Beliau Berada dalam tekanan???”(hal:4,huruf besar dari kami)
▶Kami katakan: sejauh yang kami tahu -wallahu a’lam- wawancara Syaikh Al maqdisi dilakukan tidak lama setelah Daulah membakar hidup-hidup pilot murtad asal negara kafir Yordania sebagai bentuk Qishash atas apa yang dilakukannya yaitu membom warga sipil Daulah. Syaikh Al maqdisi penulis Millah Ibrahim keluar, setelah sebelumnya di penjara dalam acara bertajuk “MU’ADZ SYAHIDUL HAQ” (terjemah bebasnya Mu’adz orang yang benar-benar mati Syahid). Wawancara dilakukan di  Channel TV Ra’ya yang mana acara itu diawali dan ditutup dengan semboyan-semboyan Syirik kebangsaan dan cinta tanah air khas ala militer Murtad Yodania.
Dalam wawancara itu (di akhir-akhir) Syaikh Al-Maqdisi menggambarkan bahwa Daulah itu ibarat fajar kadzib yang akan segera sirna dan diganti dengan fajar shadiq. Dari runtutan  kejadian acara tersebut seharusnya orang yang hatinya bersih dan jauh dari kedengkian kepada Daulah akan bisa mengambil sikap inshaf. Bagaimana seorang Syaikh yang sedari awal memang seteru Daulah, dipenjara oleh thoghut Yordan yang terkenal paling licik intelijennya lantas tiba-tiba dikeluarkan dan muncul di TV thoghut mengecam Daulah dalam acara “bela sungkawa” kematian si murtad Mu’adz, seharusnya qarinah-qarinah itu sudah cukup untuk mereka yang memiliki sikap inshaf.
Tapi itulah mereka pendengki Ghulat, bagi mereka -wallahu a’lam- tidak ada kata inshaf untuk Daulah. Semua hal yang berbau menyerang dan menjatuhkan Daulah bagi mereka adalah perkara yang jelas dan gamblang serta terang benderang!! Adapun siapa saja yang mengkritisinya dianggap murahan dan sebagai bentuk pengkaburan serta Kebodohan!! Tulisannya pun dianggap sebagai tulisan yang amburadul!! Demikianlah akhlaq mereka dan itulah sikap inshaf yang mereka kenal -wallahu a’lam-. Adapun bagi kami “Al haq la yu’rafu bi Ar rijal ‘irifil  Haqaq ta’rifu ahlah”.
Ta’liq :
Shahih ya Syaikh. Qarinah-qarinah itu menunjukkan bahwa apa yang dikatakan oleh Syaikh Al-Maqdisi tidak menjadi sesuatu yang absolut dan pasti. Bahkan dalam rilisan Ubuwwah Lashiqah, yang berjudul Kasrush Shonam Abi Muhammad Al-Maqdisi, membongkar dusta Al-Maqdisi, dimana ia mengklaim bahwa ia telah menghubungi Asy-Syaikh Al-Karrar Abu Bakar Al-Baghdadi dan Syaikh Al-‘Adnani hafizhahumallah. Bahkan, ia menghubungi salah seorang jundi Daulah Islamiyyah.
Ada beberapa poin yang menjadi sorotan tajam dalam rekaman Whatsapp antara Al-Maqdisi dan jundi Daulah Islamiyyah. Pertama, ia dibebaskan setelah ditangkapnya Al-Kasasbeh, Al-Maqdisi langsung dibebaskan oleh Yordania. Kedua, Al-Maqdisi begitu antusias membebaskan si murtad Al-Kasasbeh. Ketiga, ia mengakui bersama pihak-pihak intelijen AS-Yordan dan pengcara yahudi Cohen ingin membebaskan si salibis mujrim Peter Kassig. Ketiga, ia menyebut salibis mujrim Peter Kassig sebagai muslim yang mengobati tentara Khilafah Islamiyyah, WAL ‘IYADZU BILLAH. Kelima, ia menjadikan Sulaiman Bo Ghaits dan Sajidah sebagai pengantar untuk bisa membebaskan si murtad Muadz Al-Kasasbeh.
Saat diminta oleh jundi Daulah Islamiyyah agar ia meminta hijrah ke Daarul Islam, Al-Maqdisi dengan alasan yang lemah lebih memilih untuk tinggal di wilayah thoghut Yordania daripada Daulah Islamiyyah. A’udzu Billah Minal Hauri Ba’dal Kaur. Link videohttps://www.youtube.com/watch?v=kRhHX31vkrc


Maka, benarlah perkataan Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu “Innal Haqqa La Yu’rafu Birrijal, i’rifil Haqqa Ta’rif Ahlah” “Kebenaran itu tidak diketahui dengan seseorang. Kenalilah Al-Haq, maka engkau akan mengenal pengusungnya”. Dan perkataan inilah yang dilontarkan oleh Syaikh Abu Abdillah Usamah bin Ladin saat diwawancarai oleh Al-Akh Taisir Al-‘Aluni.
➡Muqawamah mengatakan: Dan pengkaburan seperti inilah yang juga di lakukan oleh Abu Hataf Saiful Rasul dalam bantahannya kepada Abu Jihad Al-Indunusi. Didalam tulisannya, substansi permasalahan yang diangkat oleh Abu Jihad adalah masalah manhaj Ust.Aman Abdurrahman. Beliau menjelaskan SECARA ILMIYAH bagaimana kesesuaian manhaj Ust.Aman Abdurrahman dengan Khawarij tempo dulu,dan beliau SANGAT SEDIKIT menyinggung IS dalam tulisan tersebut.Namun Abu Hataf membuat PENGKABURAN kepada para pembaca dengan menggambarkan seolah-olah substansi dari pembahasan Abu Jihad adalah masalah IS. Belum lagi dengan psy war yang di lakukan seperti sosok Abu Jihad tidak di kenal,dan lain sebagainya (hal:6,huruf besar dari kami).
▶Kami katakan:Subhanaka hadza buhtanun ‘adhim…silakan para pembaca menilai sendiri apakah Mas Abu jihad SANGAT SEDIKIT menyinggung IS dalam tulisannya,dan silakan dibaca lagi bantahan kami apakah kami membuat pengkaburan atau tidak. Yang jelas wallahi tidak ada keinginan pada diri kami untuk mengadakan pengkaburan, adapun buktinya sebagai berikut:
Pertama: di awal tulisan, kami sudah katakan: meskipun judul tulisan tersebut (tulisan Abu Jihad yang kami bantah) diarahakan untuk menyerang pribadi Ustadz Abu Sulaiman Aman Abdurrahman -hafizhuhullah wa fakka asrahu- namun isi tulisan juga menyerang secara membabi buta Daulah Islam!! Maka adalah menjadi keharusan bagi kami untuk membela Daulah Islam, untuk itulah bantahan ini kami tulis (selesai), jadi kami sudah tegaskan bahwa bantahan kami terfokus untuk membela Daulah.
Kedua: kami juga katakan: dan masih banyak hal sebenarnya yang harus diluruskan dari si penulis tentang anggapannya kepada Ustadz Aman dalam tulisannya ini, namun kami tidak mau menyibukkan diri dengannya, biarlah hal itu menjadi bagian beliau atau ikhwah lain yang tahu akan hakekat sebenarnya dari “pengalaman-pengalaman” yang di keluhkan si penulis (selesai), jadi seharusnya masalahnya sudah bisa di fahami bahwa kami memang membatasi diri dan tidak mau terlibat dalam perkara yang banyak di bahas oleh Abu Jihad yang kami memandang itu adalah masalah pengalaman pribadi yang kami tidak ada di dalamnya, adapun masalah sosok Abu Jihad yang tidak di kenal memang begitu keyataannya sampai hari ini wallahi kami tidak mengenal sosok Abu jihad sebenarnya. Wallahu a’lam.
JAWABAN UNTUK CATATAN KEDUA (dari hal:7-13)
➡Muqawamah mengatakan: Disini kami akan mendatangkan bukti dan saksi akan kedustaan IS sebagaimana permintaan yang di sampaikan oleh Abu Hataf. Berikut saksi-saksi dan bukti bahwasannya IS adalah pendusta (selesai), lantas Muqawamah menyebutkan delapan saksi dan bukti atas kedustaan Daulah menurut anggapannya, kedelapan saksi dan bukti itu adalah;
1.Kesaksian Syaikh Abu Sulaiman Al Muhajir yang bersaksi bahwa Syaikh Al Adnani telah berdusta ketika mengatakan bahwa ISIS tidak pernah memutuskan untuk menyelesaikan masalah perselisihan dengan Jabhah Nushrah kepada Syaikh Ayman Azh zhawahiri.(hal:7-9)
▶Kami katakan: Syaikh Abu Sulaiman seorang ulama senior di Jabhah Nushrah ini berasal dari Australia, saat memberikan kesaksiannya beliau berada di barisan Mujahiddin Jabhah Nushrah yang kala itu sedang berseteru atau terlibat permusuhan dengan Daulah, Tolong ini di camkan!!
Ta’liq :
Sebagaimana penuturan ikhwah Afghanistan kepada Syaikh Abul Mundzir Umar Mahdi Zaidan -Saddadallah Lisanah- yang membersamai Abu Firas As-Suri, mengatakan bahwa ia adalah seorang Sururi tulen dan ia bangga dengan hal itu. Abu Firas tinggal di Peshawar. Bahkan ia menuduh Taliban sebagai antek Amerika. Dan ketika Taliban diserang oleh Amerika, maka ikhwah mengatakan kepadanya “Inilah Taliban sekarang diserang”. Namun Abu Firas balik mengatakan bahwa ini adalah permainan saja yang dibuat oleh AS.
  1. Syaikh Abu Hammam As suri, beliau adalah seorang mujahid senior Al-Qaida (hal:9-10)
▶Kami katakan: Syaikh Abu Hummam As-Suri saat bersaksi beliaupun sedang berada di barisan Ikhwan Jabhah Nushrah yang saat itu sedang bermusuhan atau berseteru dengan Daulah, sekali lagi tolong ini di camkan.
3 dan 4.Syaikh Abu Muhammad Al-Maqdisi, ada dua kesaksian beliau yang disebutkan tentang koresponden  beliau dengan Daulah dan masalah tukar tawanan antara Mujahidah Sajidah Al-Rishawi dengan si murtad Mu’adz.
▶Kami katakan: Syaikh Abu Muhammad Al-Maqdisi adalah juga seteru Daulah sedari awal bahkan sejak Daulah masih di Irak sebagai Daulah Iraq Al-Islamiyyah atau bahkan sejak zaman Syaikh Abu Mus’ab Al-Zarqawi.
Ta’liq:
Sebelumnya kami telah memberikan tentang fakta pembicaraan antara jundi Daulah Islamiyyah dan Al-Maqdisi. Mengenai perseteruan dengan mujahidin, Syaikh Az-Zarqawi pernah mengatakan dan disampaikan oleh Syaikh Zaidan bahwa “Annahu Yazhunna Annahu ya yasyfa min maradhih” ia tidak akan sembuh dari “penyakit”nya.
5.Jamah Ansharul Islam yang mengeluarkan pernyataan resmi akan kedustaan Daulah yang menganggap bahwa Jamaah Ansharul Islam telah bubar dan menggabungkan diri ke dalam Daulah.
▶Jamaah Ansharul Islam berpusat di Irak dengan amir Syaikh Abu Abdillah Asy-Syaafi’i. Syaikh Aiman Azh-Zhawahiri pernah memuji dan berterimakasih kepada Syaikh Abu Abdillah Asy-Syaafi’i dalam satu momen khutbah beliau saat memperingati Enam tahun perang melawan Amerika. Saat mengeluarkan pernyataan yang dimaksud Jamaah Ansharul Islam sedang terlibat perseteruan dengan Daulah bahkan isi pernyataan mereka sangat menunjukkan hal itu.
  1. Artikel berjudul “membantah kedustaan sang pencela Imam Al-Qaida” (hal:12)
▶Kami katakan: tak diragukan lagi bahwa si penulis artikel juga seteru dan bermusuhan dengan Daulah.
7.Kedustaan Daulah akan nasab Amirul mukminin yang menurut dia menjiplak nasab orang lain (hal:12) Muqawamah mempersilakan untuk membaca sebuah artikel yang berjudul “mengangkat kedua tangan untuk menampar Al-Bagdadi”.
▶Kami katakan: Penulis artikelpun adalah seteru Daulah.
Ta’liq:
Ibrahim Amir mengambil dari nukilan Syaikh Turki Benali itu sebelum beliau bergabung dengan Daulah Islamiyyah. Dan itu tidak merubah status sama sekali akan nasab mulia Khalifah Ibrahim Awad Ibrahim Al-Badri As-Samarra’i.
Karena yang mengetahui urusan nasab adalah Ahlul Halli wal Aqdi, dimana semua qodah seperti Syaikh Umar Asy-Syisyani yang berbaiat melihat dan mengetahui nasab Syaikhul Karrar. Bahkan dokumen yang dibocorkan oleh pemerintah Irak memperlihatkan identitas beliau dan kredibilitas beliau dalam akademik. Dan adalah langkah yang pas bagi Syaikh Al-Adnani menyebutkan lima nama khalifah beserta nasabnya dalam deklarasi. Karena menurut tetua Arab, mereka mengenal nasab kabilahnya ketika seorang menyebutkan lima nama beserta nasabnya (ab wa ajdad). Maka, tanyakanlah kepada orang tua-orang tua Samarra, siapakah Awwad Ibrahim Ali Muhammad??
  1. Kesaksian Syaikh Abdul Aziz Al qathari amir Jundul Aqsha yang dipublikasikan oleh media Al ‘awali (hal: 12)
▶Kami katakan: media Al’awali adalah media elektronik yang paling kuat permusuhannya dengan Daulah, jadi yang harus d ketahui dan dicamkam adalah SEMUA SAKSI DAN BUKTI YANG DI AJUKAN OLEH MUQAWAMAH ADALAH SETERU (khusumah) DAULAH..!!
Setelah menyebutkan kedelapan saksi dan bukti yang dia kira tak terbantahkan lagi, Muqawamah dengan bangga menutup catatannya yang kedua ini dengan mengatakan: Sampai di sini apakah sudah cukup saksi-saksi yang engkau INGINKAN wahai Abu Hataf?? Setelah ini apa lagi yang hendak engkau katakan?? Jurus NGELES apa lagi yang akan engkau keluarkan?? Kami hanya berharap setelah di rilisnya catatan ini engkau segera bertaubat dan kembali kepada para ulama dan komandan jihad yang lurus (hal:13,dan ahir dari catatan keduanya, huruf besar dari kami).
▶Kami katakan: Jujur saja catatan kedua Muqawamah inilah yang membuat kami semangat untuk menjawab tulisannya -wallahu a’lam- jika tidak ada catatan kedua ini mungkin kami enggan untuk melayani Muqawamah, kami semangat karena kami ingin berbagi ilmu dengan Muqawamah -insyaaAllah- dengan harapan semoga mereka mau lapang dada ketika jurus andalannya harus terbantahkan, maka kami katakan:
Pertama: ucapanmu wahai Muqawamah…di awal dan di akhir catatanmu yang kedua ini bahwa mendatangkan bukti dan saksi (bagi si penuduh) adalah keinginan kami itu adalah kekeliruan!! Kewajiban mendatangkan bukti dan saksi bagi si penuduh itu adalah ATURAN dan KEINGINAN Syareat, bukan keinginan Abu Hataf !! Camkan itu baik-baik !! jika kalian inginkan dalil baca ulang saja tulisan kami,dan ketahuilah aturan mainnya “Dalil itu mesti di gugurkan dengan Dalil bukan dengan dalih !!”
Ketahuilah bahwa hamba yang fakir ini hanyalah muttabi’ bukan mubtadi’ In sya Allah. Seharusnya yang kalian katakan adalah: untuk memenuhi tuntutan Syareat bahwa kami harus mendatangkan bukti dan saksi atas tuduhan kami kepada Daulah sebagai Khawarij maka kami akan mendatangkan bukti-bukti dan saksi-saksi. Demikian seharusnya bukan untuk memenuhi keinginan Abu Hataf!! Ketahuilah ucapan kalian itu menunjukkan seolah-olah kewajiban mendatangkan bukti dan saksi bagi si penuduh itu tidak ada dalilnya, padahal tidaklah demikian. Lantas siapa mereka yang suka membuat pengkaburan wahai qaum..??
Penyair Arab mengatakan:
                        Jika engkau cela satu kaum dengan sesuatu yang tidak ada padanya…. Maka di sisi Allah dan manusia hal itu sangat besar dosanya…. Jika engkau cela satu kaum yang padamu ada sepertinya…. Maka bagaimana bisa orang buta mencela orang buta…. Bahkan bagaimana orang lain dia cela…. Sementara jika di hitung aibnya lebih banyak dari pada yang dia ingkari dan dia cela….
Kedua:Mudah-mudahan tidak tersamar bagimu bahwa kedelapan saksi yang engkau ajukan mereka semua adalah seteru dan sedang terlibat persengketaan dengan Daulah. Dan kami tegaskan di sini bahwa kami tidak sama sekali meremehkan atau merendahkan para Ulama yang kalian sebutkan di atas dan kami juga tidak menjelekan jamaah-jamaah jihad yang terlibat perseteruan dengan Daulah, bagi kami mereka semua adalah Ulama dan Jamaah-jamaah jihad seperti Al-Qaida dengan seluruh cabangnya di manapun termasuk di Syam (Jabhah Nushrah), Jamaah Ansharuddin, Jundul Aqsha, Katibatul khadhraa’, Ansahrul Islam dll mereka semua adalah jamaah jihad yang memiliki peran besar bagi Islam dan Muslimin.
Apa yang sudah mereka sumbangkan untuk islam dan muslimin adalah alasan yang sangat mencukupi bagi kami untuk kami menahan lisan kami dari mereka -semoga Allah menjaga mereka semua dan menyatukan kalimat mereka dalam satu barisan di bawah Daulah Islam-, tentu yang kami katakan ini berlaku umum dan tidak mutlak bagi setiap individu mereka, ini ucapan kami dan jangan coba-coba kalian selewengkan ke makna yang lain.
Apakah para saksi yang kalian datangkan tersebut adil dan tsiqat? Kami katakan: Na’am mereka adil dan tsiqat, Apakah kesaksian mereka diterima? Kami katakan: Na’am secara umum kesaksian mereka diterima. NAMUN KESAKSIAN MEREKA UNTUK DAULAH TERTOLAK..!! kenapa?? KARENA MEREKA ADALAH LAWAN SETERU YANG SEDANG TERLIBAT PERMUSUHAN DENGAN DAULAH..!! ketahuilah orang itu meskipun adil dan tsiqat kesaksiannya tetap tertolak dan tidak diterima dalam beberapa kondisi:
1.Kesaksian seorang anak atas bapaknya:
Kesaksian seorang anak atas bapaknya tidak dibolehkan oleh AL-Hasan Al-Bashri, Asy-Sya’bi, Zaid bin Ali, Al-Muayyid Billah, Al-Imam Yahya, Al-Imam Malik, Syafi’iyyah dan Hanafiyyah (Nailul Authar 8/336). Meski sebagian ulama membolehkan, namun Jumhur Ulama mengatakan tidak dibolehkan.
قال شيخ الإسلام ابن تيمية قدس الله روحه: ” أَكْثَرُ الْعُلَمَاءِ عَلَى أَنَّ شَهَادَةَ الْوَالِدِ وَشَهَادَةَ الْوَلَدِ لِوَالِدِهِ لَا تُقْبَلُ ” انتهى من “مجموع الفتاوى” (15/ 86(.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah –qaddasallahu ruhah– berkata : “Kebanyakan ulama berpendapat bahwa kesaksian ayah dan anak kepada ayahnya TIDAK DITERIMA” Majmu Al-Fatawa (15/86).
2.Saat ia sedang bermusuhan, maka kesaksiannya untuk musuhnya tertolak, dalil:
حدثنا قتيبة حدثنا مروان الفزاري عن يزيد بن زياد الدمشقي عن الزهري عن عروة عن عائشة قالت قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لا تجوز شهادة خائن ولا خائنة ولا مجلود حدا ولا مجلودة ولا ذي غمر لأخيه
▪Dari Ummul Mukminin Aisyah beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda: Tidak di perbolehkan kesaksian Laki-laki dan perempuan yang khiyanat juga yang dicambuk karena had demikian pula tidak diterima kesaksian orang yang memiliki permusuhan (Sunan At tirmidzi:2298).
▪Dari Abdurrazzaq ia berkata: telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Ayyub dari Muhammad ia berkata: Aku telah mendengar Qadhi Syurih berkata: Aku tidak memperbolehkan atasmu kesaksian musuh (Mushanaf Abdurrazzaq  Ash shan’ani 15371)
▪Al-Imam Asy syafi’i berkata: Tidak di perbolehkan kesaksian seorang laki-laki kepada yang lain meskipun dia ADIL jika di antara mereka ada permusuhan (Syarah Sunan At Tirmidzi Tuhfatul Ahwadzi Bab Ma Ja Fi Man la Tajuzu Syahadatuhu).
Lihat sumua dalam (Nushrah Lid Daulah Al-Madhluumah, Syaikh Abu Abdirrahman Ibni Adam, hal:16)
Demikian dalil-dalil yang menunjukkan bahwa kesaksian orang kepada lawan seterunya meskipun adil dan Tsiqat tidaklah diterima, dan saksi-saksi yang Muqawamah ajukan untuk mendukung tuduhannya kepada Daulah semuanya adalah Seteru Daulah sehingga meskipun mereka adil dan tsiqat tetap saja kesaksiannya tidak bisa di terima, demikian aturan Syareat yang kita harus tunduk kepadanya, silakan saja Muqawamah dan yang lain menilai kami ngeles atau kami perpijak dengan dalil dan penjelasan para Imam ummat. Di sini ada tiga pilihan untuk merka: pertama;menerima dan tunduk kepada dalil lantas mencabut segala tuduhannya kepada Daulah. Kedua;bersikukuh dengan pendiriannya menuduh Daulah dan menolak dalil-dalil yang kami bawakan. Ketiga:mencari dalil pembanding untuk dalil-dalil yang kami bawakan yang bisa menguatkan tuduhannya dan ini adalah kekeliruan,kenapa?? Karena mereka sudah menetapkan hukum terlebih dahulu baru mencari dalil  untuk mendukungnya!! Maka perhatikanlah.. Wallahu a’lam bi sawwab.
Ta’liq :
Apalagi kesaksian ada bantahannya dari Daulah Islamiyyah seperti kesaksian Ibrahim Al-Mashri, Abu Syu’aib Al-Mashri (beliau juga sudah berlepas diri dari mencela Daulah Islamiyyah https://www.youtube.com/watch?v=6w0mNZz7S7E ), Abu Abdillah Asy-Syami dan lain-lain. Terakhir adalah kesaksian Syar’i Abu Dzar Al-‘Iraqi yang mereka sebarkan pada situs mereka namun mereka diam seribu bahsa setelah ketahuan bahwa kesaksian yang dibuat oleh Jabhah Nushrah grup Abu Mariyah adalah di bawah tekanan dan paksaan untuk berdusta menyerang Daulah Islamiyyah ( http://daulahislamiyyah.com/2014/09/video-pengakuan-abu-dzar-al-iraqi-hakikat-kesaksian-dusta-jabhah-jaulani-2/ ). Dan masih banyak lagi kesaksian. Afala Ta’qilun?
JAWABAN CATATAN KETIGA (13-29)
➡Muqawamah berkata:Pada poin ini Abu hataf sepertinya sedikit kebingungan dalam memahami perkataan Abu Jihad Al-Indunusiy yang mengatakan tidak memerlukan pengakuan IS apakah mereka BERMANHAJ Kawarij atau tidak (hal:14,huruf besar dari kami)
▶Kami katakan:
Pertama: Wahai Muqawamah…Wallahi Abu Jihad tidak mengatakan seperti apa yang engkau nisbatkan padanya, yang Abu Jihad katakan adalah: Kita tidak membutuhkan klaim mereka bahwa mereka adalah Khawarij atau bukan Khawarij (tulisan Abu Jihad hal:7),perhatikanlah “Khawarij atau bukan Khawarij” demikian secara mutlak bukan sekedar mengatakan “bermanhaj Khawarij” seperti katamu!! Ketahuilah sangat jauh berbeda antara “Khwarij” dengan “bermanhaj Khawarij”, Setiap Khawarij pasti bermanhaj Khawarij namun tidak mesti orang yang bermanhaj Khawarij dia Khawarij,yang satu mutlak dan yang satu lagi masih membutuhkan pembicaraan, wallahu a’lam.
Kedua: adapun tuduhanmu bahwa kami sedikit kebingungan dalam memahami perkataan Abu Jihad sebaiknya kalian cermati lagi ucapan Abu Jihad mudah-mudahan setelah itu anggapanmu berubah,mahlan…jangan tergesa-gesa.
➡Muqawamah mengatakan:Walaupun Daulah tidak mengaku sebagai Khawarij,atau tidak mengaku Mengadopsi faham khawarij,namun ketika perbuatan dan perkataan mereka sesuai dengan MANHAJ Khawarij. Maka mereka tetap dikatakan Khawarij (hal:14’huruf besar dari kami).
▶Kami katakan: Lihatlah ucapanmu wahai Muqawamah…bukankah engkau sendiri mengatakan bahwa untuk dikatakan Khawarij standarisasinya adalah kesesuaian MANHAJ?! bukan cara berkata dan berbuat, menyimpulkan suatu hukum dan kecerobohan serta kebodohan seperti yang di katakan oleh Abu Jihad?! Bukankah Abu Jihad itu keliru dengan anggapannya itu?! Kalian selalu memiliki jalan keluar untuk kesalahan orang yang setipe dengan kalian tapi kamus tersebut tidak berlaku untuk orang yang berseberangan dengan kalian, Subhanallah…jadi yang benar –in sya Allah- dalam masalah ini adalah bahwa standarisasi seorang individu atau kelompok sah disebut Khawarij adalah manakala yang bersangkutan telah mengadopsi dan menyepakati Ushulul manhaj dan Aqidah Khawarij. Dalilnya sudah kami utarakan dalam bantahan kepada Abu Jihad. wallahu a’lam bi sawwab.
➡Muqawamah mengatakan: Sebelum kita membahas permasalahan ini,apakah IS sudah layak dikatakan sebagai Khawarij atau bukan, maka terlebih dahulu kita akan melihat beberapa kesaksian mengenai berbagai kelakuan IS berikut  ini (hal:15),kemudian Muqawamah menyebutkan  tujuh kesaksian dari berbagai pihak yaitu:
1.Syaikh Abu Faras As suri,beliau adalah salah satu petinggi Jabhah Nushrah dan saat ini sebagaiJubir resmi Jabhah Nushrah.
2.Syaikh Abu Humam As suri,beliau juga petinggi di Jabhah Nushrah
3.Jamaah Ansharul Islam,sudah berlalu tentang siapa mereka
4.Syaikh Shalahuddin Asy-Syisayni Amir Jamaah Muhajirin wal Anshar
5.Syaikh Abdul Karim krimsky,Wakil amir Jamaah Muhajirin wal Anshar
6.Tim Muqawamah media di Suriah(Alleppo dan Idlib)
7.Ustadz Mantan JAT yang sudah keluar dan membentuk JAS.
▶Kami katakan:Semua kesaksian yang disebut ada dalam hal:15-24,dan kesaksian mereka semua berkisar tentang pembunuhan atau pembantain yang dilakukan Daulah kepada masyarkat sipil dan mujahiddin. Maka tanggapan kami: pertama:Untuk kesaksian Syaikh Abu Faras, Syaikh Abu Hammam, Jamaah Ansharu Islam, Tim Muqawamah dan sang Ustadz (majhul) semua tertolak dan batal karna mereka adalah seteru Daulah. Walaupun mereka adil dan tsiqat,inilah aturan syar’i yang kita harus tunduk dan terima,tidak bisa di gugurkan kecuali dengan dalil bukan dalih!!
Kedua:Untuk kesaksian Syaikh Shalahuddin tidak ada kaitannya dengan tuduhan Khawarij atau tuduhan telah berdusta yang di alamatkan ke Daulah,Syaikh sendiri tidak ada permusuhan dengan Daulah,sementara untuk Syaikh Abdul karim beliau juga tidak ada permusuhan dengan Daulah,adapun kesaksian beliau bahwa Daulah banyak membunuh masyarakat sipil ini belum cukup untuk memvonis Daulah sebagai Khawarij.Ketiga:Apapun dan bagaimanapun kesaksian mereka di atas sesungguhnya mereka tidak pernah -wallahu a’lam- menuduh Daulah sebagai Khawarij secara Sharikh KECUALI Muqawamah yang mereka memang pendengki ghulat kepada Daulah!! Adapun Ustadz (majhul) kami tidak tau apakah beliau memvonis Daulah sebagai Khawarij atau tidak.
Demikian kondisi saksi-saksi yang untuk kedua kalinya di ajukan oleh Muqawamah dalam rangka membangun dan mengokohkan pendiriannya yang batil,dari di ulang-ulangnya saksi yang sama tersebut ada indikasi -wallau a’lam- mereka itu tidak faham akan kaidah bahwa “kesaksian orang yang sedang bermusuhan tidaklah di terima meskipun dia itu adil dan tsiqat”, atau mungkin mereka punya dalil pembanding atas kaidah tersebut?! Wallahu a’lam kita tunggu saja mereka akan bilang apa,apakah akan membantah dalil dengan dalil atau akan ngeles (meminjam istilah Muqawamah) dari dalil dan mencari-mencari dalih,atau akan tunduk kepada dalil dan menarik semua tuduhannya kepada Daulah untuk kembali kehukum asal yaitu:terbebasnya Daulah dari semua tuduhan.
➡Muqawamah mengatakan:Jika perilaku Jamaah Daulah ini telah kita ketahui melalui saksi-saksi dan bukti-bukti yang ada,maka disini ada sebuah pemaparan yang SANGAT BAIK dari 2 orang Ulama pemikir Islam (Syaikh Dr.Hani As sibai dan Syaikh Dr.Thariq Abdul Halim) dalam menjelaskan bahwasannya IS memanglah sebuah kelompok Khawarij modern saat ini (hal:24)
▶Kami katakan:Pertama:Dan telah di ketahui wahai Muqawamah…bahwa semua kesaksian dan bukti yang kalian ajukan adalah tertolak dan gugur tidak bisa dan tidak sah menjadi bukti,dan ini berdasarkan kaidah Syar’i bukan sekedar hanya ngeles,sehingga yang berlaku adalah hukum asal yaitu terbebasnya Daulah dari segala tuduhan. Kedua:katakanlah saksi-saksi yang kamu ajukan di terima maka apa yang mereka persaksikanpun tidak atau belum cukup untuk memvonis Daulah sebagai Khawarij karna seperti katamu sendiri untuk di sebut Khawarij saratnya adalah kesesuwaian manhaj!! Sementara manhaj dan aqidah Khawarij itu bukan hanya seperti yang mereka persaksikan (mengkafirkan dan membunuh kaum muslimin),bahkan para saksi yang kalian ajukan mereka sendiri tidak kami dapatkan -wallahu a’lam- memvonis daulah sebagai Khawarij KECUALI kalian (Tim Muqawamah). Ketiga:adapun dua Syaikh yang kalian sebutkan fatwa dan pembahasannya secara panjang lebar juga tidak bisa di terima minimal karna tiga alasan:
  1. Keduanya adalah di antara seteru Daulah yang paling kuat,sehingga meskipun adil dan tsiqat tetap saja kesaksiannya tidak di terima.
  2. Tidak terpenuhinya satu sarat di antara dua sarat untuk berfatwa yaitu faham waqi’ dan ilmu, Ma’lum bahwa mereka tinggal di Inggris (untuk Syaikh Abdul Halim kami tidak tau beliau domisili di mana),bagaimana mereka akan mengerti secara mendetail waqi’ di Irak dan Syam sebagai pusat Daulah yang mereka fatwakan sebagai Khawarij sementara merka sendiri tinggal di Inggris di bawah jaminan keamanan negara Nashrani yang menjadi salah satu promotor utama dalam memimpin kualisi Ahzab melawan Daulah?! Tentu jawabannya dari laporan orang lain,pertanyaannya orang lain yang melaporkan pada mereka tentang kondisi Daulah itu siapa?!Pendukung Daulah apa penentang Daulah?!
  3. Kaidah yang di sebutkan dua Syaikh di atas menyelisihi dalil-dalil yang telah di sebutakan para ulama bahwa standarisasi untuk bisa di sebut Khawarij adalah dengan mengadopsi dan menyepakati Ushulul Manhaj dan Aqidah Khawarij itu sendiri,dan kami sudah sebutkan dalil dan ucapan-ucapan ulama dalam hal ini di bantahan kami kepada Abu Jihad.
Demikian di antara alasan tertolaknya kesaksian dan Fatwa dua Ulama yang di sebutkan oleh Muqawamah,danKami katakan:lihatlah kaum itu…ketika ada tulisan atau Fatwa atau pernyataan yang berisi menyerang,menuduh dan menjatuhkan Daulah mereka segera katakan sebagai Pemaparan yang sangat baik..!! Penjelasan yang terang benderang..!! Pembahasan yang gamblang..!!Dan pujian-pujian setinggi langit lainnya yang mereka inginkan,namun di saat ada yang mengkritisi tulisan atau Fatwa atau pernyataan pihak yang menyerang Daulah mereka mengejek kritikan itu dengan mengatakan: tulisan yang Amburadul..! Penuh kebodohan..!! Pengkaburan..! mengikuti hawa nafsu..!! Dan ejekan-ejekan lain yang mereka inginkan,Subhanallah…demikianlah ahlaq mereka,mereka meminta kami untuk bersikap adil namun pada waktu bersamaan mereka tidak bersikap adil,merka mengingatkan kami dengan Surat Al muthaffifin:1-6,namun di saat bersamaan sepertinya ayat tersebut sangat cocok untuk mereka sendiri,Subhanallah…mereka menuduh Daulah Khawarij padahal sebagian besar pihak-pihak yang mereka jadikan saksi saja tidak menuduh Daulah sebagai Khawarij,Subhanallah … Mereka kadang mengaku sebagai Al-Qaida padahal Al-Qaida dengan seluruh cabang-cabangnya(sumal,yaman,al jazair dan india) TIDAK memvonis Daulah secara sharikh dan mutlak sebagai Khawarij!! Aduhai seandainya mereka mau mencukupkan diri dengan mengikuti Al-Qaida dalam berselisih tentu hal itu lebih terhormat bagi mereka. Wallahu a’lam bisawwab.
➡Muqawamah berkata:Jadi untuk dapat mengambil kesimpulan bahwa IS adalah Khawarij tidak perlu BERBELIT-BELIT sebagaimana yang di katakan oleh Abu Hataf di dalam risalah bantahannya (hal:27)
▶Kami katakan:Wahai Muqawamah…kamu mengulangi lagi kesalahanmu,ketahuilah cara yang hamba faqir ini sampaikan yang engkau anggap berbelit-belit sesungguhnya adalah cara yang diajarkan oleh para Ulama Ummat bukan hasil rekayasa Abu Hataf,tidakkah engkau malu dengan ucapanmu itu wahai fulan..?! Subhanallah…bukankah kami telah tunjukkan dalil dan penjelasan para Ulama yang mana semua kami nukil juga dari kitabnya Ulama?! Subhanallah…dalil bil dalil wahai fulan..!! Jangan dalil kalian bantah dengan dalih!! Jadi Wallahi kaidah itu bukan kata Abu Hataf,tapi kata Ulama!! Dan Wallahi kaidah itu tidaklah berbelit-belit,maka hati-hatilah dengan ucapanmu karna ucapan seseorang itu bisa menjadi indikasi sejauh mana ahlaqnya. Wallahu a’lam.
➡Muqawamah mengatakan: Semua SEPAKAT bahwa,siapa yang membunuh Muslim dengan menyebutnya Kafir adalah Khawarij (hal:28,huruf besar dari kami)
▶Kami katakan: “Semua” yang kalian maksut siapa wahai Muqawamah?! Siapa yang sepakat bahwa siapa Membunuh Muslim dengan menyebutnya Kafir adalah Khawarij?! Coba terangkan kepada kami tentang kisah Sahabat Jalil Usamah bin Zaid yang telah membunuh orang yang mengatakan Laailaahaillallah hanya karna dhan(prasangka) dan kisah ini ada dalam Shahih Muslim,terangkan juga kepada kami kisah Khalid bin Al-Walid yang serupa dengan kisah Usamah,Subhanallah…dalil wahai kaum..!! Kalian katakan SEMUA SEPAKAT ini adalah klaim adanya ijmaa’!! Siapa yang mengatakan demikian wahai fulan?! Hati-hatilah dengan ucapanmu. Harus di bedakan antara TA’SHILUL ILMI dan TANZILUL HUKMI FIL WAQI’ ,orang yang pada dasarnya tidak mengkafirkan muslim lantas dalam satu waktu membunuh muslim karna dianggapnya kafir maka orang ini bukanlah Khawarij, tapi dia itu adalah orang yang keliru dalam menerapkan hukum!! Tapi jika orang sudah sedari awal memang meyakini bahwa orang Islam itu hukum asalanya adalah kafir (keyakinan Khawarij) dia membunuh atau tidak membunuh muslim maka dia inilah yang memiliki kemungkinan sebagai Khawarij!! Silakan baca penjelasan Syaikh Abu Abdirrahman dalam kitab beliau “Nushrah Li Ad daulah Al madhluumah”. Wallahu a’lam bi sawwab.
➡Muqawamah berkata: Untuk membahas lebih jelasnya akan keadaan IS pada hari ini,silakan merujuk kepada risalah-risalah berikut ini (hal:28),lantas Muqawamah menyebut 13 tulisan atau ceramah yang sudah di terjemahkan dari pihak-pihah seteru Daulah,yaitu:
1.Dua tulisan Syaikh Abu muhammad Al maqdisi 2.Empat dari Syaikh Abu qatadah Al filisthini 3.Satu dari Syaikh Hani As sibai 4.Dua dari Syaikh DrThariq Abdul Halim 5.Satu dari Syaikh Abu Mu’adz Nuruddin Nafi’ah 6.Satu dari Abu Hasan Al kuwaiti 7. Satu dari Abu mariyah Al qahthani 8.Satu dari Dr.Ayman Al balawi,dan 9.Tiga lagi tanpa nama (hal:28)
▶Kami katakan:Silakan saja di baca tulisan-tulisan yang disodorkan Muqawamah di atas, bagi kami nggak masalah bahkan bagus-bagus saja, karna jika kita sudah memahami kaidah tuduh menuduh yang kami jelaskan di bantahan kami untuk Abu Jihad dan tulisan ini, In sya Allah kita akan bisa menentukan sikap yang tepat untuk menyikapi tulisan-tulisan di atas.
Kemudian di sini kami ulang bahwa sesungguhnya secara umum dan khusus orang-orang di atas telah dibantah,artinya tidaklah setiap tuduhan yang di arahkan ke Daulah kecuali selalu di bantah. Ini yang kadang sebagian Ikhwah tidak tahu, maka di sini kami akan sebutkan –in sya Allah- tulisan yang membantah secara kusus orang-orang di atas atau secara umum membantah isi tulisannyan:
1.Ar-Raddu ala bayaani Al maqdisi, Syaikh Abu Umar Al-Hananbali,berisi bantahan kusus untuk Syaikh Al maqdisi
2.Ya Maqdisi laa takun ukadzdzib min Al arabiyyah,Syaikh Ahmad Bawadi,berisi bantahan khusus untuk Syaikh Abu muhammad Al-Maqdisi
3.Fatawa wa Ahkaam min waraai Al-Qudhbaan,Syaikh Ahman Bawadi,berisi bantahan khusus untuk Syaikh Al-Maqdisi dan Abu qatadah Al filisthini
4.Al-Ifaadah fir Raddi ala Abi Qataadah,Syaikh Abu Sufyaan Turki bin MubaaraK Al bin’ali, berisi bantahan kusus Untuk Syaikh Abu Qatadah Al filisthini
5.Qadzaaif Ad-Daulah Al-Islaamiyyah fi shaddi As sihaam Al maqdisiyyah,Syaikh Abu Ubaidah Asy-Syinqithi, Berisi bantahan kusus untuk Syaikh Abu Muhammad Al-Maqdisi.
6.Indamaa yanqushu Al-Maqdisi ghashlahu,Syaikh Abu Khabbab Al-Iraaqi,berisi bantahan khusus untuk Syaikh Abu Muhammad Al-Maqdisi
7.Al-Jaami’ Al-Mufiid,kumpulan tulisan-tulisan Syaikh Abu Mu’ab Al-Atsari,berisi bantahan kepada Syaikh Al Maqdisi, Abu qatadah dll
8.Ash-Shaarimu Al-Battar fi Nushrati Al-Khaliifah Abi bakar Al karrar,Syaikh Abu Ubaidah Asysyinqithi, berisi bantahan khusus untuk Syaikh Abu Qataadah Al-Filisthini.
9.Sallul Husaam difaa’an an Daulati Al-Islaam,Syaikh Abu Umar Al hanbali,ada tiga seri berisi bantahan khusus Untuk Syaikh Abu qatadah,Hani As sibai dan Thariq Abdul Halim serta Al maqdisi
10.Ar-Raddu ala bayaani A-Maqdisi,Syaikh Abu Al-Mundzir  Umar Mahdi  Zaidan, berisi bantahan khusus untuk Syaikh Al maqdisi
11.Ar raddu ala bayaani Al-Maqdisi Al-Akhirah,Syaikh Abu Mu’adz Al anshari,sama seperti No:10
12.Syaikhi Al asbaq Hadza firaaqu baini wa bainik,Syaikh Abu Humaam Turki bin’ali,berisi bantahan khusus untuk mantan gurunya dulu Syaikh Al-Maqdisi.
Dan masih banyak lagi sebenarnya yang kami bisa sebutkan, namun contoh di atas kami kira sudah sangat cukup sebagai bukti bahwa Daulah tidak membiarkan begitu saja saat kehormatannya di langgar,jadi kami ulang untuk para Ikhwah Manhaj…tenanglah dan tetap yakinlah antum semua karna sederas apapun subhat yang mereka arahkan ke Daulah, InyaaAllah selalu ada jawabannya.
Ta’liq:
Kami tambahkan link khusus dari Syaikh Abul Mundzir Umar Mahdi Zaidan, muhadhorotnya dalam mengomentari setiap peristiwa yang berkaitan dengan Syam https://archive.org/details/Jbha.Islmia.Syrai .
➡Muqawamah mengatakan:Namun kita katakan juga,taruhlah pendapat yang benar seperti yang dikatakan oleh Abu Hataf dalam bantahannya (hal:28)
▶Kami katakan: yang dimaksud Muqawamah “pendapat yang benar” adalah bahwa standar penilaian orang atau kelompok sah di sebut sebagai Khawarij adalah kesesuaian Manhaj yang bersangkutan dengan Manhaj Khawarij,dan ini bukan kata Abu Hataf tapi sesuai dengan dalil serta penjelasan para Ulama dan Muqawamahpun setuju dengan kaidah ini (lihat hal:14 dari tulisannya) Anehnya sekarang Muqawamah malah bilang “Taruhlah pendapat yang benar seperti yang di katakan oleh Abu Hataf” padahal pendapat itu juga pendapatnya, walahu a ‘lam sepertinya Muqawamah ini belum benar-benar faham persoalan. Mereka meyakini sebuah prinsip tapi tidak konsisten dengannya,ataukah meraka ini sedang keseleo pena (bukan keseleo lidah) saat menulisnya (bukan mengucapkannya)?? Sekali lagi Wallahu a’lam bi sawwab.
➡Muqawamah mengatakan:Sampai catatan ketiga ini kita sudah menghadirkan bukti-bukti dan saksi-saksi sebagaimana yang diinginkan oleh Abu Hataf, yang mana saksi-saksi dan bukti-bukti tersebut menunjukkan secara pasti bahwasannya benar IS adalah pendusta dan Khawarij (hal:29)
▶Kami katakan:Sekali lagi Wahai Muqawamah..fahamilah bahwa mendatangkan bukti dan saksi bagi penuduh bukan sama sekali keinginan Abu Hataf!! Demi Allah kalian ini belum faham juga..!!!!! Ketahuilah itu keinginan Syareat..!!!!! dan Abu Hataf menuntut kalian dengan apa yang di tuntut dari kalian oleh Syareat,jadi jangan coba-coba mengkaburkan persoalan!!! Akui dulu bahwa kaidah itu dari Syareat!! kalau tidak bantahlah kaidah itu dengan dalil jika kalian mampu!!Jangan kalian katakan “sebagaimana yang di inginkan Abu Hataf” seolah-olah kaidah itu tidak pernah ada dalam Syareat,ini adalah pengkaburan wahai kaum..!! Subhanallah…
Kemudian anggapanmu bahwa bukti-bukti dan saksi-saksi yang kamu sebutkan menunjukkan secara pasti bahwa Daulah benar sebagai pendusta dan Khawarij,kami bertanya: bagaimana dengan kaidah yang kami sebutkan dari dalil dan penjelasan para Ulama Ummat bahwa “kesaksian musuh kepada musuhnya adalah tertolak meskipun si saksi adil” mau di kemanakan kaidah itu?! Bukankah saksi-saksi yang kalian ajukan adalah dari kalangan yang sedang bermusuhan dengan Daulah?! Adapun yang tidak bermusuhan kesaksiannya tidak ada kaitannya dengan kedustaan atau keKhawarijan Daulah dan juga bukankah kebanyakan saksi yang kalian ajukan juga tidak memvonis Daulah sebagai Khawarij, kecuali beberapa pihak termasuk kalian?!
Sampai disini tanggapan kami untuk catatan ketiga Muqawamah dan silakan pembaca menilai sendiri apakah kami memiliki dan bersandar kepada dalil atau tidak saat kami membangun keyakinan kami bahwa Daulah itu bukan Khawarij bukan pula pendusta. Sebaliknya silakan lihat apakah mereka yang menuduh Daulah sebagai Khawarij dan pendusta apakah mereka membangun atas tuduhannya dengan dalil atau dengan dalih.
JAWABAN UNTUK CATATAN KE EMPAT (hal:29-30)
▶Kami katakan:Di catatannya yang ke Empat ini Muqawamah meributkan tentang Majalah DABIQ edisi 6, yang Mana di edisi tersebut DABIQ menjadikan Cover depan judul tulisan Syaikh Abu Jarir Asy syimali yang berjudul ” Al-Qaida Waziristan sebuah kesaksian dari dalam” di mana dalam tulisannya itu Syaikh Abu Jarir menceritakan perjalanan beliau dan jamaah beliu serta keyakinan beliau dan jamaah beliau saat itu tentang Al-Qaida.
Umumnya dan Syaikh Usamah bin Ladin khususnya bahwa Al-Qaida itu menurut beliau berfaham Irjaa’. Berangkat dari situlah mereka menuduh Daulah bahwa Daulah telah menganggap Syaikh Usamah sebagaj Gembongnya Murjiah. Mereka mendasarkan tuduhan itu dari tulisan Syaikh Abu Jarir Asy syimali yang ada di majalah DABIQ tersebut,nah…karna majalah DABIQ adalah majalah resmi Daulah maka berarti Daulah pun telah menyetujui isinya sehingga apa yang di katakan Syaikh Abu Jarir berarti juga dikatakan Daulah.
Demikian singkatnya dan untuk lebih jelasnya bagi yang ingin tahu hakekat sebenarnya silakan baca Majalah tersebut yang setahu kami telah diterjemahkan oleh Ikhwah di MUSTAQBAL, in syaa Allah akan diketehui bahwa Syaikh Abu Jarir itu sedang menceritakan perjalanan diri dan jamaahnya yang dipimpin oleh Syaikh Abu Mu’ab Al zarqawi yang tidak bergabung dengan Al qaida saat itu di karenakan mereka beranggapan bahwa Al qaida itu Irja’i,jadi itu adalah anggapan Syaikh dan jamaahnya dahulu jauh sebelum berdirinya Daulah Islam Iraq apalagi Daulah Khilafah!! Lantas bagaimana cerita masa lalu orang lain di ematkan kepada Daulah yang lahir jauh setelah cerita itu terjadi?! Oleh karna itu saat orang-orang rame menuduh Daulah dengan berbekal tulisan Syaikh Abu Jarir di Majalah DABIQ Syaikh Ma’mun Hatim mengeluarkan penjelasan bahwa Syaikh Abu Jarir itu hanya mewakili dirinya dalam tulisan tersebut,bahkan Syaikh Abu Maisarah Asy syami sampai menantang mubahalah bagi siapa saja yang menuduh Daulah telah menganggap Syaikh Usamah dan Al qaida sebagai murjiah..!! Jadi tuduhan bahwa Daulah telah menganggap Syaikh Usamah sebagai Gembong murjiah atau bahkan telah mengkafirkan Syaikh Usamah ini adalah tuduhan Dusta..!! Lihat dan dengarkan saja kembali ceramah Syaikh Abu Muhammad Al adnani yang berjudul “UDZRAN AMIRAL QAIDA” dengarkan saja di awal-awal ceraman beliau apa yang di katakan Syaikh Al adnani kepada Syaikh Usamah Bin Ladin,maka itulah sandarannya. Wallahu a’lam bi sawwab.
Ta’liq:
Na’am ya Syaikh. Syaikh Abu Jarir Asy-Syimaly, yang tulisannya dinukil dalam majalah DABIQ edisi  itu adalah menceritakan perjalanan hidup dan jamaahnya mengapa mereka tidak membaiat Al-Qaidah pada saat itu. Dan beliau menjelaskan Syaikh Abu Mush’ab juga tidak membaiat Syaikh Usamah pada saat itu. Itu karena mujahidin Arab masih menganggap Saudi sebagai ulil amri. Maka, itu hal yang wajar dalam fase seseorang. Apalagi ketika ia sudah rujuk. Fase Syaikh Usamah nini juda diceritakan oleh Syaikh Abu Mush’ab As-Sury “Da’watul Muqowamah Al-Islamiyyah Al-‘Alamiyyah” yang diterjemahkan sebagian oleh Penerbit Jazeera Solo dengan judul Perjalanan Gerakan Jihad hal 84. Silahkan lihat di link berikut :
benarkah-syaikh-usamah-murjiah

JAWABAN CATATAN KELIMA (hal:30-40)
➡Muqawamah berkata: TUDUHAN PERTAMA: (hal:30) Lantas Muqawamah mengutip ucapan kami yang di anggapnya sebagai tuduhan yaitu: “siapa yang bersikap mesra kepada sipir penjara Thaghut!! Siapa yang suka olah raga bareng dengan mereka dan sholat di belakang mereka(selesai ucapan kami yang di kutip Muqawamah)
➡Muqawamah berkata:TUDUHAN KEDUA:”tanyakan siapa yang keluar menyambut Tim BNPT Thaghut, bersalaman bahkan berpelukan dengan mereka,bercengkrama sambil makan-makan dan berahir dengan foto bersama”(hal:31,huruf besar dari kami)
➡Muqawamah berkata:TUDUHAN KETIGA:”kemudian tanyakan bagaimana sikap dan perlakuan mereka  kepada para Ikhwah pendukung Daulah,tanyakan apakah kaum itu adalah tetangga yang baik atau tetangga yang jahat (hal:32,huruf besar dari kami)
➡Muqawamah berkata:TUDUHAN KEEMPAT:”ketahuilah Ikhwan…Thaghut itu tidak akan pernah salah dalam  memilih kawan dan lawan,maka tanyakan kepada siapa pihak LP menyarankan untuk dekat dan belajar kepada Ikhwan yang baru di layar ke LP tersebut,kepada pendukung Daulah atau kepada pendengki Daulah” (hal:33,huruf besar dari kami)
➡Muqawamah berkata:TUDUHAN KELIMA:”kami pernah bersama dalam tempo lama sebelum ahirnya kami dibuang ke NK oleh para Thaghut durjana di permisan yang jauh dari mana-mana,sementara mereka di ibu kota di dalam penjara yang seolah-olah bukan penjara. Bila Ramadhan tiba mereka mendapatkan dana puluhan juta mereka makan apa saja yang mereka suka,semua tersedia bahkan sampai sisa-sisa!! Sedangkan Santoso di sana…SANTOSO di sana wahai Ikhwan….! demi Allah SANTOSO di sana…!! siapa yang peduli dengannya?!!! Merekalah kaum yang dulu mengaku sebagai Ustdz dan komandan serta Amirnya” (hal:33,huruf besar dari kami)
▶Kami katakan: Dicatatannya yang terakhir ini Muqawamah menyerbu kami dengan tuduhan-tuduhan bahwa kami telah menuduh,bahkan tukang fitnah sejati!! (lihat hal:33) Lihat ucapannya “Tuduhan Pertama” lantas dia membawakan ucapan kami yang dianggapnya sebagai tuduhan. Maka silakan dinilai apakah ucapan kami itu bentuk kalimat tuduhan atau kalimat pertanyaan???? Di mana nilai tuduhan dari kalimat:(SIAPA YANG BERSIKAP MESRA KEPADA SIPIR PENJARA THAGHUT!! SIAPA YANG SUKA OLAH RAGA BARENG DENGAN MEREKA DAN SHOLAT DI BELAKANG MEREKA), apakah itu kalimat tuduhan atau pertanyaan wahai kaum?! Atau kalianlah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas sehingga kalian harus SEWOT?! seharusnya kalian itu introspeksi diri bukan malah NGELES (meminjam istilah kalian) kesana kemari.
Kami kan hanya bertanya tanpa memastikan fulan dan fulan tapi kalian malah tuduh kami telah menuduh dan tukang fitnah. Silakan periksa dan teliti kembali semua ucapan-ucapan kami di atas apakah bernada tuduhan dan fitnah atau tidak. Sangat mengherankan kami baru bertanya kalian sudah menyimpulkan kesana kemari semau kalian sendiri. Ketahuilah bahwa kami baru bertanya belum membahas hukum perbuatan-perbuatan di atas. Tapi anehnya kalian sudah mengeluarkan dalil ini dan itu untuk membela diri seolah-olah memang kalianlah pelakunya. Jadi kalau memang kalian pelaku dari perbuatan-perbuatan di atas, ya akui dulu baru kita bicarakan apa hukumnya kalau memang perlu dibicarakan, bagaimana?!
Masalah Akh Atha’ yang dipukul sampai darahnya tumpah, apakah itu benar?! Kalau benar kami kan minta tanyakan alasannya apa?! Apakah karna Akh Atha’ mencuri HP fulan atau karena pernah mau meracuni fulan atau karena sebab lain. Misalnya karena sebab secuil makanan mungkin atau karna si pemukul marah karna foto bersama mereka dengan BNPT terexpos di internet dan mereka menyangka yang mengexpos Akh Atha’ atau karna sebab lain?! ya..silakan ditanya saja apakah Ahk Atha’ yang mencuri Hp dan berniat membunuh fulan atau orang lain yang setipe dengan kalian. Silakan ditanyakan apakah pemukulan Akh Atha’ sepaket dengan masalah pencurian Hp dan rencana peracunan atau ketiganya adalah masalah yang berbeda latar belakangnya dan tidak saling terkait. Awalnyakan Abu Jihad menuduh kami suka menumpahkan darah, kami bertanya yang menumpahkan darah duluan itu siapa?!
Na’am wahai Muqawamah… Kami kira sampai di sini saja kami menanggapi tuduhan-tuduhan kalian di catatan kalian yang ke lima ini. Selebihnya biarlah para pembaca yang menilai sendiri siapa yang sebenarnya tukang tuduh dan tukang fitnah itu. Kami juga tidak terlalu berhajat untuk membela diri, karena yang kami inginkan dari tulisan kami saat membantah Abu Jihad dan kalian adalah untuk membela kehormatan Daulah Islam dari tuduhan-tuduhan kalian yang kami pandang kelewatan dan menyesatkan baik bagi Ummat terlebih lagi bagi kalian.
Ya, menyesatkan kaerna kalian tidak membangun tuduhan-tuduhan kalian di atas kaidah yang benar!! Dan kami sudah tunjukkan bukti-buktinya. Pertama Abu Jihad keliru saat menjadikan cara berkata dan berbuat,  menyimpulkan suatu hukum serta kecerobohan dan kebodohan sebagai tolak ukur untuk menghukumi orang sebagai Khawarij. Ppadahal seharusnya tolak ukurnya adalah kesesuaian Ushulul manhaj dan Aqidah.
Kedua dia juga keliru lagi saat tidak mendatangkan bukti-bukti dari tuduhannya. Padahal seharusnya bagi si penuduh itu harus mendatangkan bukti. Kemudian kalian mencoba menolong Abu Jihad dengan mendatangkan bukti-bukti dan saksi-saksi. Namun sayang sekali sepertinya kalian belum faham bahwa di antara syarat saksi itu di terima kesaksiannya adalah manakala si saksi tidak sedang berseteru atau tidak sedang terlibat permusuhan dengan pihak yang ia persaksikan. Dan kami telah tunjukkan dalil-dalilnya. Sementara saksi-saksi yang kalian datangkan kebanyakan adalah para seteru Daulah.
Adapun yang bukan seteru kesaksian mereka tidak sama sekali ada kaitannya dengan tuduhan kalian lebih-lebih mereka sendiri pun tidak menuduh Daulah sebagai Khawarij!! Tidak seperti kalian yang membawa kesaksian mereka lantas membangun di atasnya tuduhan!! Aneh bin ajaib…kalian lebih senang mengikuti Al-Harari dari pada Azh-Zhawahiri dan Al Wuhaisyi. Padahal terkadang tak jarang di antara kalian mengaku sebagai Al-Qaida Serambi Mekkah!!
Apakah kalian dapatkan Al-Qaida pusat dan cabang-cabangnya menuduh Daulah secara mutlak sebagai Khawarij?! Kalla Wallah…mereka berbeda pendapat dengan Daulah dalam masalah deklarasi khilafah dan lain-lain?! Na’am…tapi mereka menuduh Daulah sebagai Khawarij?! Kalla Wallah…Padahal seandainya kalian mau mengikuti Al-Qaida yang asli tentu itu lebih baik bagi kalian. Namun sayang kalian ternyata lebih suka mengikuti Al-Qaida yang “imitasi” seperti Al-Harari.
Ketahuilah dan kami yakin kalian tau bahwa di Indonesia ini bukan hanya kalian yang tidak sepakat dengan deklarasi Khilafah dan tidak sepakat dengan beberapa hal dari kebijakan Daulah. Namun demikian, mereka tidak memvonis Daulah sebagai Khawarij!! Tidak seperti kalian dan tetangga kalian itu. Untuk itulah kami menamai kalain sebagai PENDENGKI GHULAH yang demikian karna kalian ini SYADIIDUL FUJUUR FIL KHUSHUUMAH..!! wallahu a’lam .
Jadi silakan saja kalian bantah tulisan ini namun kami beri taukan kepada kalian dari sekarang bahwa kami tidak akan melayani bantahan kalian jika yang kalian serang adalah pribadi kami semata. Kami telah gugurkan tuduhan kalian dengan dalil, maka belalah diri kalian dengan dalil jangan dengan dalih. Jangan lagi katakan “sesuai dengan keinginan Abu Hataf” atau jangan katakan “seperti yang diinginkan Abu Hataf”,jangan kalian ulangi kalimat TADLIS itu karna itu adalah dalih bukan dalil.
Terakhir untuk kalian wahai Ikhwah Manhaj…Wallahi telah jelas bagi kalian hakekat, maka tidak ada kata lain kecuali TSABAT..!! Wallahi akan selalu datang menghampiri kalian tuduhan, maka hadapilah dengan BURHAN..!! Wallahi akan datang kepada kalian ujian dan ujian,maka hadapilah dengan kesabaran..!! Wallahi akan terus kalian dapatkan subhat,maka tetap teguhlah kalian di atas manhaj..!!Sesungguhnya syubhat itu ibarat racun seganas apapun ia pasti ada penawarnya demikian juga syubhat yang pasti akan selalu ada jawabannya. Wallahu a’lam bi sawwab.
Wa akhiru da’wana Alhamdulillahirabbil ‘alamin. Washshalatu wassalaamu ala Nabiyyina Muhammad Wa ‘ala alihi wa Ashhaabi ajma’in wal hamdulillahirabbil alamiin.
     
Penjara Thaghut Permisan NK, Ahad pagi 22 Februari 2015M
Saudara kalian: Abu Hataf Saiful Rasul
                                                            
KESAKSIAN DARI ADMIN KDI TENTANG FAKTA PERISIWA SYU’ATHATH & PENGKHIANAAN JABHAH JAULANI DI ALEPPO
Bismillah walhamdulillah washsholatu wassalamu ‘ala rosulillah wa ‘ala aalihi washahbihi wa man waalah.
Amma ba’du
Para pembaca sekalian, kesaksian ini adalah kesaksian dari ADMIN KDI, pertama asli dialamai oleh orang KDI dan kedua penuturan dari ADMIN KDI berdasarkan saksi muhajirin  yang lama di Daulah Islamiyyah (2,5 tahun), ditambah dengan rilisan Daulah Islamiyyah.
Kesaksian ini sebagai penyeimbang atas tuduhan brutal Muqawamah kepada Daulah Islamiyyah dan liarnya dia dalam mengambil sumber dalam rangka menyerang Daulah Islamiyyah.
Abu Bakr Al-Jazrawy 
Pada saat itu awal mulai peperangan (sekiar Desember 2013) Jabhah Jaulani, FSA, Jabhah Islamiyyah di wilayah Halb.
Beberapa ikhwah mengawal ikhwah e’lami yang akan mengambil gambar sesaat sebelum melakukan serangan besar besaran ke markas nushairiyyah di Halb, pada awal rencananya.
Tapi kemudian rombongan tersebut ditodong senjata oleh FA, Jabhah Islamiyyah dan Jabhah Jaulani, kemudian mereka dibawa ke markaz Jabhah Jaulani.
Sesampainya di sana mereka mengatakan “Bunuh saja, ini orang Dawlah
Islamiyah, bunuh kalb ini”
Kemudian ternyata ikhwah yang ditangkap tersebut memiliki teman di Jabhah Jaulani yang menjabat sebagai syar’i dan dia mengatakan “Bukan, dia ini orang-orang jabhah, tenangsaja”
Kemudian ditinggalkanlah mereka oleh geng FSA, Jabhah Islamiyyah (Jabhah Saluliyah) dan Jabhah Jaulani hingga akhirnya melakukan perbincangan dengan syar’i tersebut, dan kemudian syar’i tersebut bersedia melepaskan orang-orang Daulahsetelah 1 minggu ditangkap dengan pertukaran tawanan.
Akan tetapi semua senjata, kamera, doska, mobil dan senjata-senjata lain dicuri oleh Jabhah Jaulani dengan alasan senjatanya hilang.
Kemudian kami mundur menuju Albab. Kami masuk memang sengaja dibiarkandan pada saat itu yang menjaga jalan adalah Liwa auhid, FSA.
Dan di Albab juga terdapat maqor Daulah yang cukup besar. 2 hari kemudian mulailah mereka berulah dengan membunuhi ikhwan kami di Albab, merampas senjata mereka dan beberapa ditawan.
Kami dikepung selama 10 hari d iperkebunan zaitun yang dibentengi dengan tembok-tembok tinggi dan juga itu adalah rumah penduduk yang juga orang Daulah.
Salah seorang dari kami membajak qobdo mereka dan berhasil mendapatkan sinyal mereka, dalam percapakan yang didengar mereka mengatakan, “bunuh semua orang yang bersenjata dan berpakaian Afghan, bunuh mereka yang memiliki atribut Daulah, dan jika kalian menemukan wanitanya, maka serahkan kepada amir”.
Kami bersusah payah menghubungi amir, baru setelah 10 hari dating bantuan dari Abu Umar Asy-Syisyani.
Sebelumnya, pada hari ke 5 kami memulai dialog dengan mereka, mengapa mereka membunuh dll, akantetapi mereka mulaimenvonis kami takfiri sampai kafir.
Kesaksian Ummu Shabrina mengenai Kejadian Sya’ithath
Salah satu kejadian besar yang selalu dan selalu diulang oleh para pendengki Daulah adalah fitnah yang mengatakan bahwa Daulah telah melakukan pembantaian terhadap suku Syu’ithat secara keji serta bualan-bualan lain yang mereka umbar. Namun benarkah kejadian itu sebagaimana yang mereka gembar-gemborkan? Atau justru cerita itu adalah kebalikan  dari cerita yang ada? Berikut kesaksian Ummu Shabrina tentang kejadian itu :
“Adapun mengenai fitnah yang disebarkan tentang pembantaian desa Syu’ithat oleh Daulah, maka itu kami katakan adalah kebohongan belaka. Sesungguhnya yang terjadi menurut sumber kami yang enggan disebutkan namanya, namun beliau yang sudah hijrah ke Syam sejak lebih dari 2,5 tahun lalu dan in syaa Allah termasuk assabiqunal awwaluun dari Indonesia menjelaskan secara rincian perkaranya sebagai berikut:
Seperti kita ketahui bersama, fitnah mulai melanda Daulah dan JN di akhir tahun 2013. Ketika itu Daulah menitipkan asetnya yang berada di DeirZour kepada JN. Desa Syu’ithat yang pada saat itu memang berada dalam kekuasaan JN rupanya enggan menyerahkan aset amanat Daulah. Lalu menyerahlah mereka tanpa perlawanan pada Daulah dan selanjutnya berbai’at setia pada Daulah. Desa tersebut akhirnya dikuasai Daulah.
Namun dibalik bai’at tersebut adaalah yang tidak diketahui oleh ikhwah kami yakni bahwa sebenarnya penduduk desa tersebut adalah sipil bersenjata dan mereka sudah mengubur terlebih dahulu senjatanya di rumah masing-masing hingga pada saat itu tidak ditemukan satupun senjata sitaan. Ketika ikhwah Daulah menggeledah rumah penduduk Syu’ithat tersebut.
Daulah lalu mengirimkan pasukannya untuk ribath di desa itu. Karena pada hakikatnya bai’at mereka palsu, hanya untuk supaya aset tidak berpindah tangan, sipil bersenjata Syu’ithat akhirnya berkhianat. Merekamenghabisisekitar 15-20 orang ikhwahdaulah yang sedangribath di sana.
Apa yang terjadi selanjutnya adalah Daulah tidak membiarkan pengkhianatan tersebut. Karenanya dikirimlah junud Daulah untuk mengepung danmembalas pengkhianatan tersebut.
Yang perlu digarisbawahi adalah Daulah membalas pengkhianatan penduduk Syu’ithat BUKAN membantai!!!”
Kesaksian ikhwah muhajir Indonesia yang lama ini ini sangat sesuai dengan kesaksian salah satu mantan syar’i JN Shulthan Isa Al Athawiy yang dahulu begitu dipuja puja oleh Muqawamah bahkan namanya selalu menghiasi situs muqawamah.
Shulthan Isa Al Athawiy berkata tentang kegemaran dusta Jabhahnya sendiri :
“Apa yang terjadi di medan Jihad itu mengenai dua hal saja :
1.Penyembunyian dan penutupan berita sebuah kejadian yang asli.
2.Menyebarkan berita sebuah kejadian yang palsu lagi terbalik.
Dua hal ini telah membunuh Jihad karena telah membuat distorsi terhadapnya.”
Inilah kondisi sebenarnya semua kesaksian-kesaksian yang keluar dari mulut-mulut mereka, hanyalah kedustaan dan pemutarbalikan fakta kemudian ia akan menuduh Daulah lah yang gemar berdusta. Inilah mental-mental “perompak teriak maling”.
Tidak lupa di benak kita bagaimana kedustaan Jabhah Al-Harary ketika membuat kesaksian untuk Abu Dzar Al Iraqi salah satu pimpinan Daulah Islamiyyah. Bagaimana Abu Mariya Al Galaxi dan antek-anteknya menyiksa beliau kemudian memintanya untuk membuat kesaksian palsu di sebuah ruangan tertutup tanpa menenteng senjata bahkan di bawah todongan senjata.
10678802_1469653206635606_5312596692673574295_n
streaming youtube :
Begitu juga kasus Syu’ithat ini, mereka mebual di hadapan manusia bahwa Daulah melakukan pembantaian terhadap mereka. Padahal Daulah hanyalah membalas pengkhianatan suku Sya’ithat saja.
Dan menjadi pertanyaan adalah, “Kenapa Syu’ithat bisa sampai berkhianat kepada Daulah?”. Ketahuilah bahwa itu semua tidak lepas dari akal busuk Abu Mariya Al Galaxi dan antek-anteknya. Bahwa merekalah yang menghasut Syu’ithat untuk melawan Daulah, akantetapi setelah Syu’ithat melawan dan akhirnya kalah, mereka lari tungganglanggang dari hasutan mereka sebagaimana para syetan lari dari kaum musyrikin pada perang Badar. Kemudian mereka merengek di twitter bahwa Daulah telah membantai suku Syu’ithat. Apakah kalian maubuktiatashalini?
Sulthan Isa Al Athawiy mantan syar’I senior Jabhah Jaulani di wilayah Syarqiyyah berkata, “Qiyadah Jabhah memint aku untuk mengobarkan peperangan di Muhasin dan agar aku memimpin para anggota suku. Maka aku menolak karena ini perang antar suku, antara suku Syu’ithath dan Albu Sayyid bersama Muhasin. Aku menolak peperangan itu secara total dan aku berlepas diri darinya dan aku tulis sebuah penjelasan tentangnya dan aku peringatkan mereka agar tidak melibatkan diri di dalamnya akantetapi mereka tidak mempedulikan permasalahan darah secara mutlak , maka kemudian mereka mengobarkan perang itu dan terbunuhlah banyak dari mereka yang akhirnya Daulah menguasai Muhasin.”
Baca Kesaksian Sulthan Isa Al Athawi di sini : 
Tidak heran jika suku Syu’ithat berani untuk berkhianat. Ternyata atas hasutan Abu Mariya Al Galaxi dan antek-anteknya. Makalihatlah setelah mereka berada di bawah kekuasaan Daulah secara total tanpa adanya campur tangan manusia manusia itu, para suku Syu’ithat yang tidak terlibat pun segera membuat pernyataan berlepas diri dari pengkhianatan tersebut.
Video pertama
Keberlepasan diri suku Syu’ithat dari para pengkhianat
Video kedua
Keberlepasan diri suku Syu’ithat dari para pengkhianat
Bahkan Manshur As-Syu’ithiy, salah satu pembesar suku Syu’ithat, pun menyatakan taubat di hadapan Daulah sembari bercerita bahwa dahulu ia mengira Daulah itu kejam begini dan begitu seperti cerita-cerita khurafat Abu Mariya Al Galaxi dan antek-anteknya, ternyata apa yang mereka lihat di lapangan sangat-sangat berbeda dengan hasutan-hasutan para serigala itu.
Dalam video berdurasi 3 menit 6 detik itu, memperlihatkan sosok Manshur As Sya’ithiy yang pernah muncul pada sebuah video yang diunggah di internet bahwa mereka sedang melakukan baku-tembak dengan Daulah. Bahkan ketika itu ia masih memegang sebatang rokok dalam video itu karena masih di bawah pengaruh kelompok-kelompok pengkhianat itu.
pernyataan
Kemudian ia juga menceritakan bahwa sebab kenapa mereka memerangi Daulah adalah karena manusia-manusia pengkhianat dari kalangan-kalangan kelompok bersenjata menghasutnya dan mengatakan bahwa Daulah akan merenggut kehormatan, membunuh anak-anak dan menghancurkan rumah-rumah. Ternyata hal itu sangat bertolakbelakang dengan fakta yang ada di lapangan.
Bahkan sekarang suku Syu’ithat pun tinggal dengan aman dan nyaman serta tentram di bawah naungan Daulah Khilafah Islamiyyah. Tidak seperti kondisi di bawah naungan Abu Mariya Al Galaxi dan antek-anteknya.
Lihat Kaum Muslimin Sya’ithath Hidup dengan Tenang di Bawah Naungan Daulah Islamiyyah :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar